Kisah Bos Zara, Anak Pekerja Kereta Api Sukses Jadi Miliuner

Konten dari Pengguna
29 Juli 2021 13:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Amancio Ortega pendiri brand fashion ZARA/forbes.com
zoom-in-whitePerbesar
Amancio Ortega pendiri brand fashion ZARA/forbes.com
ADVERTISEMENT
Bagi seorang penggemar fashion, pasti sudah tidak asing lagi dengan merek fashion terkenal yaitu ZARA. Merek fashion yang telah mendunia ini dimiliki oleh Amancio Ortega.
ADVERTISEMENT
Siapa yang menyangka bahwa beliau merupakan seorang yang sederhana dan putus sekolah sejak usia 13 tahun, namun memiliki kekayaan sebesar US$ 71,4 miliar atau setara Rp 1 kuadriliun.
Berdasarkan Forbes, ia berhasil menduduki posisi sebagai orang terkaya nomor 14 di dunia.
Amancio Ortega dikenal gila bekerja dan tidak suka tampil di depan publik. Dia jarang difoto atau diwawancarai, tetapi suka makan di kantin perusahaannya dan dilaporkan menghabiskan 25 tahun di dalam hidupnya tanpa berlibur.
Dia adalah pelopor fast fashion dan mendirikan Inditex yang dikenal dengan merek Zara.
Pengusaha asal Spanyol ini memiliki sekira 60 persen saham Inditex dengan delapan merek terkenal selain Zara, termasuk Massimo Dutti dan Pull & Bear, serta 7.500 toko di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Seperti sejumlah cerita keberhasilan miliuner lain, Amancio tidak berasal dari keluarga kaya raya. Dikutip dari BBC, putra pekerja kereta api ini lahir pada 28 Maret 1936.
Keluarga itu berjuang keras memenuhi kebutuhan, dan ini meninggalkan kesan abadi pada dirinya sebagai seorang anak laki-laki. Kala itu, ia mendengar seseorang berbicara kepada ibunya bahwa ibunya sudah tak bisa berhutang lagi.
Sejak saat itu, Amancio bertekad untuk menghentikan penderitaan keluarganya dan tidak akan membuat keluarganya terjerat kemiskinan lagi. Ia kemudian putus sekolah dan bekerja di sebuah toko baju.
Di usia 13 tahun telah bekerja sebagai pengantar di tempat pembuatan pakaian mewah. Dari sini ia kemudian dipercaya dan diangkat menjadi asisten penjahit tempat dimana ia bekerja.
ADVERTISEMENT
Di saat itu, kemudian ia belajar bagaimana menjahit pakaian yang baik dan juga mempelajari bagaimana proses produksi hingga distribusi pakaian dari pabrik lalu ke toko. Tidak hanya itu, disana kemudian ia belajar seberapa penting memberikan pakaian langsung ke konsumen tanpa melalui distributor.
Kunci-kunci itulah yang kemudian digunakan sebagai salah satu strategi kesuksesan besarnya merek Zara. Amancio, mencoba mengendalikan semua tahapan produksi tekstil guna memangkas biaya juga sekaligus mempercepat dan fleksibel dalam memproduksi pakaian.
Setelah menjadi asisten penjahit, Amancio Ortega kemudian bekerja bersama istri pertamanya yaitu Rosalia Mera dan kedua saudara kandungnya, Antonio dan Josefa sebagai salesman di sebuah toko baju yang tengah berkembang.
Memasuki awal tahun 1960-an, Amancio kemudian menjadi manajer di toko pakaian lokal. Lalu ia menyadari hanya sedikit orang kaya yang mampu membeli baju-baju dengan harga mahal.
ADVERTISEMENT
Berangkat dari hal itu, bersama Rosalia Mera dan kedua saudara kandungnya, mereka mulai memproduksi baju-baju murah namun berkualitas.
Ortega menikahi Mera pada tahun 1966, bersama sang istri ia mulai menjahit pakaian sendiri di ruang tamu rumahnya. Kemudian ia mulai mempekerjakan orang lain untuk menjahit seluruh desainnya dan mendirikan toko pertamanya. Walau demikian ia tetap menjual baju-bajunya dengan harga terjangkau namun dengan kualitas yang baik.
Pada 1975, Amancio pada akhirnya mendirikan toko Zara yang berada didepan toko perbelanjaan paling penting di kota Spanyol. Tempat itu merupakan lokasi yang sangat strategis.
Tak terduga, hasil usahanya ini diterima baik dan mengalami peningkatan pesat karena harganya yang murah dengan kualitas yang mewah.
Di tahun 1989, Ortega tercatat telah membuka hampir 100 toko Zara di Spanyol. Tetapi saat ini, bahkan terdapat lebih dari 1.700 toko Zara di 86 negara yang tersebar di enam benua.
ADVERTISEMENT
Zara pun menjadi riteler pakaian terbesar di dunia, dikabarkan Kate Middleton merupakan penggila sejumlah desain keluaran Zara.