Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Kisah Rakhmat Sulistio Buat Sido Muncul, Sempat Ganti Nama Usai Agresi Militer
3 Mei 2021 12:33 WIB
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bagi masyarakat Indonesia tentu saja tak asing lagi dengan obat penghilang masuk angin paling populer satu ini yaitu Tolak Angin. Salah satu obat herbal yang identik dengan sirup yang dikemas dengan saset ini menjadi pilihan nomor satu masyarakat untuk sekadar meredakan rasa tidak enak badan atau masuk angin.
ADVERTISEMENT
Bagi masyarakat Indonesia obat herbal memang dipercaya lebih ampuh dan aman untuk mengatasi berbagai masalah penyakit. Hingga Tolak Angin muncul dan menjadi obat herbal yang praktis tinggal minum dan aman sehingga tak jarang banyak orang yang selalu siap sedia produk herbal satu ini.
Tolak Angin diproduksi oleh PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk atau familiar dengan PT Sido Muncul. Sido Muncul merupakan produsen jamu dan obat herbal terbesar di Indonesia.
Siapa sangka industri terbesar farmasi di Indonesia ini berawal dari industri rumahan yang digagas oleh Ny Rakhmat Sulistio. Ia merupakan cikal bakal pendiri Sido Muncul yang dirintisnya sejak tahun 1940.
Ny Rakhmat Sulistio atau bernama asli Sri Agustina merupakan wanita keturunan Tionghoa dengan nama Tionghoa Go Djing Nio. Ia lahir 13 Agustus 1897. Setelah menikah dengan Rakhmat Sulistio (Siem Thiam Hie) pasangan suami istri ini membuka usaha pemerahan susu sapi di Ambarawa.
ADVERTISEMENT
Tapi sayang, karena perang Malese yang terjadi pada tahun 1928 usahanya gulung tikar dan terpaksa ditutup sehingga ia dan suaminya pindah ke Solo pada tahun 1930. Agar dapat menyambung hidup. Mereka akhirnya membuka usaha toko roti bernama Roti Muncul.
Setelah membuka toko roti selama 5 tahun, Ny Rakhmat Sulistio yang memiliki keahlian untuk meracik obat-obatan herbal memutuskan untuk mencoba memasarkan hasil racikan ramuan jamunya pada masyarakat.
Tak disangka, ternyata kepiawaiannya dalam meracik rempah-rempah mengantarkannya pada bisnis jamu yang memiliki banyak pelanggan. Mereka pun menjual berbagai produk jamu dan ternyata penjualan cukup berkembang pesat.
Mereka pun memutuskan untuk membuka usaha jamu di Yogyakarta. Pada tahun 1941, ia mulai membuat jamu Tolak Angin yang saat itu masih bernama Jamu Tujuh Angin. Usaha membuat Jamu Tujuh Angin ini cukup berkembang dari tahun ke tahun.
ADVERTISEMENT
Tapi, tentu saja bisnis tak awal lagi dengan berbagai kendala yang menimpa salah satunya bisnis jamu Ny Rakhmat Sulistio sempat berhenti karena karena perang kolonial Belanda hingga ia dan suaminya kemudian mengungsi di Semarang.
Mengungsi di Semarang, mereka pun sekaligus mendirikan usaha jamu rumahan yang diberi nama “Sido Muncul” yang berarti “Impian yang Terwujud”. Industri rumahan tersebut bertempat di Jalan Mlaten Trenggulun No. 104 yang dibantu oleh tiga karyawannya.
Dalam mengembangkan usahanya, Ny Rakhmat Sulistio memberikan terobosan pada produk jamunya dengan bentuk serbuk dan mengemasnya lebih praktis. Sehingga hal tersebut yang membuat sebuah terobosan baru dan sangat mengambil hati para konsumen di Indoensia.
Sehingga permintaan jamu ramuannya berkembang pesat dan semakin tinggi. Karena bisnisnya yang semakin berkembang pesat ia pun berinisiatif untuk membentuk badan usaha dalam bentuk CV pada tahun 1970 dengan nama CV Industri Jamu dan Farmasi Sido. Muncul dan terus berkembang hingga bernama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul.
ADVERTISEMENT
Usahanya terus berkembang, hingga kemudian suaminya meninggal dunia dan kepemimpinan beralih pada putrinya Desy Sulistio. Ny Rakhmat Sulistio wafat pada 14 Februari 1983 dan kini perkembangan bisnisnya telah diturunkan pada anak cucunya hingga terus berkembang memanfaatkan segala teknologi terbaru.
Sampai saat ini PT Sido Muncul telah dipimpin selama tiga generasi dan telah berekspansi dan mengeluarkan berbagai produk obat herbal andalan yang populer selain Tolak Angin yaitu seperti Kuku Bima Ener-G, Kopi Jahe, dan ratusan produk yang diproduksi PT Sido Muncul.
Perusahaan ini semakin besar hingga mendunia, pada tahun 2020 pendapatan PT Sido Muncul mencapai Rp3,3 triliun dan menjadi salah satu perusahaan produsen farmasi terbesar di Indonesia.
PT Sido Muncul saat ini dipimpin oleh generasi ketiga yaitu cucu Ny Rakhmat Sulistio yaitu Irwan Hidayat yang masuk dalam jajaran orang paling kaya di Indonesia. Dikutip dari Forbes, Irwan Hidayat memiliki total kekayaan hingga USD 155 miliar setara dengan Rp 22,38 triliun.
ADVERTISEMENT