Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Kisah Hamzah Izzulhaq Raup Ratusan Juta dari Bisnis Bimbel, Dulu Tukang Parkir
5 Maret 2021 11:32 WIB
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kisah perjuangan berbagai pengusaha muda masih belum padam. Perjuangan pengusaha-pengusaha di usia belia tersebut terbukti mampu membuktikan bahwa sukses tak harus menunggu tua. Selagi masih muda, kesuksesan datang dari diri sendiri melalui berbagai usaha dan kerja keras yang telah dijalani secara sabar dan telaten.
ADVERTISEMENT
Kisah sukses pengusaha muda kali ini datang dari seorang CEO PT Hamasa Indonesia Corp yaitu Hamzah Izzulhaq. Sebelum sukses di usia muda menjadi CEO seperti saat ini, tentu saja berbagai perjuangan Hamzah semasa kecil hingga remaja tak pernah dilupakan.
Siapa sangka, Hamzah Izzulhaq memiliki minat dalam bidang bisnis sejak kecil. Padahal, orang tuanya sendiri tidak memiliki latar belakang pebisnis. Justru, ayahnya seorang dosen dan ibunya merupakan guru SMP. Walaupun terlihat hidupnya serasa bercukupan, tapi seorang Hamzah justru sudah memiliki kemandiriannya sejak kecil.
Ia berusaha mencari uang tambahan sendiri dengan berbagai pekerjaan maupun bisnis yang dijalaninya semasa kecil. Saat usianya masih SD, Hamzah telah menjajal berbagai jualan yang menurutnya bisa untuk menambah uang sakunya yaitu berjualan mainan anak-anak seperti kelereng dan petasan.
ADVERTISEMENT
Hamzah memiliki jiwa bisnis sedari kecil dan mental yang kuat, ia pun tidak pernah gengsi melakukan segala pekerjaan dan jualan yang dilakukan. Ia bahkan pernah berjualan koran, menjadi ojek payung, hingga tukang parkir.
Segala hal pernah ia coba. Ia memanfaatkan waktu luang untuk mencari pundi-pundi rupiah bersama teman-temannya yang ekonominya terbilang kurang mampu.
Hal tersebut tentu saja dilakukan tanpa sepengetahuan orang tuanya. Hal tersebut akhirnya berlanjut sampai ia masuk ke jenjang SMP. Saat SMP Hamzah menghabiskan waktu luangnya untuk bermain game di warnet.
Ia pun menggali potensinya dalam bermain game dan sering sekali meraih level tertinggi. Sehingga akun tersebut pun dapat ia jual sehingga menghasilkan uang. Ia bahkan pernah menjual satu akunnya dengan harga paling tinggi berkisar Rp 1.200.000-,
ADVERTISEMENT
Lanjut masa SMA, jiwa bisnisnya masih terus berkembang. Saat masa SMA ia merintis berjualan pulsa dan berjualan buku yang didapat dari pamannya yang bekerja di salah satu toko buku besar di Jakarta.
Melalui keuntungannya berjualan buku, ia pun mulai membuka konter pulsa. Tetapi usaha konter pulsa yang dijalaninya tidak berhasil kerena berbagai faktor mulai dari seringya digunakan kebutuhan pribadi sampai rekan-rekan yang tidak membayar.
Hamzah tidak menyerah, ia terus belajar dan menggali potensi bisnisnya. Sehingga saat itu ia mulai membuka usahanya kembali dengan berjualan pin. Tapi karena kurang mengusai tekniknya, ia pun kembali gagal.
Hamzah tentu saja pantang menyerah, ia terus semangat dan terus membaca berbagai buku biografi pengusaha sukses. Setelah mencoba berjualan pin, ia mencoba untuk memasarkan snack dan roti. Dari hasil jualannya ini ia mampu memperoleh keuntungan Rp 5.000.000-,
Hingga suatu hari, saat ia berkesempatan untuk mengikuti seminar entrepreuner, ia bertemu dengan partner bisnisnya yang menawarkan sebuah kerjasama usaha franchise bimbingan belajar bernama Bintang Solusi Mandiri.
ADVERTISEMENT
Membangun sebuah bimbel ternyata membutuhkan modal yang cukup besar. Saat itu ia hanya mengantongi sekitar Rp 5.000.000-, ia pun memberanikan diri meminjam ayahnya sekitar p Rp 70.000.000-, dan sisanya akan dicicil dari keuntungan tiap semester yang akan didapatkan.
Melalui bisnis bimbel inilah, perkembangan bisnisnya semakin melejit. Ia bahkan dapat meraih omzet lebih dari Rp 300.000.0000-, per semester. Sebuah angka yang fantastis. Bisnis bimbelnya mulai stabil, ia mulai melirik bisnis lain yaitu sofabed di daerah Tangerang.
Sebuah perusahaan sofabed di Tangerang yang telah jalan tiga bulan ia beli dan kembangkan. Usaha sofabednya pun cukup membuahkan hasil sehingga tiap bulannya ia mengantongi omzet sekitar Rp 160 juta per bulan.
Ia pun menjabat sebagai CEO dan terus mengembangkan bisnisnya. Hamzah memutuskan untuk memperkuat bisnisnya dari CV ke PT Hamasa Indonesia pada tahun 2015.
ADVERTISEMENT
Ia pun terus mengepakkan berbagai bisnisnya mulai dari sofabed hingga merambah ke bisnis properti. Hingga saat ini karena perjuangan inspiratifnya, Hamzah menjadi pembicara dan motivator bisnis muda di berbagai seminar umum. Ia juga dinobatkan sebagai 50 Creative Youth 2015 Versi Marketeers dan 40 YWN Enterpreunal Awards 2019.