Konten dari Pengguna

Johnny Andrean, Pemilik BreadTalk & J.Co yang Dulunya Tukang Potong Rambut

11 Juni 2020 12:31 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Johnny Andrean dan istrinya, Tina Andrean. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Johnny Andrean dan istrinya, Tina Andrean. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Siapa yang tak kenal BreadTalk dan J.Co? Dua merek tersebut ialah panganan terkenal yang hampir ada di setiap sudut kota di seluruh penjuru negeri. Selain membangun tempat mereka sendiri, kedai-kedai BreadTalk dan J.Co tersebar di mal-mal besar, bandara, dan tempat-tempat umum lainnya.
ADVERTISEMENT
Namun, di balik dua merek dagang terkenal tersebut, terlibat tangan dingin seorang lelaki bernama Johnny Andrean yang tak banyak orang tahu. Lewat kegigihannya mengembangkan kedua bisnis itu dari nol, BreadTalk dan J.Co menjadi makanan yang begitu terkenal hingga sekarang.
Pada awalnya, lelaki kelahiran Singkawang ini tak punya pengalaman mumpuni dalam hal kuliner. Sebagai lelaki, ia justru piawai sebagai seorang hair stylish yang kemampuannya menurun dari sang ibu. Kedua orang tuanya juga membesarkan Johnny dari hasil membuka salon. Alhasil, Johnny akrab dengan dunia rambut dan tata rias sejak kecil.
Dilatarbelakangi hal itu, ketika tumbuh dewasa, Johnny lalu melihat peluang untuk melakukan hal yang sama dengan orang tuanya: membuka salon. Dari Kalimantan, lelaki yang punya julukan “Si Tukang Keramas” itu merantau dan mengadu nasib ke ibukota. Pada tahun 1978, ia membuka salon pertamanya di Jakarta Utara.
ADVERTISEMENT
Dengan sebuah gerai salon kecil di Jakarta Utara itu, Johnny hampir melakukan semuanya sendirian. Lantaran pelayanannya yang ramah juga harga yang relatif terjangkau, ia dapat banyak pelanggan. Bisnis salonnya moncer. Dan selanjutnya, ia mulai merekrut karyawan dan membuka cabang di berbagai tempat.
Namun, kisahnya dalam berbisnis tak hanya sampai di urusan rambut. Setelah sempat mengalami masa buruk ketika banyak kedai salonnya menjadi sasaran penjarahan di tahun 1998, Johnny mulai melihat peluang menjanjikan di bidang kuliner. Maka, lelaki yang menjadi ayah keempat anak ini lalu memutuskan memulai petualangannya sebagai pengusaha roti.
Berbekal uang dari bisnis salonnya yang sukses, Johnny membeli hak waralaba jaringan toko roti populer asal Singapura, BreadTalk, di tahun 2003. Suami Tina Andrean ini terbang ke Singapura untuk secara khusus belajar soal pembuatan roti, mulai dari cara memasak hingga mengenal variasi topping. Selanjutnya, ia menjual merek dagang tersebut di Indonesia dengan nama BreadTalk Indonesia. Gerai pertamanya hadir di Mal Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Isi satu kotak paket donut J.Co. Foto: kumparan
Strategi pemasaran yang tepat dan harga terjangkau membuat BreadTalk praktis disukai masyarakat. Tak butuh waktu lama, ratusan kedainya lalu bertebaran di berbagai kota di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sukses dengan BreadTalk, Johnny lalu mulai melirik usaha kuliner lain: donat. Ia lalu mengepakkan sayap bisnisnya yang baru dengan membangun J.Co Donuts and Coffee di tahun 2005. Sebagaimana BreadTalk, bisnis Johnny ini mendatangkan banyak pelanggan. Aroma lezat roti dan donat yang menusuk hidung ketika seseorang memasuki mal lantaran konsep open kitchen yang diadaptasi Johnny membuat kedai-kedainya menyedot pembeli.
Menggunakan bahan baku berkualitas, harga terjangkau, dan konsep gerai yang menyenangkan, J.Co Donuts and Coffee kian meraksasa. Kini, kedai-kedainya tak hanya berada di tanah air, melainkan juga di beberapa negara di Asia seperti Malaysia, Singapura, Tiongkok, hingga Filipina.