Konten dari Pengguna

Kisah Lee Shau Kee, Dulu Susah Beli Ikan Kini Jadi Orang Terkaya Hong Kong

22 Desember 2020 15:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Lee Shau Kee. Foto: Handerson Land Development Company
zoom-in-whitePerbesar
Lee Shau Kee. Foto: Handerson Land Development Company
ADVERTISEMENT
Tiada yang mungkin di dunia ini selagi kita terus berusaha dan pantang menyerah. Hal ini sama seperti perjalanan orang terkaya di Hong Kong, yang berawal dari ketidakpunyaan hingga bisa meraih kesuksesan.
ADVERTISEMENT
Orang tersebut adalah Lee Shau Kee, seorang pengusaha properti berbasis di Hong Kong. Dari hasil kerja kerasnya, ia berhasil memiliki kekayaan bersih senilai USD 27,1 miliar atau sekitar Rp 387 triliun (dikutip dari Forbes).
Harta kekayaan yang bernilai fantastis ini membuat dirinya menjadi orang terkaya ke-26 di dunia dan menduduki posisi orang terkaya pertama di Hong Kong. Dengan dirinya menjadi berada di urutan pertama ini, Lee Shau Kee berhasil menggeser posisi Li Ka-Shing yang awalnya ada di posisi teratas.
Pria asal Shunde, Guangdong, China ini terlahir dari keluarga yang miskin. Bahkan, keluarganya bisa makan daging dan ikan hanya dua kali dalam sebulan. Dengan keadaan ekonomi seperti ini justru membuat Lee semakin termotivasi untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak.
ADVERTISEMENT
Lee juga disebut-sebut sebagai anak yang kemungkinan untuk sukses itu susah. Pasalnya, ia adalah anak keempat di keluarganya. Adat umum di sana memiliki kepercayaan, menjadi anak keempat itu sebagai orang yang langka untuk sukses.
Tapi, pria kelahiran 29 Januari 1928 ini berhasil membuktikan kepada seluruh dunia bahwa ia bisa sukses. Melalui kerja keras, ketekunan, dan mau terus berusaha, kesuksesannya itu akan menghampiri.
Lee mulai berbisnis setelah terjadinya Perang Dunia 2. Ia berimigrasi dari China ke Hong Kong untuk memulai bisnisnya dari nol. Setibanya di Hong Kong, ia memiliki kesempatan untuk bertemu dengan miliarder terkenal, yaitu Kwok Tak-Seng.
Pertemuannya ini mengawali sebuah ide besar untuk membuat suatu perusahaan yang akan dibangun bersama Kwok Tak-Seng dan Lee Shau-Kee. Perusahaan ini bergerak di bidang pengembang properti.
ADVERTISEMENT
Berangkat dari sini, mereka mulai merintis usahanya bersama-sama. Pada 1963, Kwok Tak-Seng dan Lee Shau-Kee berhasil mendirikan Sun Hung Kai Properties Limited. Perusahaannya ini tercatat menjadi salah satu perusahaan pengembang properti terbesar di Hong Kong.
Tak berpuas hati, Lee akhirnya mencoba mendirikan perusahaannya sendiri tanpa bantuan orang lain. Pada 1976, ia berhasil mendirikan Handerson Land Development Company Limited. Perusahaan ini bergerak sebagai pengembang properti, juga mengoperasikan bisnis department store, hotel, dan infrastruktur.
Keberhasilan bisnisnya ini membuat dirinya memiliki kekayaan senilai USD 27,1 miliar atau sekitar Rp 387 triliun (dikutip dari Forbes). Laki-laki berumur 92 tahun ini juga menduduki orang terkaya pertama di Hong Kong.
Sebagai pengusaha terkemuka, Lee sudah memberikan kontribusi untuk kemakmuran ekonomi di Hong Kong. Ia juga dikenal sosok yang dermawan dan memberikan kontribusinya untuk pendidikan di China dan Hong Kong. Forbes menyebutkan, Lee adalah seorang filantropis yang berdedikasi, ia menyumbang lebih dari $ 400 juta (Rp 5 miliar) untuk pendidikan selama bertahun-tahun.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Lee telah menerima banyak penghargaan sepanjang kariernya. Pada 2008, ia menerima gelar doktor kehormatan dari Fudan University, diangkat sebagai wali kehormatan dan penasihat strategis untuk Tsinghua University, dan diangkat sebagai direktur kehormatan di Peking University.