Konten dari Pengguna

Kisah Andi Amran Sulaiman, Penjual Racun Tikus yang Jadi Menteri

26 Januari 2021 11:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mantan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman. Foto:  Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Andi Amran Sulaiman, nama yang tentunya tak asing bagi masyarakat Indonesia. Namanya melambung usai didapuk menjadi Menteri Pertanian kabinet 2014-2019.
ADVERTISEMENT
Perjuangannya dalam meniti karier tak semudah yng dibayangkan. Semangatnya terus membara walau peluh menyelimuti dirinya.

Kehidupan Amran Kecil

Andi Amran Sulaiman kerupakan anak dari seorang veteran angkatan bersenjata, Andi B. Sulaiman Dahlan Petta Linta.
Hidupnya tak bergelimang harta meskipun terlahir dari keluarga veteran. Uang pensiunan sang ayah yang hanya Rp 100 ribu per bulan, tak cukup guna menghidupi istri dan kedua belas anaknya.
Hidup dalam belenggu kemiskinan tak membuat Amran kecil hati. Ia memiliki prinsip "Boleh terlahir miskin, tapi jangan sampai kita mati miskin."
Perjalanan karier Amran dimulai ketika dirinya berusia 9 tahun. Ia bekerja memecah batu gunung yang kemudian ia jual kepada pemilik proyek.
ADVERTISEMENT
Letih sudah pasti ia rasakan. Namun ia tetap memiliki tekad untuk meningkatkan perekonomian keluarga.
Ketelatenan ini membawa Amran menuju gerbang kesuksesannya. Salah satu mimpi pemuda desa yang miskin terkabul.
Ia merupakan lulusan Universitas Hasannudin Makassar. Tak hanya bergelar sarjana, Amran mampu menyabet gelar doktor di kampus tersebut dalam Fakultas Pertanian.

Perjalanan Karier Amran

Usai menamatkan pendidikannya dengan baik, Andi Amran Sulaiman memutuskan untuk bekerja di PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XIV yang berpusat di Makassar.
Ia bekerja di perusahaan tersebut selama beberapa tahun.  Jabatan awalnya adalah Kepala Field Operation. Karena Amran memiliki kinerja yang bagus, ia dipromosikan menjadi Kepala Bidang Logistik.
Andi Amran Sulaiman memumutuskan untuk hengkang dari perusahaan besar tersebut, karena pengalaman dan modal yang ia dapatkan dalam bekerja sudah cukup.
ADVERTISEMENT
Amran memilih untuk fokus membangun bisnis yang telah ia rintis semasa kuliah, yakni bisnis racun tikus.
Ide bisnis tersebut muncul pada tahun 1992 saat serangan hama tikus muncul di Indonesia. Otak cemerlangnya mampu menciptakan sebuah bom tikus yang terbukti ampuh membasmi hama tersebut.
Dibutuhkan waktu tiga tahun guna mendapatkan formula yang pas untuk produknya tersebut. Formula racun itu dinamakan Tiran yang ternyata adalah singkatan dari Tikus Diracun Aman.
Perjuangannya dalam bisnis racun tikus masih berlanjut. Ia pergi ke Jakarta untuk mematenkan produk miliknya.
Amran pergi ke Jakarta tanpa membawa bekal apapun. Bahkan ia tak punya uang guna membayar tiket kapal dan menyogok petugas keamanan kapal secara diam-diam. 
ADVERTISEMENT
Sesampainya di Jakarta, Amran langsung menuju Masjid Istiqlal untuk menunaikan salat dan menumpang tidur. Selain tidur di Istiqlal, Amran mengaku pernah makan mie instan sepiring berdua dengan temannya karena kelaparan.
Andi Amran Sulaiman sempat menangisi nasibnya. Bahkan berpikir jika dirinya dikutuk untuk hidup susah. Pemikiran itu seakan sirna tergantikan dengan semangat yang berkobar dalam dirinya.
Amran bangkit dan mulai mengelilingi kota Jakarta guna melakukan uji coba dan presentasi guna mendapatkan hak paten produknya.
Seiring berjalannya waktu, bisnisnya ini berkembang dengan cepat. Racun tikus buatannya digunakan oleh 2,5 juta petani di Indonesia.
Cerdik dalam melihat peluang, Amran mulai melebarkan sayapnya dengan mengekspor produk racun tikus ke Jepang, Malaysia, Vietnam, Thailand, dan beberapa negara lain. Amran akhirnya dapat penghargaan Satyalancana dari Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono.
ADVERTISEMENT
Saat itulah Amran mulai gencar mengembangkan usahanya. Dia mulai jadi produsen pestisida, kelapa sawit, gula, tambang nikel, tambang emas, hingga memiliki stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) sendiri.
Tiran Group pun menjadi raksasa dan memiliki 10 anak usaha. Andi Amran Sulaiman, seorang pemuda desa yang berhasil bermetamorfosa menjadi salah satu profil orang sukses di Indonesia.
Dirinya berhasil mencetak omzet Rp 500 miliar per tahun. Sementara itu asetnya udah mencapai Rp 1 triliun.
Berkat pencapaiannya ini ia berhasil didapuk menjadi Menteri Pertanian Indonesia oleh Presiden Joko Widodo pada 27 Oktober 2014.
Andi Amran Sulaiman memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya dan melebarkan bisnisnya hingga ke luar negeri, setelah menyelesaikan tugasnya sebagai menteri.
ADVERTISEMENT
Kerja keras, itulah kunci sukses Amran. Tak ada yang tak mungkin di dunia ini, dan Andi Amran Sulaiman berhasil membuktikan itu.
(AAG)