Kisah Sarah Keihl Jadi Miliarder Sebelum Usia 25 Tahun, Berawal dari Jual Binder

Konten dari Pengguna
19 Februari 2021 15:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sarah Keihl. Foto: Instagram @sarahkeihl
zoom-in-whitePerbesar
Sarah Keihl. Foto: Instagram @sarahkeihl
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bagi pengguna media sosial, rasanya tak asing dengan keberadaan paras cantik dari sosok Sarah Keihl. Ia merupakan selebgram dengan 365 ribu pengikut di akun Instagram pribadinya dan seorang pengusaha muda.
ADVERTISEMENT
Belum genap berusia 25 tahun, Sarah sudah memiliki berbagai unit bisnis. Di bidang kecantikan, yaitu Keyglow dan Hair Repair. Adapun di bidang food and beverage, antara lain Key Lab’s Coffee, Mie Bangcad, dan Astep Bistro. Bisnis kulinernya ini berada di Jakarta, Surabaya, dan Malang.
Dikenal kehidupan serba enak, tak banyak orang yang tahu kalau Sarah pernah mengalami masa-masa sulit. Bahkan, dirinya sudah berjualan sejak di bangku sekolah dasar. Hal inilah yang menuntun Sarah menjadi profil orang sukses di usia muda.
Awalnya, Sarah memang dilahirkan dari keluarga yang berada. Ia memiliki kehidupan yang layak di Gresik dan sempat pindah ke Surabaya. Ayahnya bekerja di perusahaan internasional. Suatu ketika, perusahaan tersebut mengalami kebangkrutan sehingga perekonomian keluarganya bermasalah.
ADVERTISEMENT
Dari kejadian itu, keluarganya memulai kehidupan dari bawah lagi dan pindah ke Malang. Sang ayah merintis usaha dari nol di bidang tekstil. Sarah turut membantu melayani pembeli di toko ayahnya saat dirinya duduk di bangku sekolah dasar.
Selain membantu di toko ayahnya, Sarah juga menjual binder kepada teman-temannya di sekolah. Ia mengaku, didikan sang ayah cukup keras kepada dirinya. Sarah tidak dimanjakan untuk membeli barang-barang mahal di luar kebutuhan primernya.
Ayahnya menasihati Sarah, kalau ingin membeli barang mahal, seperti handphone dan lainnya, harus dengan usahanya sendiri tanpa perlu meminta uang orang tuanya. Dilatarbelakangi hal ini, wanita kelahiran 29 Maret 1996 itu mulai menambah penghasilannya melalui bidang lain.
Sarah merupakan sosok yang multitalent, dirinya punya bakat di bidang menari dan juga modelling. Ia mulai mengikuti berbagai lomba agar bisa memperoleh hadiah yang ditawarkan dari perlombaan tersebut.
ADVERTISEMENT
Bahkan, untuk mendapat uang pendaftaran lomba yang cukup mahal bagi seusianya, Sarah harus meminjam uang dari orang tuanya. Ia melakukan hal ini karena ingin menunjukkan sebagai sosok yang bertanggung jawab.
Awalnya, Sarah kerap kali menerima kekalahan dalam perlombaan yang diikutinya. Tapi, ia tak menyerah dan terus belajar dari kesalahan yang dilakukannya. Sampai akhirnya, ia langganan menjadi pemenang dan menerima penghargaan serta uang tunai, berkisar dari Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta.

