Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Kisah Pebisnis Restoran Bermodal Rp 20 Juta, Kini Jadi Miliarder Singapura
15 Juli 2021 13:15 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 14:01 WIB
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Zhang Yong merupakan miliarder asal Singapura yang mendirikan restoran bernama Haidilao International Holding Ltd, yang terkenal dengan restoran hot pot HaiDiLao.
ADVERTISEMENT
Pada akhir 2018, Haidilao Hot Pot memiliki 466 toko yang dioperasikan langsung di lebih dari seratus kota.
Dari hotpot Haidilao ini, Zhang Yong mendapatkan kekayaan bersih senilai US$ 13 miliar atau setara Rp 188 triliun pada tahun 2019.
Tentu saja untuk mencapai kesuksesan di titik sekarang ini ia lalui dengan jalan yang tidak mudah. Ia pernah melalui masa-masa di mana kondisi ekonominya sangat sulit dan terjerat kemiskinan.
Zhang Yong terlahir dari keluarga miskin pada tahun 1970 di daerah pedesaan Jianyang, China. Setelah lulus Sekolah Menengah Kejuruan di Chengdu, Zhang bekerja sebagai tukang las di pabrik traktor yang dikelola pemerintah selama 6 tahun lamanya.
Zhang saat itu menghasilkan sebesar US$ 14 atau Rp 190.000 per bulannya. Sampai suatu ketika, ia makan di sebuah restoran hotpot untuk pertama kalinya. Ia pun menilai buruknya makanan dan pelayanan yang tersaji dalam restoran itu.
ADVERTISEMENT
Zhang akhirnya memilih berhenti dari pekerjaannya dan memutuskan untuk meminjam uang dari tiga teman dan istrinya untuk membangun restoran hotpot miliknya sendiri, bernama Haidilao.
Zhang meminjam sekitar US$ 1.500 atau Rp 20,45 juta dari temannya Shu, Shi Yonghong dan Li Haiyan, seperti dilansir dari The Economic Observer.
Setelahnya, pinjaman kecil yang diberikan kepada Zhang, membuat ketiga temannya Shu, Shi, dan Li mendapatkan titel miliarder dalam profilnya di Forbes.
Dari kesulitan yang pernah ia alami, membuat Zhang terinspirasi untuk mempekerjakan kaum muda dari kota-kota pedesaan dengan pendidikan terbatas sebagai karyawan di restoran hotpotnya yang tersebar di berbagai belahan dunia diantaranya Amerika Serikat, Inggris, Korea Selatan, Jepang, Australia, Kanada, Singapura dan Malaysia.
ADVERTISEMENT
Akhirnya, Haidilao berhasil mengalami peningkatan pesat dan orang-orang banyak yang mengetahui keberadaan HaiDiLao dan meraih reputasi terbaik dengan layanan luar biasanya.
Haidilao dengan sigap menampung aspirasi pelanggan yang mengeluh tentang handuk panas dan bahkan pembalut di toilet perempuan.
Kepada Forbes, Zhang mengatakan saat ini Haidilao membuka restoran barunya setiap tiga hari. Ekspansi global ini, didukung oleh rasa keingintahuan orang asing terhadap budaya dan makanan asal China itu.
Pada tahun 2018, Zhang bersama keluarganya pindah ke Singapura dan memiliki kewarganegaraan resmi di sana. Nilai kekayaan Zhang meledak setelah Haidilao muncul di bursa saham Hong Kong pada September di tahun yang sama.
Untuk penjualan Haidilao pada tahun 2017 mencapai US$ 17 miliar atau setara Rp 231,79 triliun. Pada 2019, kekayaan bersih Zhang melebihi angka US$ 13 miliar yang membuatnya masuk ke dalam daftar orang terkaya dari taipan properti Robert dan Philip Ng yang telah mendominasi selama dekade terakhir dengan kekayaan gabungan US$ 12 miliar.
ADVERTISEMENT