Konten dari Pengguna

Kemal Arsjad: Relawan Jokowi yang Jadi Komisaris BUMN, Disorot Usai Hina Anies

28 Juni 2021 11:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 13:43 WIB
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kemal Arsjad/indonesianfilmcenter.com
zoom-in-whitePerbesar
Kemal Arsjad/indonesianfilmcenter.com
ADVERTISEMENT
Kemal Arsjad selaku komisaris BUMN PT Askrindo (Persero) didapati menghina Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Netizen sangat menyayangkan sikap yang dilakukan oleh komisaris BUMN tersebut hingga viral di media sosial.
ADVERTISEMENT
Awal mulanya, Kemal me-retweet salah satu pemberitaan yang dalam pemberitaan itu Anies menyebut bahwa rumah sakit di DKI Jakarta masih mampu menampung pasien Covid-19. Lantas, Kemal membalas pemberitaan itu dengan kata-kata yang cenderung sangat kasar.
"Halah... Bangsat bener lah nih orang. Kalo ketemu gw ludahin mukanya...!!!," kata Kemal dalam cuitan di Twitternya.
Berbagai komentar panas dan pedas dilontarkan oleh netizen kepada Kemal karena dinilai tak pantas cuitan kasar tersebut keluar dari seorang komisaris BUMN. Sadar bahwa cuitannya menuai kontroversi, akhirnya Kemal meminta maaf setelah cuitannya menjadi viral.
Namun, sebelum menghapus cuitannya dan meminta maaf, Kemal menyatakan bahwa ia mengaku emosi saat membaca pemberitaan RS DKI masih bisa menampung pasien Covid-19, sementara banyak keluarganya yang tidak bisa mendapatkan penanganan karena penuhnya rumah sakit.
ADVERTISEMENT
"Semua hasilnya nihil. Tidak ada tempat tidur yang tersisa untuk pasien covid. Akibatnya emosi saya terpancing mengingat banyak kerabat dekat yang belum bisa mendapatkan penanganan dengan status CT yang kurang baik," katanya dalam permintaan maaf yang dibagikan di akun Twitternya.
Dikutip dari situs resmi Askrindo, Kemal ditetapkan menjadi Komisaris Askrindo berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-18/MBU/01/2021 sejak 18 Januari 2021 lalu.
Kemal Arsjad merupakan sarjana pemasaran lulusan dari Universitas Pelita Harapan yang mendirikan Better-B, pembuat aplikasi BlackBerry melalui bendera PT Diantara Kode Digital (DKD) pada Desember 2008.
Pada Maret 2008, bersama beberapa temannya, Kemal coba mengutak-atik BlackBerry dan menciptakan aplikasi yang tujuannya dapat memudahkan konsumen dalam menggunakan ponsel ini.
ADVERTISEMENT
Sambil kuliah di Jurusan Marketing UPH, pada 1994, Kemal menjalankan bisnisnya, mengelola gokart off road dan berbagai event organizer di Bukit Sentul. Namun sayangnya, Kemal sempat terjerumus dalam dunia obat-obatan terlarang. Akibatnya, kuliahnya terhambat selama 7 tahun dan ia di Drop Out (DO).
Tetapi ia tak menyerah dengan masa-masa kelam itu, ia terus bangkit dan membangun positioning Better-B sebagai mobile-marketing. Ia kemudian diangkat sebagai Komisaris Askrindo.
Sebelum menjadi komisaris BUMN, ia berprofesi sebagai produser film. Dikutip Indonesianfilmcenter.com, Kemal sempat menjadi produser eksekutif dan produser film di SBO Films.
Kemal Arsjad juga sempat dikenal sebagai salah satu relawan pemenangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak Pilpres 2014 yang cukup militan.