Kisah Anthony Ginting dan Bulu Tangkis yang Mengubah Hidupnya

Konten dari Pengguna
2 Agustus 2021 13:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Anthony Sinisuka Ginting/bola.net
zoom-in-whitePerbesar
Anthony Sinisuka Ginting/bola.net
ADVERTISEMENT
Anthony Sinisuka Ginting bercerita tentang perjalanan hidupnya yang berubah berkat bermain bulu tangkis.
ADVERTISEMENT
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia itu mengakui, terjun di dunia olahraga bulu tangkis ini telah mengubah hidupnya. Anthony Ginting bahkan mengatakan, dirinya tidak tahu harus bekerja sebagai apa seandainya tidak menjadi atlet bulu tangkis.
"Bulu tangkis sudah mengubah hidup saya. Kalau tidak jadi atlet bulu tangkis, saya tidak tahu harus berbuat apa," kata Anthony dalam wawancara dengan Olympic Channel, seperti dilansir dari BolaSport.com.
Bukan hanya mengubah kehidupan pribadinya, Anthony juga mengakui bahwa bulu tangkis telah memperbaiki kondisi keluarganya.
"Bulu tangkis juga mengubah hidup keluarga saya. Saya bisa menjadi berkat dan membantu mereka," tuturnya. Anthony Ginting bergabung dengan pelatnas PBSI sejak 2014 dan telah mencatatkan serangkaian prestasi membanggakan.
Sebelum sukses menjadi atlet bulu tangkis seperti sekarang, Anthony telah melalui banyak perjalanan yang sulit.
ADVERTISEMENT
Anthony merupakan keturunan Suku Karo, siapa sangka Ginting lahir dan besar di Cimahi, Jawa Barat. Ginting pada tanggal 20 Oktober 1996.
Ia telah meraih banyak kemenangan di bidang olahraga bulu tangkis. Kemenangannya ini tentu bukan dengan cara instan. Ginting mulai mengenal bulu tangkis saat Taman Kanak-kanak (TK). Saat itu, usia Ginting mungkin masih 5 atau 6 tahun.
Ia tertarik dengan bulu tangkis saat ayahnya mengajak Ginting melihat olahraga bulu tangkis yang diikuti ayahnya bersama teman-teman kantor ayahnya.
Sebagai anak kecil yang serba ingin tahu dan juga selalu ingin menirukan yang dilakukan orang dewasa, Ginting yang terkenal jahil ini iseng ikut bermain bulu tangkis dengan asal-asalan.
Ayah Ginting mungkin melihat anaknya memiliki bakat saat itu, sebagai naluri seorang ayah, ayah Ginting memberi kesempatan Ginting bergabung dalam sebuah klub saat usia Ginting masih sangat muda.
ADVERTISEMENT
Ginting mengaku mulai latihan sekitar usia 6 atau 7 tahun. Bahkan saat usianya 9 tahun, Ginting sudah meraih gelar juara di kota Bandung.
Mulai dari prestasinya itu, Ginting meneruskan hobi yang ia sukai sejak Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga menjelang Sekolah Menengah Akhir (SMA).
Saat itu, Ginting dengan dukungan keluarganya mulai serius dengan dunia olahraga bulu tangkis.
Perjuangan dan drama pertandingan Ginting berlangsung saat ia melawan Shi Yuqi di nomor beregu bulu tangkis Asian Games 2018.
Pada babak ke dua, Anthony Ginting diduga mengalami cedera. Ia terlihat meminta break pada wasit, mungkin ia sudah terlalu kesakitan. Sebelum mengalami cedera, Ginting berhasil mengalahkan Shi Yuqi pada babak pertama dengan poin 21-14.
ADVERTISEMENT
Shi Yuqi yang merupakan pemain andalan dunia dan bahkan menduduki peringkat ke 3 dunia dalam cabang olahraga bulu tangkis angkat topi dengan kegigihan Ginting saat melawannya. Ia tak menyangka bahwa di tengah rasa sakit yang dideritanya, Ginting tak patah semangat.
Ginting bahkan bersikeras untuk terus berjuang melawannya, sehingga ia mengambil sikap bermain pelan dan juga santai untuk memberi penghormatan pada lawannya yang tangguh.
Namun sayang, karena cederanya makin parah, Ginting harus kalah dari Shi Yuqi. Kemudian ia dibantu tim medis ditandu menuju ruang perawatan medis.
Kekalahan Ginting tak lantas membuatnya menyerah. Menilik ke belakang, saat insiden kram otot yang menimpanya pada Agustus 2018 lalu, Ginting justru diserang buzzer dengan kebencian, hujatan dan olokan.
ADVERTISEMENT
Mereka bilang Ginting bermental tempe. Mereka bilang Ginting tak punya daya juang. Bahkan mereka bilang pada Ginting untuk pensiun karena mentalnya belum cukup kuat untuk jadi pemenang.
Namun, meski mendapat banyak hujatan, Ginting terus semangat dan pantang menyerah. Ia terus berjuang untuk meraih yang terbaik.
Pebulu tangkis berusia 25 tahun itu kini menduduki peringkat keenam dunia. Anthony tercatat sudah memenangi Korea Open 2017, Indonesia Masters 2018, China Open 2018, dan Indonesia Masters 2020.
Anthony pun telah membantu tim putra Indonesia menjuarai Kejuaraan Beregu Asia pada 2016, 2018, dan 2020. Tak hanya itu, Anthony tercatat meraih medali perak nomor beregu dan medali perunggu nomor perorangan pada Asian Games 2018 serta dua medali emas beregu pada SEA Games 2015 dan 2019.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Anthony mengaku belum puas dengan serangkaian prestasi itu. Dia masih memiliki ambisi yang hendak ia capai.