Kisah Suami Istri Bangun Kopi Soe hingga Punya 230 Kios, Bermodal Tabungan Nikah

Konten dari Pengguna
15 Mei 2021 11:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sylvia Surya/Instagram/@sylvii.ss
zoom-in-whitePerbesar
Sylvia Surya/Instagram/@sylvii.ss
ADVERTISEMENT
Dewasa ini kopi tak hanya sebagai kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat tapi juga salah satu life style yang telah melekat bagi semua kalangan mulai dari anak muda hingga dewasa. Begitu pula dengan bisnis kopi yang saat ini benar-benar menjadi bisnis kekinian dan paling populer.
ADVERTISEMENT
Berbagai bisnis kopi di Indonesia kali ini memang tengah menjamur dengan berbagai inovasi dan racikan khasnya masing-masing. Hal tersebut akhirnya membuat berbagai bisnis kopi tersebut memiliki penggemarnya masing-masing. Salah satunya adalah Kopi Soe.
Mungkin masyarakat Indonesia sudah tak asing lagi dengan brand kopi kekinian Kopi Soe terutama pada menu paling favoritnya adalah kopi rum regalnya atau biasa disebut ‘Rugal’. Siapa sangka suksesnya Kopi Soe ternyata berawal dari perjalanan Sylvia Surya dan suami yang mendirikan bisnis tersebut dari usaha sampingan.
Tahun 2018 Sylvia Surya dan suami memutuskan untuk membangun bisnis kopi kekinian tersebut yang dijadikan sebagai bisnis sampingannya. Modal untuk membangun bisnis tersebut justru dari tabungan menikahnya.
Perempuan 29 tahun ini memang tak berasal dari keluarga pebisnis, Sylvia bekerja sebagai stylist di industri kreatif begitu pula dengan suaminya sebagai karyawan swasta di perusahaan alat-alat kesehatan.
ADVERTISEMENT
Ia, suami, dan dibantu kedua rekannya memiliki konsep kopi kekinian dengan konsep jadul yaitu termasuk dengan menggunakan ejaan-ejaan lama di beberapa menunya. Tak disangka, menu-menu Kopi Soe cukup memikat para pelanggan.
Salah satu yang paling menjadi favorit adalah kopi susu rum regalnya yang menjadi ciri khas dan identitas Kopi Soe. Banyak orang tahu Kopi Soe karena kopi rum regal tersebut. Dituturkannya, ternyata menu andalan tersebut berasal dari produk gagal yang kemudian menjadi inovasi tersendiri.
Mereka pula menamakan bisnisnya dengan nama Kopi Soe juga memiliki arti tersendiri. Kopi Soe, Soe (dibaca Su) dalam bahasa Jawa Kuno berarti besar atau bagus. Filosofinya, diharapkan Kopi Soe akan menjadi bisnis yang semakin berkembang dan bagus. Penamaan tersebut ternyata memberikan berkah tersendiri. Tak disangka pelanggan Kopi Soe semakin meningkat dan laris manis.
ADVERTISEMENT
Sylvia akhirnya fokus pada bisnis yang dijalankan. Mereka pun berniat mengembangkan bisnis tersebut dengan sistem franchise agar Kopi Soe semakin berkembang dan meluas ke seluruh Indonesia.
Diceritakan dalam podcast Finfolk Money, konsumen franchisenya berasal dari konsumennya sendiri yang menyukai produk Kopi Soe. Ia menerangkan franchise pertama yang dibuka adalah berlokasi di Kuningan, Jakarta.
Bermula dari satu outlet franchise dengan sistem yang masih dikembangkan, ia dan suami optimis Kopi Soe akan terus berkembang dan dirinya akan terus belajar dalam mengembangkan bisnis tersebut. Lambat laun, kemitraan terus bertambah yang mayoritas berasal dari pelanggan Kopi Soe yang menyukai produknya.
Dalam mengembangkan bisnis, diakui Sylvia memang tak mudah terutama pandemi Covid-19 yang membuat banyak sekali perubahan terutama pada SOP dan rencana yang telah disiapkan. Sejak pandemi, Sylvia dan suami harus terpaksa merubah berbagai rencana bisnis yang telah dirancang awal tahun dan tentu saja menyesuaikan dengan segala kondisi saat ini.
Kopi Soe/Instagram/@kopisoe
Tak hanya itu mereka pun mulai fokus pada digitalisasi bisnis karena menyesuaikan pandemi saat ini. Begitu pula hambatan lain yang dirasakan terutama berbisnis dengan pasangan yang tentu saja tak mudah. Mulai dari sulitnya membagi waktu antara keluarga dan bisnis, hingga berbagai perdebatan mengenai bisnis.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dilansir dari wawancaranya dari Finfolk Money bersama Bong Candra, Sylvia dan suami terbilang memulai bisnis ini benar-benar dari nol dan ia tak langsung menjual kopi kekinian. Ia mengaku pernah mencoba berbagai bisnis kecil-kecilan salah satunya dengan menjual makanan sehat.
Hingga kemudian ia dan suami mulai mencoba membuka Kopi Soe yang berasal dari racikannya sendiri. Kopi Soe akhirnya mulai berkembang pesat hingga pada tahun 2020, telah memiliki 230 outlet di seluruh Indonesia.
Tantangan terbesar Kopi Soe dengan outlet yang tersebar banyak di seluruh Indonesia adalah bagaimana tetap konsisten dalam cita rasa. Sylvia selalu megusahakan rasa yang dimiliki Kopi Soe di setiap outlet haruslah sama dan konsisten.
Saat ini, Kopi Soe masih terus membuka sistem franchise bisnisnya dan mulai berekspansi ke berbagai kota di Indonesia salah satunya Aceh dan Ambon. Tak hanya itu, kedepannya Kopi Soe berencana untuk berkolaborasi dengan UMKM untuk mengembangkan bisnisnya.
ADVERTISEMENT