Kisah Karl Albrecht yang Jadi Miliarder Berkat Toko Kelontong

Konten dari Pengguna
14 September 2022 7:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Karl Albrecht. Foto: Facebook/Karl Albrecht Jr
zoom-in-whitePerbesar
Karl Albrecht. Foto: Facebook/Karl Albrecht Jr
ADVERTISEMENT
Menjadi miliarder dunia berkat bangun toko kelontong mungkin terdengar remeh. Namun, taipan Jerman satu ini bahkan berhasil menjadi orang terkaya di Eropa berkat merintis kembali toko kelontong sang ibu semasa perang dunia.
ADVERTISEMENT
Dikenal sebagai taipan besar Jerman, Karl Albrecht adalah pendiri dan pemilik toko diskon terkenal di Jerman bernama Aldi. Menurut Forbes, dia adalah salah satu orang terkaya di dunia dengan perkiraan kekayaan bersih USD 22,6 miliar.
Albrecht lahir pada 20 Februari 1920 di Essen, Jerman. Ayahnya adalah seorang penambang dan ibunya memiliki toko kelontong kecil di pinggiran kota Essen. Ia bukan terlahir dari keturunan konglomerat. Miliarder ini mendapatkan kekayaannya dengan keterampilan dan bakat kewirausahaannya.
Saudaranya, Theo, bekerja bersama Karl saat mengubah toko kelontong kecil milik ibunya yang terletak di sudut kota, menjadi besar. Karl memulai dengan bekerja sebagai asisten ibunya. Dia juga bertugas di Perang Dunia II. Setelah perang berakhir, ia dan saudaranya mengambil alih bisnis ibu mereka dan mengubah nama menjadi Aldi.
ADVERTISEMENT
Toko Aldi pertama diluncurkan pada tahun 1961. Ada lebih dari 4.000 gerai Aldi di Jerman saja dan lebih dari 8.000 di Prancis, Australia, Yunani, Portugal, Inggris Raya, Spanyol, Swiss, AS, dan Polandia. Aldi menjual segala macam produk seperti produk perawatan kulit hingga perlengkapan rumah tangga.
Kepemilikan toko dibagi antara dua bersaudara dengan Karl yang memegang outlet di Jerman Selatan dan Theo bertanggung jawab atas outlet utara dan sisa toko di Eropa. Karl bahkan mendapatkan hak merek di Inggris, Amerika Serikat dan Australia.
Tidak banyak yang diketahui tentang Karl karena ia sangat menjaga privasinya. Apalagi sejak Theo diculik pada 1971.
Berkat kesuksesannya itu ia memiliki sejumlah koleksi. Karl memiliki lapangan golf pribadi yang dibangun pada tahun 1976 karena ia adalah penggemar berat permainan ini. Lapangan golfnya disebut schberghof. Dia adalah kolektor bunga anggrek yang sangat antusias. Ia juga memiliki koleksi mesin ketik.
ADVERTISEMENT
Karl pensiun dari kegiatan sehari-harinya di Aldi Sud pada tahun 1994 tetapi tetap menjabat sebagai ketua dewan. Di bawah kepemimpinannya, gerai Aldi saat ini ada di seluruh dunia dan bersaing dengan raksasa supermarket lain seperti Wal-Mart, Carrefour dan Tesco. Pesaing terbesarnya di Jerman adalah rantai diskon lain bernama Lid'.
Pada 2012, kekayaannya mencapai USD 25,4 miliar membuatnya menjadi orang terkaya kesepuluh dalam daftar miliarder Forbes. Karl, berusia 93 tahun, juga merupakan miliarder paling senior dalam daftar 20 miliarder teratas. Namun, ia dikenal sebagai pria yang sangat tertutup sehingga tidak banyak yang diketahui tentang hidupnya.
Bahkan saking kayanya, ketika meninggal pada Juli 2014 di usia 94, Karl masih disebut sebagai orang terkaya di Jerman.
ADVERTISEMENT