Kisah Felicia Bangun Mirael Sugar Wax, Berawal dari Rasa Dendam dan Pembuktian

Konten dari Pengguna
6 Februari 2021 12:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Felicia Regina. Foto: Instagram @fellethjang
zoom-in-whitePerbesar
Felicia Regina. Foto: Instagram @fellethjang
ADVERTISEMENT
Setiap wanita tentunya ingin terlihat tampil menawan. Namun, tidak semua kaum hawa mampu merogoh kocek yang dalam buat merawat dirinya ke salon. Hadirlah beberapa alternatif bentuk perawatan kecantikan dengan harga yang terjangkau.
ADVERTISEMENT
Tak terkecuali dengan perawatan untuk menghilangkan bulu, yakni waxing. Dengan metode mencabut bulu dari akarnya menggunakan bahan alami, seperti gula, madu, dan lemon, sering kali waxing dijadikan pilihan kaum hawa untuk menghilangkan bulu yang tidak diinginkan dari tubuh mereka.
Felicia Regina merupakan pengusaha yang menekuni bisnis waxing ini. Ia adalah pendiri dari Mirael Sugar Wax. Produk ini merupakan salah satu sugar waxing kit yang terkenal di Tanah Air. Penjualannya bisa mencapai 10.000 box lebih dalam sebulan.
Sebelum berhasil dengan bisnis tersebut, Felicia harus melewati berbagai rintangan yang silih berganti. Kehidupannya ini bisa dijadikan kisah inspiratif untuk siapa pun yang sedang berjuang.
Ia merupakan anak sulung dari tiga bersaudara dengan keadaan ekonomi keluarga yang berkecukupan. Namun, itu semua berubah ketika ayahnya sebagai tulang punggung keluarga jatuh sakit sehingga membutuhkan biaya yang tidak murah.
ADVERTISEMENT
Felicia bersama dua adiknya sedang menempuh pendidikan di luar negeri. Dirinya sedang menjalani kuliah semester 3 di Malaysia. Adik tengahnya berkuliah di Singapura dan adik bungsunya masih SMA di Malaysia.
Ayahnya sudah menjual semua aset yang dimilikinya untuk biaya pengobatan. Hingga akhirnya, ayahnya tidak mampu lagi jika harus membiayai uang sekolah ketiga anaknya. Mendengar kabar tersebut, Felicia sebagai anak paling tua mau mengalah kalau dirinya saja yang harus berhenti kuliah karena tidak mau mengorbankan kedua adiknya.
Namun, orang tuanya juga berat hati jika Felicia yang harus putus kuliah karena ia merupakan mahasiswa teladan yang selalu mendapat nilai A. Orang tuanya juga tidak bisa memilih di antara anak lainnya yang harus dikorbankan untuk berhenti sekolah.
ADVERTISEMENT
Dihadapkan kondisi yang sulit, Felicia termotivasi untuk menemukan jalan keluar. Ia mulai melakukan dua hal untuk mempertahankan kuliahnya di Malaysia. Yang pertama, ia mengajukan beasiswa dan diterima dengan keringanan biaya sebesar 50%. Kedua, ia berpikir untuk mendirikan bisnis tanpa modal untuk bertahan hidup.

Membangun Bisnis Pertama dan Diselingkuhi

Felicia Regina menceritakan kisahnya melalui kanal Youtube Christina Lie. Foto: tangkapan layar dari Youtube Chritstina Lie.
Felicia bersama kekasihnya menekuni bisnis property agent dari nol. Ia memilih usaha ini karena tak harus mengeluarkan modal dan mendapatkan komisi yang besar. Felicia bekerja untuk menyewa dan menjual properti orang. Usaha yang ia jalankan bersama kekasihnya berjalan sukses.
Mereka jadi property agent hanya dalam waktu 8 bulan. Di bulan selanjutnya mereka berhasil mendirikan perusahaan sendiri. Dalam setahun, sudah bisa membeli 2 properti. Kedua properti yang mereka beli adalah atas nama kekasihnya. Hal tersebut disebabkan Felicia berstatus WNI, sedangkan kekasihnya orang Malaysia asli.
ADVERTISEMENT
Ia sangat percaya kepada kekasihnya karena sudah menjalani hubungan selama 3 tahun dan menemani dirinya di titik terendah. Felicia juga menuturkan kalau ia pernah hanya memiliki uang 10 Ringgit (sekitar Rp 30 ribu) untuk bertahan hidup selama seminggu lebih di Negeri Jiran.
Di balik itu semua, Felicia menemukan bukti kalau kekasihnya ternyata selingkuh. Mengetahui fakta tersebut memutuskan dirinya untuk kembali ke Tanah Air tanpa berpikir panjang. Ia hanya membawa barang dan uang seadanya dan langsung terbang ke Indonesia. Bahkan, properti yang ia miliki direlakan begitu saja.
Kekasihnya menyusul Felicia dan meminta untuk meperbaiki semuanya. Tapi, karena sudah terlanjut sakit hati, Felicia menolak untuk kembali. Tidak terima dengan keputusan tersebut, kekasihnya memperburuk keadaan dengan berkata, “Lo itu cuma cewek, lo gak akan bisa sesukses gue.” Felicia sangat terkejut mendengar itu, lantas membuat dirinya menyimpan dendam dan berdedikasi menjadi sosok wanita yang sukses suatu hari nanti.
ADVERTISEMENT

