Kisah Penulis Harry Potter Ditolak 12 Penerbit, Kini Raup Rp 14,1 T

Konten dari Pengguna
24 Maret 2022 11:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
JK Rowling penulis novel Harry Potter Foto: Neil Hall/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
JK Rowling penulis novel Harry Potter Foto: Neil Hall/Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Siapa yang tidak tahu Harry Potter, salah satu film terlaris sepanjang masa. Di balik kesuksesan film ini ternyata ada kisah jatuh bangun penulisnya yakni JK Rowling yang pernah ditolak 12 penerbit besar. Meskipun begitu tidak membuatnya berputus asa hingga bisa meraup kekayaan 14,1 triliun.
ADVERTISEMENT
Joanne Kathleen Rowling atau dikenal dengan nama pena JK Rowling adalah seorang penulis Inggris yang merupakan penulis terkaya ke-2 di dunia. Rowling dikenal sebagai otak di balik kesuksesan komersial Harry Potter.
Wanita yang berusia 56 tahun ini, sudah menjadi kutu buku dan ingin menjadi penulis sejak dini. Dia menulis buku pertamanya pada usia enam tahun, sebuah cerita tentang seekor kelinci bernama Rabbit. Kemudian ketika dia berumur sebelas tahun dia menulis sebuah novel tentang tujuh berlian terkutuk dan orang-orang yang memilikinya.
Rowling bersekolah di Wyedean Comprehensive School dan kemudian belajar bahasa Prancis dan Klasik di Universitas Exeter. Pelajaran Klasiknya itu membawanya untuk menulis semua mantra di Harry Potter, dan beberapa di antaranya didasarkan pada bahasa Latin.
Toko pernak-pernik Harry Potter di New York. Foto: REUTERS/Carlo Allegri
JK Rowling pertama kali memiliki ide untuk menulis Harry Potter saat tertunda dalam perjalanan kereta api dari Manchester ke London King's Cross pada tahun 1990. Selama lima tahun berikutnya, dia mulai merencanakan tujuh buku dari seri. Dia menulis sebagian besar dengan tulisan tangan hingga mengumpulkan segunung catatan.
ADVERTISEMENT

Lika-liku Perjalanan JK Rowling Menulis Harry Potter

Kehidupan JK Rowling tidak pernah berjalan dengan mulus. Setelah enam bulan menulis Harry Potter, ibunya meninggal ketika ia berusia 25 tahun. Setelah kematian ibunya, Rowling pindah ke Portugal utara dan mulai mengajar bahasa Inggris sebagai bahasa asing.
Rowling kemudian menikah dengan seorang pria bernama Jorge Arantes namun, setelah 13 bulan ia bercerai dengan suaminya itu. Dari pernikahan mereka, Rowling melahirkan seorang putri. Setelah beberapa waktu, dia kembali ke Inggris dengan putrinya bersama tulisan tiga bab Harry Potter di tasnya.
Hidup sendiri dan menganggur dengan putrinya, Rowling mengalami depresi, bahkan berpikir untuk bunuh diri. Dia hidup dengan tunjangan negara dan menghabiskan hidupnya dengan terus menulis Harry Potter di kafe.
ADVERTISEMENT

Ditolak Belasan Kali, Kini Terjual Lebih Dari 500 Juta Eksemplar di Seluruh Dunia

Tulisannya sempat ditolak 12 penerbit besar. Namun, pada tahun 1997, ia mendapat sinyal hijau dari Bloomsbury, sebuah penerbit di London untuk menerbitkan Harry Potter and the Philosopher's Stone.
Kini buku-buku Harry Potter telah memecahkan banyak rekor. Pada tahun 2007 Harry Potter and the Deathly Hallows menjadi buku dengan penjualan tercepat, terjual 2,65 juta dalam 24 jam pertama di Inggris. Seri Harry Potter sekarang diterbitkan dalam 80 bahasa, dan lebih dari 500 juta eksemplar telah terjual di seluruh dunia.
Berdasarkan laporan Forbes JK Rowling termasuk dalam kategori sebagai penulis dengan bayaran tertinggi di dunia. Pada Juni 2019 dan Juni 2020 ia menghasilkan Rp 861 miliar. Pada 2022 kekayaan bersih Rowling diperkirakan mencapai Rp 14,1 triliun.
ADVERTISEMENT