Kisah Murdaya Poo, dari Jadi Tukang Koran Hingga Masuk Jajaran Orang Terkaya RI

Konten dari Pengguna
3 Juni 2020 12:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Sebelum dikenal banyak orang seperti sekarang, Murdaya Poo telah mengalami perjalanan panjang dalam hidupnya. Maka, tak ada salahnya bagi kita untuk mengetahui perjalanan itu guna mengambil pelajaran dari.
ADVERTISEMENT
Saat ini, lelaki yang lahir pada 29 Agustus 1946 itu masuk sebagai orang terkaya di RI pada posisi ke-29 menurut Majalah Forbes. Ia merupakan pendiri Central Cipta Murdaya Group, sebuah perusahaan raksasa yang bergerak di bidang investasi perkebunan kelapa sawit, produsen kayu lapis, teknik, dan IT.
Namun, sebagaimana banyak pencapaian seyogyanya diperoleh dalam hidup, Poo tak mendapatkan semua itu semudah membalikkan telapak tangan.
Jauh sebelum apa yang ia dapatkan sekarang, di awal masa-masa dewasanya, ia pernah menjadi penjual koran. Hal itu ia lakukan lantaran tak tahu lagi harus melakukan apa dalam hidup.
Namun, lama bergelut dengan polusi dan panasnya aspal jalanan, Poo mulai memikirkan cara lain untuk menyambung hidupnya. Maka, singkat kata, pada tahun 1972, ia memulai usahanya di bidang kontraktor sedikit demi sedikit. Namun, akibat keuletan juga kerja kerasnya, usahanya itu dapat berkembang dengan cepat dalam waktu yang relatif singkat. Hal itu juga disebabkan oleh fakta bahwa di masa itu, satu-satunya usaha yang serius di bidang kontraktor memanglah hanya milik Poo.
foto: kumparan
Maka, akibat perkembangan bisnisnya yang semakin menjadi-jadi, pada tahun 1992 ia mendirikan Central Cipta Murdaya Group, perusahaan milik Poo yang tetap berkembang hingga sekarang. Perusahaan tersebutlah yang menjadi awal mula nasib mujur Poo menjadi pengusaha sukses. Di samping itu, Poo juga dikenal lantaran prestasinya membangun Jakarta International Expo, salah satu pusat konvensi terbesar di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Melalui perusahaan tersebut pula, Poo mulai melebarkan sayap bisnisnya di bidang teknologi informasi, manufaktur, baja, real estate, hingga agribisnis. Lewat banyak hal yang dilakukan Poo tersebut, dapat kita simpulkan bahwa ia bukan termasuk orang yang cepat puas. Banyaknya bidang usaha yang ia geluti menunjukkan bahwa dalam hidup, Poo keranjingan bekerja keras.
Maka akibat pemikirannya yang semacam itu, Poo telah mendapatkan segala yang ia miliki sekarang. Namun, jangan salah, kekayaannya yang melimpah ruah, yakni sekitar $1.15 B tak membuat Poo hanya berorientasi pada kekayaan dan harta. Oleh orang-orang, ia dikenal sebagai konglomerat yang mempunyai jiwa filantropi dan gemar membantu kepentingan orang banyak.