Kondisi Terpuruk dan Mendirikan Mirael Berawal dari Dendam

Produk Mirael Sugar Wax. Foto: Instagram @miraelsugarwax
Di lain sisi, kepulangannya ke Indonesia membuat ia tersadar kalau ayahnya sudah menua dan perekonomian keluarganya semakin memburuk. Ia baru tahu kalau mobil dan motor milik keluarganya sudah digadaikan demi makan sehari-hari.
Ketika Felicia sukses dengan perusahaan propertinya, orang tuanya sama sekali tidak memberi tahu keadaan ekonomi keluarga. Ayahnya selalu berbohong kepadanya jika ditanya mengenai obat karena tidak ingin menyulitkan sang anak. Ayahnya selalu bilang kalau obatnya masih ada, padahal ayahnya hanya minum obat 5 hari sekali. Ia tahu kalau ada obat yang satu stripnya memakan biaya Rp 1 juta sehingga ayahnya minum obat dengan cara berhemat.
Hal tersebut membuat kesehatan ayahnya terus menurun. Di masa sekarat ayahnya, Felicia tidak bisa memberikan pelayanan kesehatan. Ayahnya harus segera dilarikan ke ICU dengan biaya yang mahal. Felicia mencoba meminjam uang dengan cara mengetuk satu pintu ke pintu yang lain, tapi tak ada yang mau mengulurkan bantuannya. Hingga pada akhirnya, ayahnya meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Dilatarbelakangi dengan ketakutan, kemarahan, dendam, dan benci terhadap semua orang, ia mulai membangun bisnis untuk memberikan pembuktian. Dari beberapa sumber menyebutkan, Felicia mendirikan Mirael dengan modal Rp 1 juta.
Ia mendirikan usaha waxing kit ini karena sudah tahu manfaatnya, tanpa menjadikan kulit berwarna hitam dan tidak membuat pertumbuhan bulu makin lebat. Kemudian, ia belajar menemukan bahan produknya secara mandiri dengan melakukan berbagai riset dan percobaan berkali-kali.
Bahkan, Felicia juga menuturkan kalau dirinya melakukan percobaan sebanyak 500 kali demi mendapatkan formula yang paling bagus. Ia menggunakan bantuan teman-temannya untuk melakukan percobaan ini. Usaha yang dilakukan Felicia membuahkan hasil. Setelah 18 bulan, akhirnya ia menemukan formula terbaiknya dan mulai menjualkan produknya ke orang-orang.
ADVERTISEMENT
Awalnya, produk Mirael hanya berjalan dari mulut ke mulut. Lalu, muncullah satu distributor yang mau mengambil produknya secara banyak. Meskipun Felicia telah mendapatkan uang, ia mengaku tidak bahagia karena bisnisnya dibangun dari rasa dendam, pembuktian, dan segala emosi negatif yang menyerang dirinya.
Dengan dihantui rasa tersebut, Felicia melakukan meditasi. Ia mulai bisa mengubah pandangannya terhadap kehidupan. Hingga akhirnya, ia mememukan tujuannya dalam membangun bisnis. Felicia menjalankan Mirael tak hanya mengejar cuan, tapi menyebarkan cinta dan kasih.
Ia membawa para karyawannya untuk menerapkan pelayanan terbaik kepada pelanggannya. Bahkan, Felicia juga melakukan aksi kebaikan bersama karyawannya setiap hari Kamis dengan berbagi makanan ke jalanannya. Yang benar saja, dengan mengubah tujuan tersebut, Felicia merasakan kebahagiaan. Bisnis yang sudah berjalan selama 7 tahun ini telah meraup omzet ratusan juta dengan 56 distributor dan lebih dari 10.000 reseller yang tersebar di Indonesia, Singapura, dan Malaysia.
ADVERTISEMENT