Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Kisah Sisca Soewitomo, Mahasiswa Kedokteran Putus Sekolah yang Jadi Ratu Boga
7 Agustus 2020 11:50 WIB
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sisca Soewitomo lahir pada 8 April 1949 dengan nama Sis Cartica Soewitomo. Ibunya adalah RR Chrysantini Slamet, seorang ibu rumah tangga yang hobi memasak. Dari ibunya lah hobi memasak Sisca menurun. Sejak belia dirinya sudah kerap membantu ibunya menyiapkan beragam makanan. Terlebih ketika menjelang Idul Fitri. Sisca kecil selalu membantu ibunya dalam menyiapkan berbagai panganan.
Ayahnya Rp. Tjipto Soemirat, merupakan pegawai di kantor Bea dan Cukai di Surabaya. Ketika lulus SMA di tahun 1969, Sisca dan keluarga hijrah ke Jakarta. Di sana ia melanjutkan kuliah di Fakultas Kedokteran.
Di semester kedua, dirinya harus berhenti kuliah lantaran telah menikah. Selain itu, kuliah di kedokteran rasanya juga tak sesuai dengan minatnya. Tetapi di sisi lain, dirinya juga harus menambah penghasilan keluarga.
ADVERTISEMENT
Di tahun 1973, dirinya memutuskan untuk mengambil kuliah lagi di jurusan perhotelan, Akademi Trisakti. Saat kuliah, dirinya juga menyambi bekerja lapangan di Pasific Asia Travel Association (PATA) conference yang diadakan selama dua minggu.
Di tahun 1976, Sisca berhasil lulus kuliah. Tidak hanya itu, dirinya juga langsung menjadi asisten dosen. Tak beberapa lama kemudian, Ratu Boga Indonesia itu berhasil menjadi dosen di almamaternya.
Bakat dan kerja kerasnya membuahkan hasil. Pada 1980, Sisca mendapatkan beasiswa dari pemerintahan Amerika Serikat untuk menjalani training di China Baking School di Taipei, Taiwan. Di tahun 1993, ia kembali mendapatkan beasiswa untuk menempuh pendidikan di American Institute of Baking di Manhattan, Kansas, Amerika Serikat.
Setelah kembali dari Amerika Serikat tahun 1991, Sisca bekerja untuk majalah ternama dan menduduki jabatan sebagai manajer non redaksi. Pekerjaannya ini ia lakoni sampai tahun 1995. Selanjutnya, perempuan 71 tahun ini kembali bekerja di bidang kuliner . Ia bekerja sebagai Product Development Manager di perusahaan makanan beku.
ADVERTISEMENT
Tahun 1997, ibu tiga anak itu mendapatkan tawaran untuk memandu acara demo masak di stasiun TV swasta. Di sana popularitasnya meroket. Ia dikenal sebagai celebrity chef dengan slogan khas “Bagaimana, Pemirsa? Mudah bukan membuatnya?”
Meski begitu dirinya tak terlalu suka dengan panggilan celebrity chef. Dirinya lebih memilih disebut sebagai ‘pesohor boga’.
Sisca juga merupakan guru masak professional. Murid-muridnya juga menjadi chef ternama seperti Rudy Choirudin, Chef Tatang, Deddy Rustandi, dan Haryanto Makmoer. Selama kariernya di dunia tata boga, dirinya juga telah menghasilkan hampir 150 resep buku.