Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Kim Beom Soo, Pendiri KakaoTalk yang Besar di Lingkungan Miskin Korea Selatan
24 Oktober 2021 14:03 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Salah satu orang terkaya di Korea Selatan saat ini adalah pendiri aplikasi pesan terbesar, KakaoTalk. Aplikasi tersebut telah terpasang dan digunakan di 90% ponsel warga Korsel. Kesuksesan aplikasi perpesanan tersebut tak lepas dari sosok pendirinya, Kim Beom Su.
ADVERTISEMENT
Tak disangka, miliarder ini ternyata lahir dan tumbuh besar di lingkungan miskin Korea Selatan yang tergambar dalam film Parasite. Bahkan, keluarganya yang beranggotakan 8 orang harus tinggal di satu kamar tidur saja.
Kim lahir pada 8 Maret 1966 dari orang tua yang bekerja serabutan. Ia menjalani masa kecilnya di pemukiman miskin di Seoul. Meskipun begitu, ia beruntung menjadi satu-satunya orang di keluarganya yang bisa kuliah. Kim diterima di kampus terbaik Korea Selatan, Seoul National University.
Selama masa kuliah, itu tidak mudah bagi Kim. Ia harus bekerja paruh waktu untuk biaya kuliah dengan menjadi guru les privat. Didikan orang tuanya berhasil menjadikan Kim menjadi sosok yang mandiri dan bertanggung jawab pada dirinya sendiri.
ADVERTISEMENT
Di tahun 1992, Kim resmi lulus dari Teknik Industri Seoul National University. Tak lama dari kelulusannya, ia mendapat pekerjaan penuh waktu di perusahaan Teknologi dan Informasi terbesar di Korea Selatan, Samsung .
Posisinya disana dipercaya untuk menjadi pengembang komunikasi online. Tetapi setelah 5 tahun bekerja, ia memutuskan untuk berhenti dan membuka usaha sendiri.
Usahanya dimulai dengan membuka sebuah warnet dan mengembangkan game casino online. Portal tersebut berkembang melesat menjadi Hangame yang diminati banyak orang di negara itu.
Berkat kesuksesan tersebut, di tahun 2000 ia memutuskan untuk merger dengan Naver, mesin pencari populer di sana kemudian mengganti nama menjadi NHN yang kini menjadi portal internet terbesar di negara ginseng tersebut.
Kim bukan orang yang cepat puas dan bertahan di satu posisi, setelah lima tahun meraih kesuksesan lewat NHN, ia melihat peruntungan di AS. Sayangnya usaha tersebut gagal dan di tahun 2007 Kim mundur dari NHN.
ADVERTISEMENT
Namun, saat di California ia melihat perkembangan produk teknologi iPhone yang menjadi smartphone populer di dunia. Meskipun sempat gagal ia tak bisa putus asa begitu saja,
Ia terinspirasi untuk membuat aplikasi untuk iPhone. Ide tersebut didukung ketika seorang temannya yang menjual bisnis perangkat lunak berkunjung. Temannya ini membuat perangkat lunak yang menciptakan komunikasi lewat komputer pribadi.
Akhirnya KakaoTalk rilis di tahun 2020 sebagai aplikasi messenger dan disambut baik oleh banyak orang. Di tahun ketiganya, KakaoTalk meraup keuntungan Rp 728 miliar. Di tahun 2014, KakaoTalk mendapat 158 juta pengguna aktif dari seluruh dunia.
Bisnisnya semakin berkembang ketika Kim mengakuisisi salah satu mesin pencari terbesar kedua di Korsel, Daum. Itu memungkinkan dirinya membuat mobile banking. Dengan kesuksesan besar tersebut, Kim menjadi pemegang saham terbesar sebanyak 40% dari perusahaannya.
ADVERTISEMENT
Saat ini Kim masuk di jajaran orang terkaya di Korea Selatan dan dilansir Forbes, kekayaannya mencapai USD 15,5 miliar atau senilai Rp 224 triliun. Dengan hartanya, ia menunjukkan dirinya sebagai filantropis dengan menyumbangkan sebagian besar hartanya ke Giving Pledge.