Konten dari Pengguna

Kisah Najamuddin, Anak Petani Miskin yang Jadi Pengusaha Sukses

20 Juli 2021 12:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 14:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Najamuddin/facebook.com
zoom-in-whitePerbesar
Najamuddin/facebook.com
ADVERTISEMENT
Terlahir dari keluarga miskin, membentuk karakter Najamuddin menjadi sosok pekerja keras dan pantang menyerah. Sejak kecil ia sudah harus melakukan pekerjaan yang seharusnya dikerjakan orang dewasa.
ADVERTISEMENT
Orang tuanya berprofesi sebagai petani, hanya dengan mengandalkan hasil panen sawah, itupun cuma beberapa petak, mereka sangat keteteran membiayai kebutuhan hidup keluarga.
Jangankan memikirkan pendidikan Najamuddin beserta saudara-saudaranya, biaya hidup sehari-hari saja sekedar untuk mengisi perut, sangat sulit didapat. Saat itu, Najamuddin tak pernah terbayang bahwa dirinya akan menginjak titik kesuksesan dalam hidup di masa depan.
Keadaan ekonomi keluarga yang sangat sulit itulah yang menjadikan Najamuddin kecil saat itu sudah harus memikirkan hal-hal yang semestinya menjadi beban orang tua.
Saat duduk di bangku sekolah dasar, Naja sudah harus memanfaatkan waktu dengan baik. Ketika waktu shalat Subuh baru saja berlalu, Naja sudah meninggalkan rumah, disaat hari masih gelap. Ia mencari buah kelapa yang mungkin terjatuh untuk kemudian ditukarkan dengan sepotong kue di sekolah.
ADVERTISEMENT
Saat menduduki bangku SMP, Naja tumbuh menjadi pemuda yang kuat. Ia merasa lebih percaya diri melakukan pekerjaan-pekerjaan lebih berat. Pekerjaan lebih berat tentu penghasilannya lebih besar, begitu pikiran Naja muda saat itu.
Pada usia sepantaran anak SMP, Naja menekuni pekerjaan sebagai kuli angkut, kuli bangunan, dan melakoni pekerjaan orang dewasa lainnya. Ia semangat melakukan pekerjaan apapun demi mendapat penghidupan selama itu halal.
Saat itu, diantara semua kuli angkutan, Naja adalah kuli termuda. Dari pengalaman menjadi kuli angkut tersebut, Najamuddin merekam dengan baik pengetahuan mengenai kegiatan bisnis di wilayah tersebut.
Dari pengalaman hidup yang demikian berat dan menantang, sosok Najamuddin terbentuk menjadi pribadi yang tidak mudah menyerah dan selalu gigih berjuang untuk menata masa depan.
ADVERTISEMENT
Selepas SMA, Najamuddin melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi di Makassar, la masuk ke UMI (Universitas Muslim Indonesia). Disana, Naja mengambil jurusan hukum.
Pada saat yang sama, Naja tidak punya pilihan. la harus melanjutkan hidup di Makassar. Hal ini lagi-lagi memaksanya memutar otak menemukan bagaimana caranya untuk bertahan hidup untuk membiayai kuliah.
Beberapa tahun setelah lulus kuliah, Naja memilih merantau ke Soroako. Disana ia dipercaya beberapa pengusaha lokal untuk mengelola perusahaan mereka. Naja sempat memegang empat perusahaan kontraktor di Soroako. Setelah mempelajari lebih dalam mengenai dunia kontrakto, Naja pun memutuskan untuk mendirikan perusahaan kontraktor sendiri.
Dalam kurun waktu 5 tahun, Naja menjadi kontraktor tetap di PT Inco Soroako sampai saat ini. Tak berhenti disitu, Naja lalu mendirikan perusahaan penyedia jasa pengamanan. Perusahaan penyedia jasa pengamanannya mengalami perkembangan pesat.
ADVERTISEMENT
Saat ini, PT BPI sudah memiliki karyawan kurang lebih 1.000 orang yang dipekerjakan di perusahaan-perusahaan BUMN dan swasta di hampir seluruh kabupaten di Sulawesi Selatan.
Kini, perusahaannya merupakan salah satu mitra PT Gowa Makassar Tourism Development (GMTD), sebuah perusahaan konstruksi berskala nasional.