Kena PHK Sejak Pandemi, Theo Lloyd Jones Buka Bisnis Katering Untung Miliaran

Konten dari Pengguna
1 November 2021 12:27 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Theo Lloyd Jones anak didik Gordon Ramsay buka bisnis katering (Foto: website resmi www.outoftheboxfood.co.uk)
zoom-in-whitePerbesar
Theo Lloyd Jones anak didik Gordon Ramsay buka bisnis katering (Foto: website resmi www.outoftheboxfood.co.uk)
ADVERTISEMENT
Pandemi memaksa beberapa industri untuk berhenti. Hal ini berdampak pada banyaknya pemecatan dan PHK yang dialami banyak orang, salah satunya Theo Lloyd Jones. Sejak masa lockdown di London, ia memutar otak untuk bisa bertahan dan menghasilkan pundi-pundi uang.
ADVERTISEMENT
Setelah beberapa kali percobaan, ia kini sukses dengan bisnis layanan katering makanan "Out of the Box" yang dimulai sejak 12 bulan lalu dari dapur kontrakannya di Battersea dan sejak itu telah menghasilkan penjualan lebih dari 65.000 pounds atau Rp 1 miliar dalam satu tahun.
Bukan tanpa alasan ia membuka bisnis katering makanan ini. Ternyata, Theo merupakan seorang koki yang berlatih dengan Gordon Ramsay.
Theo Lloyd yang berusia 24 tahun ini adalah pecinta kuliner pemula ini terinspirasi untuk memulai bisnisnya pada Oktober 2020 setelah ia diberhentikan. Theo mulai memasak untuk tetangga dan teman saat cuti dari pekerjaannya sebagai koki agensi.
Theo pindah ke London dari Manchester pada usia 19 tahun setelah ditawari peran dalam program magang di Gordon Ramsay Group. Karirnya dimulai sebagai koki magang dan bekerja di tiga restoran chef televisi ternama, termasuk Savoy Grill, Bread Street Kitchen, dan Restaurant Gordon Ramsay yang berbintang tiga di Michelin.
ADVERTISEMENT
“Itu tentu sulit tetapi pembelajarannya luar biasa dan membantu meningkatkan keahlian dan keterampilan saya secara eksponensial dengan melemparkan diri saya ke ujung yang dalam,” kata Theo, dikutip dari Mirror UK, Senin (1/11).
Awalnya Theo ingin melanjutkan pendidikannya ke universitas tetapi ia menyadari bahwa jalan ini bukan yang diinginkan. Kecintaannya dalam memasak membuat Theo memutuskan untuk mengejar cita-citanya sebagai koki. Tanpa ragu ia melamar magang di tempat Gordon Ramsay.
Dari pengalamannya selama bekerja sebagai koki, Theo banyak belajar dan mengeksplorasi diri. Ketika dia berhenti, ia sempat bingung namun tak lama Theo terinspirasi mulai memasak untuk tetangganya selama Lockdown.
Akhirnya Theo mulai menawarkan untuk membuat makan malam untuk tetangga dan memposting foto hidangannya di Facebook. Mengejutkan, tanggapan dari banyak orang luar biasa dan dia dengan cepat memulai bisnis masakan di dapur kecilnya.
ADVERTISEMENT
Selama awal bisnis katering Out of the Box, bahkan sebelum bisnis memiliki nama, Theo telah menghabiskan sekitar 100 pounds atau Rp 1,6 juta untuk kemasan dan uang makanan didapat dari pelanggannya. Dalam artian, di awal bisnis ia sama sekali tak menghasilkan uang.
Pada saat itu, dia membuat sekitar 20 makanan seminggu dan hidangan paling banyak yang dibuat Theo di dapur kecilnya adalah 100 dalam sehari. Ia hampir merasa kerugian sebelum datang seorang investor misterius.
Investor tersebut telah memesan katering Theo beberapa kali. Karena itu keduanya memutuskan untuk bertemu pelanggan ini yang ternyata bernama Dan yang merupakan seorang konsultan bisnis, Dan sangat menghargai masakan Theo. Mulai dari ide bisnis, tujuan, hingga rasa masakannya.
ADVERTISEMENT
“Setelah beberapa percakapan dengan Dan, berbicara tentang bagaimana dia mungkin dapat membantu mengembangkan bisnis pemula saya, dia menawari saya 10.000 pounds (Rp 160 juta) untuk 25% saham Out of the Box," ungkapnya.
Darisana Theo akhirnya bisa pindah ke dapur yang lebih luas dan membangun situs web yang tepat dan merencanakan masa depan dan pertumbuhan bisnis Out of the Box miliknya.
Meski senang dulu bekerja di restoran mewah, Theo mengatakan memiliki bisnis sendiri telah menjadi impiannya. Dalam beberapa minggu, koki muda itu menghasilkan 2.500 pounds dan mencapai puncaknya dengan menerima 350 hingga 400 pesanan makanan dalam satu minggu.
Namun, tentu saja bisnisnya ini masih naik dan turun. Perjalanannya tidak bisa langsung mulus sebagai pebisnis muda. Ia bahkan baru saja kehilangan asisten kokinya yang pindah dari London.
ADVERTISEMENT
Mau tak mau ia harus bekerja sendiri dan karena kapasitas yang terbatas, pesanan yang masuk menurun menjadi 200 box per minggu. Theo berusaha menemukan staf yang cocok di dapurnya.
Oktober kemarin, ia merekrut beberapa orang untuk membantunya. Sekarang saatnya untuk memulai strategi pemasaran dan lainnya. Langkah selanjutnya di tahun 2022 membangun dapur yang indah dan tempat yang bagus bagi staf untuk bekerja.