Konten dari Pengguna

Kisah Miliarder Eks Penjual Risoles Sukses Bisnis Cukur Rambut hingga Properti

6 Juli 2021 11:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 13:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Instagram.com/@aswinyaanuar
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Instagram.com/@aswinyaanuar
ADVERTISEMENT
Aswin Yanuar terpaksa harus berangkat dari ujung timur Jawa, Surabaya, ke Ibukota Jakarta demi mencari sesuap nasi pada kisaran tahun 2006 silam.
ADVERTISEMENT
Keadaan ekonominya yang tidak kunjung membaik di kampung halaman membuat arek Suroboyo itu harus pergi jauh dari rumah. Wajar saja demikian, Aswin lahir dari keluarga yang serba sederhana.
Ibundanya bekerja sebagai penjahit dan ayahnya bekerja sebagai sopir. Aswin muda tentu tak mau terus menerus menyusahkan kedua orang tuanya. Ia harus sudah memiliki penghasilan sendiri.
Berangkat ke pusat negeri tidak kemudian membuat keadaan Aswin membaik. Perlu waktu lama hingga akhirnya ia menangkap satu pekerjaan yang cukup memberikan banyak uang ke dalam dompetnya.
Aswin sempat bekerja serabutan sebelum akhirnya menjadi agensi artis figuran di blantika dunia hiburan Tanah Air. Dari pekerjaan itulah, Aswin bisa mendapatkan cuan yang lebih dari sekadar uang makan.
ADVERTISEMENT
Cara kerja Aswin cukup unik. Sebenarnya, Aswin tak punya honor dari pekerjaan yang ia lakukan. Aswin lebih mendekat kepada status sebagai "preman" artis figuran.
Caranya mendapatkan uang dari bekerja sebagai agensi adalah dengan memotong honor para figuran yang diberikan dari pihak penyelenggara program atau mungkin dari tim produksi sinetron tertentu.
Misal, tiap figuran dibayar dengan honor sebesar Rp 50 ribu. Dari honor tersebut, Aswin memotong Rp 15 ribu untuk biaya transport dirinya. Sementara, sekali bekerja, Aswin bisa membawa hingga 30 orang figuran.
Artinya, sekali menyerahkan gerombolan artis figuran ke pihak penyelenggara program hiburan, Aswin bisa mendapatkan uang hingga Rp 450 ribu per hari.
Uang sebesar itu jelas bisa mencukupi lebih dari biaya hidupnya di Ibukota. Aswin bahkan bisa menikahi seorang wanita lokal dari tabungan yang ia kumpulkan dari honor sebagai agensi.
ADVERTISEMENT
Namun, setelah menikah sekitar tahun 2011, Aswin harus berhenti bekerja sebagai agensi. Untuk menyambung hidup, ia pun jadi penjual risoles pinggir jalan sekaligus menjadi peternak kucing persia.
Namun, bisnis kecil-kecilannya itu tak kunjung menghasilkan. Dengan membawa istri, Aswin akhirnya terpaksa pulang ke Surabaya guna kembali menyambung hidup.
Di kampung halamannya, dengan sisa tabungan ditambah dengan laba menjual seluruh kucing persia yang ia punya, Aswin membeli sebidang tanah seharga Rp 10 juta.
Uniknya, seorang pemilik tanah di sekitar tanah yang ia beli memintanya untuk mengelola tanah tersebut untuk lalu menjualnya. Tak disangka, Aswin malah mendapatkan untuk dari cara seperti itu.
Akhirnya, ia lakukan cara demikian terus menerus. Aswin kemudian bersulih menjadi seorang kontraktor. Seiring berjalannya waktu, Aswin membangun hingga 7 bisnis yang bergerak di bidang kontraktor, pengembang, desain, hingga salon dan barbershop.
ADVERTISEMENT
Ketujuh perusahaan tersebut, yakni Maswindo Design Center, Leta Maswindo Smart Home, Maswindo Lanscape and Nursery, The Beauty Salon and Barbershop, Maswindo Furniture, Ahsanlake By Maswindo, dan Grand Zamzamre.
Semua bisnisnya itu bergerak di bawah naungan PT Maswindo Bumimas yang berbasis di Sidoarjo, Jawa Timur. Dari bisnisnya itu, ia mampu mendulang keuntungan hingga Rp 25 miliar per bulan dari seluruh bisnis miliknya.