Berjualan Jepitan dan Membangun Bisnis

Lambat laun, perekonomian keluarganya mulai membaik. Sampai akhirnya, di bangku kelas 3 SMA, keluarganya mengalami musibah lagi hingga rumahnya ingin dibakar oleh warga. “Temen aku lagi kecelakan, aku lagi di rumah sakit posisinya. Terus mama aku nelpon, ‘Sar, jangan pulang.’ ‘Emang kenapa?’ ‘Rumah kita dikepung, mau dibakar’,” tutur Sarah dalam kanal Youtube pribadinya.
ADVERTISEMENT
Dari permasalahan tersebut, perekonomian keluarganya kembali drop. Bahkan, saat melanjutkan pendidikan ke Universitas Brawijaya, Sarah mengaku pernah tidak punya uang pegangan sama sekali. Berkat masa kecilnya yang sudah dilatih mencari uang sendiri, Sarah mulai bekerja di sela-sela kuliahnya.
Ia menjajal berbagai pekerjaan untuk menghasilkan pundi-pundi rupiah, seperti MC, model pemotretan, model katalog baju, dan pernah jadi talent di stasiun televisi. Dari pekerjaan-pekerjaan ini, Sarah berhasil memiliki uang tabungan dan digunakan untuk membuka online shop dengan menjajakan jepitan jedai.
Sarah berjualan jepitan yang barangnya diambil dari China dengan jumlah yang banyak. Bisnis online shop tersebut laris manis. Meskipun Sarah sudah berjualan secara daring, dirinya kerap menawarkan barang dagangan ke teman-temannya di lingkungan kampus.
ADVERTISEMENT
Ia mulai berpikir untuk mencoba ke bisnis kuliner. Sarah terinspirasi dari seorang penjual permen gulali di pinggir jalan untuk membuka kafe dengan memodifikasi permen gulali tersebut dikemas secara kekinian.
Akhirnya, Sarah mengajak pedagang itu untuk bekerja sama dengannya. Sarah menyewa sebuah toko di Malang untuk membuka kafe pertamanya bernama Cotton Inc. Dengan keterbatasan modal, Sarah hanya mampu menyediakan 10 meja. Meskipun begitu, pengunjung ramai berdatangan ketika pembukaan.
Pemilik nama lengkap Sarah Salsabila Keihl itu juga mengungkapkan kalau dirinya harus turun langsung mencoba segala peran di kafenya. “Aku udah punya karyawan, tapi ngajarinnya masih susah. Aku masak, aku serving, aku juga duduk di kasir. Tapi aku bersyukur banget bisa melewati masa itu, jadi tahu harus hire manajer, harus hire admin,” kenang alumni jurusaan Ilmu Internasional, Universitas Brawijaya.
ADVERTISEMENT
Setelah kesuksesan kafe pertamanya, Sarah kembali membuka kafe keduanya bernama Key Lab’s Coffee. Tak berhenti di situ, Sarah terus mengembangkan usaha kulinernya dengan mendirikan restoran berkonsep fine dining bernama Astep Bistro.
Popularitas Sarah di Instagram membawanya untuk menjadi rekanan bisnis dengan selebgram kenamaan Indonesia. Ia bersama Rachel Vennya membuka Sate Taichan Goreng cabang Surabaya. Selanjutnya, dengan Arief Muhammad mendirikan Mie Bangcad. Ia juga merambah ke bisnis kecantikan dengan usaha bernama Keyglow dan Hair Repair.

Tips Sukses Sarah Keihl

Rumah dari Sarah Keihl yang dibeli melalui kerja kerasnya. Foto: Instagram @sarahkeihl
Sarah membeberkan kunci kesuksesan di usia mudanya adalah berkat doa orang tua. “Kita itu harus berbakti ke orang tua. Karena ngefek banget, setiap goals yang aku impikan tercapai, aku berpikir, doa mama aku didengar oleh Allah. Aku tuh seneng banget,” tutur wanita berambut pirang itu.
ADVERTISEMENT
Ketika ia merintis karier pertamanya, Sarah berhasil membeli mobil dengan uangnya sendiri. Lambat laun, usaha yang ditekuni makin membuahkan hasil dan terbelilah unit apartemen. Selanjutnya, ia juga bisa membeli rumah.
Sarah juga mengatakan, jangan lupa membantu sesama dan bersedekah. Sebagai anak yang sudah sukses, ia tak lupa akan keluarganya. Sarah pernah menghadiahkan adik dan ibunya sebuah mobil. Dan yang paling membuat dirinya bahagia adalah berhasil membawa orang tuanya menunaikan ibadah umrah.