Kisah Ronny Lukito, Eks Penjual Susu Keliling yang Sukses Dirikan Eiger

Konten dari Pengguna
15 April 2021 11:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ronny Lukito/Instagram/@mensobsession
zoom-in-whitePerbesar
Ronny Lukito/Instagram/@mensobsession
ADVERTISEMENT
Bagi para pecinta alam mungkin sudah tak asing lagi dengan nama Eiger. Berbagai peralatan outdoor seperti tas, sandal, dan sepatu milik Eiger dikenal para kawula muda khususnya pecinta alam karena kualitasnya yang bagus dan kuat sehingga sangat cocok sekali digunakan para petualang.
ADVERTISEMENT
Eiger merupakan merek asli dari Indonesia. Dibalik kesuksesan Eiger, terdapat perjalanan lika-liku pendirinya yaitu Ronny Lukito. Ronny Lukito merupakan seorang pengusaha tas yang lahir 15 Januari 1962. Tentu saja sebelum menjadi pengusaha tas Eiger yang sukses, ia pernah memiliki perjalanan yang lika liku,
Ia lahir dari keluarga yang sederhana. Di masa remajanya ia tinggal di Bandung. Ronny merupakan sosok pemuda yang rajin dan tekun. Ia merupakan lulusan STM (Sekolah Teknologi Menengah). Sebenarnya dirinya ingin meneruskan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi tapi sayang terbentur biaya.
Sejak STM, Ronny terbiasa membantu finansial keluarganya dengan menjual susu yang dibungkus dengan plastik kecil, dan diikat dengan karet. Ia berjualan dengan berkeliling dengan rumah ke rumah menggunakan sepeda motor miliknya.
ADVERTISEMENT
Hidup yang sederhana dan pas-pasan tak membuat Ronny berkecil hati. Ia selalu membantu finansial orangtuanya. Kebetulan orangtuanya saat itu memiliki toko tas kecil. Disanalah ia selalu melihat bagaimana produksi, mengemas, dan menjual tas-tas tersebut.
Tak jarang ia menjadi kasir ketika ada pembeli yang membayar. Ronny sebenarnya tak pernah berpikir untuk menjadi pengusaha, begitupula dengan ayahnya yang tak pernah mengarahkan ia ke bidang usaha. Tetapi, mengingat Ronny melihat keadaan ekonomi yang pas-pasan ia bertekad untuk membantu orangtuanya dalam hal finansial khususnya membantu berjualan.
Saat ia duduk di bangku STM, toko ayahnya mulai menjual tas dengan produksi sendiri dan membuat tas bermerek ‘butterfly’ merek tersebut diambil dari merek mesin jahit asal China. Saat ia bersekolah, tak jarang ia sebelumnya selalu membantu orangtuanya untuk membeli berbagai bahan untuk tas. Sepulangnya, ia bekerja di bengkel motor sebagai montir. Ia juga masih berjualan susu dan mengantarkannya kepada pelanggan.
ADVERTISEMENT
Karena ia tak berkuliah, ia memutuskan untuk mengembangkan usaha tas milik ayahnya. Ia mulai menawarkan produk-produk tasnya pada department store seperti Matahari. Walaupun saat itu ia masih menerima orderan yang sedikit, ia pantang menyerah.
Eiger/Instagram/@eigeradventure
Ronny pun membeli dua mesin jahit, peralatan jahit, dan bahan baku pembuatan tas. Dibantu juga dengan satu pegawai, ia memproduksi tas. Pengajuannya ke department store Matahari pun tak semudah yang dibayangkan.
Produknya bahkan sering ditolak hingga pengajuan ke 13 permohonan Ronny memasok tasnya akhirnya diterima. Saat itu tas yang dijual memiliki harga tidak sampa Rp 300 ribu. Ia terus memasarkan tasnya dengan berkeliling daerah.
Bahkan ia tak jarang memasarkan dari kota ke kota untuk mencari jaringan pemasaran. Awal mula usahanya memang tak semudah yang dikira ia bahkan terus belajar dan menyewa jasa konsultan untuk belajar mengenai pemasaran dan manajemen usahanya.
ADVERTISEMENT
Ia terus belajar dengan berbagai buku pengembangan diri. Ronny pun terus berusaha memasarkan ke berbagai departemen store hingga pada suatu hari tasnya mulai diterima di berbagai departemen store di Indonesia seperti Matahari, Gunung Agung, Gramedia, Ramayana, dan lain sebagainya.
Bisnisnya berkembang, ia bahkan membeli rumah tambahan untuk menambah ruang produksinya. Ia bahkan merekrut marketing profesional. Semakin berkembang dan maju, ia kemudian mengembangkan usahanya dengan menjual produk dengan merek lain tetapi masih dalam naungan Eiger seperti Eksport, Bodypack.
Produknya juga tak hanya tas tapi juga merambah ke dompet, sarung handphone, dan berbagai produk lainnya. Kini Eiger mampu memproduksi 2.500.000 tas dengan 8000 desain setiap tahunnya. Ronny juga mengeluarkan berbagai merek di bawah naungan Eiger seperi Eksport, Nordwand, Xtreme, Neosack, dan Bodypack.
ADVERTISEMENT