Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Kisah Lulusan UI Masuk Forbes 30 Berkat Startup Pendidikan, Berawal dari Youtube
21 Mei 2021 12:17 WIB
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Mengais ilmu memang betul tak hanya diperoleh di bangku sekolah saja. Tapi kita dapat memperoleh berbagai ilmu dan pengalaman di mana saja, kapan saja, dan dengan media apa saja.
ADVERTISEMENT
Semakin berkembangnya teknologi membuat berbagai platform hadir untuk memperkaya kita belajar di mana saja. Salah satunya melalui media channel youtube yang seringkali menghadirkan konten bermanfaat.
Satu channel yang cukup bermanfaat dan sedang booming saat ini yaitu Satu Persen. Satu Persen didirikan oleh Ifandi Khainur Rahim seorang mahasiswa lulusan psikologi Universitas Indonesia. Ia baru-baru ini masuk dalam jajaran Forbes Under 30 karena kontribusinya membangun startup pendidikan lewat berbagi konten pendidikan di channel youtube Satu Persen.
Cerita awal mula Ifandi adalah berawal dari channel youtubenya pribadi yang hadir pada akhir tahun 2018 dan seringkali membagikan berbagai konten seperti pendidikan, self development, kesehatan mental, hingga filsafat.
Pada tahun 2019, ia kemudian sadar bahwa untuk membuat impact yang lebih besar, maka ia merasa tidak cukup untuk membuat satu persen berada di channel youtube saja. Berlanjut, berawal dari perbincangan Ifandi dan kedua rekannya, mereka pun akhirnya bertekad untuk membangun satu persen tak hanya dengan channel youtube tapi menjadikannnya sebuah startup.
ADVERTISEMENT
Berlatar belakang keresahan yang sama yaitu mengenai permasalahan kesehatan mental dan self-development di Indonesia. Mereka akhirnya mulai membangun Satu Persen menjadi startup dari awal. Tentu perjalanannya tak mudah dan cukup memiliki perjalanan yang panjang.
Ifandi atau akrab disapa Evan menuturkan di wawancaranya di salah satu channel youtube Filantropi bahwa untuk memulai mengembangkan channel youtube memiliki perjalanan yang cukup panjang. Tentu saja dirinya harus belajar untuk menguasai teknis-teknis mengenai pembuatan video dan youtube itu sendiri.
Sebelumnya, dirinya memang memiliki passion dan keterampilan dalam bidang menulis dan membuat video. Bersumber dari LinkedIn, ia memiliki karir sebelumnya sebagai product manager yang menangani mengenai content writer dan video producer di salah satu startup pendidikan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2019 itulah ia dan kedua rekannya memulai membangun Satu Persen yang berawal dari ruangan kecil berukuran 2X2 untuk dijadikan kantornya memproduksi berbagai video di youtube channel Satu Persen.
Tak disangka, Satu Persen pun semakin diminati masyarakat sebagai konten pendidikan yang memberikan berbagai konten bermanfaat khususnya mengenai kesehatan mental. Self-development, dan lain sebagainya yang tak diajarkan di sekolah formal.
Hingga kemudian subscribers Satu Persen mencapai ribuan subscriber yang semakin memberikan motivasi untuk Ifandi mengembangkan Satu Persen untuk menjadikan sebuah startup pendidikan dan memberikan dampak positif yang lebih luas.
Satu Persen kini berkembang sebagai startup pendidikan yang mengajarkan tentang pengetahuan dan kemampuan penting dalam hidup yang belum diajarkan di sekolah dan masyarakat luas. Satu Persen memiliki misi untuk menginginkan semua orang berdaya dengan memiliki identity aware, active problem solver, dan growth mindset.
ADVERTISEMENT
Ifandi pun membangun Satu Persen yang memiliki kurikulumnya sendiri yang diturunkan menjadi produk dan layanan utama seperti mentoring, konseling, kelas online, webinar, dan tes online gratis. Tak hanya itu, Ifandi terus mengembangkan Satu Persen dengan menambah layanan seperti Satu Creative Agency dan training skill dasar psikologis.
Kini Satu Persen menjadi salah satu startup pendidikan yang memiliki pertumbuhan cepat dan semakin diminati masyarakat untuk lebih aware pada masalah kesehatan mental dan self-development.
Tak hanya bernaung pada channel youtube, Satu Persen berkembang ke berbagai platform mulai dari website, twitter, Instagram, facebook, dan berbagai media sosial lain untuk memperluas targetnya.
Pada tahun 2020 pun Satu Persen mulai berkolaborasi dengan SehatJiwa yang mana berlatar belakang melihat masalah yang sama yaitu persoalan kesehatan jiwa yang belum tertangani baik di negeri ini.
ADVERTISEMENT