Konten dari Pengguna

Kisah Sukses Rudolf Tjandra, Pengusaha yang Besarkan Sasa

12 Desember 2022 18:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Micin (MSG) merek ajinomoto. Foto: Dok. ajinomoto.co.id
zoom-in-whitePerbesar
Micin (MSG) merek ajinomoto. Foto: Dok. ajinomoto.co.id
ADVERTISEMENT
Rudolf Tjandra adalah pengusaha yang menjadi CEO dari PT Sasa Inti, sebuah perusahaan yang terkenal dengan produk penyedap rasa makanan. Rudolf berhasil menjadikan produk Sasa banyak diterima masyarakat.
ADVERTISEMENT
Rudolf Tjandra menyelesaikan studi S1 di University of Essex pada 1991 dengan jurusan Pemerintahan, lalu mendapatkan gelar MBA di Cardiff University pada 1993 dan DBA di University of Liverpool pada 2015 lalu. Selain itu, ia juga banyak mendapatkan sertifikat dari berbagai universitas ternama.
Awal kariernya dimulai saat ia bekerja di PT HM Sampoerna sebagai Head of Field Marketing sejak 1998 hingga 2002. Ia juga sempat bekerja di Bentoel, Belfoods dan juga Softex Indonesia. Seluruh kariernya bergerak di bidang marketing hingga akhirnya ia mencapai posisi Chief Marketing & Strategy Officer dan Director di PT Softex Indonesia pada 2004 hingga 2018.
Ia mulai masuk ke PT Sasa Inti pada 2018 dan menjabat sebagai CEO dan juga Presiden Direktur hingga kini. Kiprah dan pengalamannya di bidang marketing berhasil mengubah citra "Sasa" yang tadinya identik dengan perusahaan MSG menjadi perusahaan dengan produk-produk bumbu dapur.
ADVERTISEMENT
Dia juga berhasil mematahkan stigma negatif masyarakat terhadap Monosodium Glutamat (MSG) yang dianggap tidak sehat menjadi suatu produk yang aman dikonsumsi dengan takaran yang pas.
Rudolf mengakui seringkali bercanda sembari mengingatkan bahwa MSG itu berbahaya bila dimakan dengan bungkusnya. Ia mengedukasi masyarakat bahwa sejatinya MSG merupakan produk penyedap makanan yang terbuat dari tetes tebu pilihan yang aman untuk dikonsumsi, asalkan sesuai dengan takarannya.
Strategi yang digunakan Rudolf untuk mengubah stigma tersebut berbuah manis. Hanya dalam waktu tiga tahun, konotasi negatif terhadap produk MSG turun 50 persen, khususnya untuk kalangan usia di bawah 50 tahun.
Selain itu, Rudolf juga menggunakan berbagai konsep kreatif dalam mengenalkan Sasa di kalangan konsumen anak muda. Pada 2020, iklan bertajuk 'Micin Swag Generation Nikmati Hidup Sepenuhnya' dengan tagar #WeAreMSG berhasil menembus tiga juta penonton dalam sepekan. Selain itu, pemilihan Siwon Choi sebagai brand ambassador Sasa juga turut menyumbang awareness anak muda, khususnya pada penikmat pop Korea.
ADVERTISEMENT
Inovasi Rudolf terhadap lini produknya terus berkembang. Setelah ia berhasil mengubah citra perusahaan menjadi sebuah perusahaan yang berfokus pada bumbu dapur, ia kemudian meluncurkan tepung bumbu terfortifikasi pertama di Indonesia.
Tepung bumbu terfortifikasi sendiri merupakan sebuah produk tepung yang memiliki kandungan vitamin, jika dimasak maka kandungan vitamin tersebut tetap ada.
Di masa pandemi Covid-19, Rudolf berhasil membawa Sasa menjadi perusahaan yang tetap mempertahankan performanya. Pada 2019, Sasa tumbuh 19 persen secara keseluruhan. Di tahun 2020, saat pandemi Covid-19 melanda, Sasa masih tumbuh sekitar 12 persen dan produk di luar MSG tumbuh 47 persen.
Menurutnya, konsumen kini sudah banyak yang memperhatikan sisi kesehatan dari segi makanan. Oleh karena itu, ia berinovasi dengan adanya produk fortifikasi yang cenderung baru di industri FMCG dan juga memberi nilai tambah bagi produk serta perusahaan.
ADVERTISEMENT
Berkat kesuksesannya membawa Sasa menjadi perusahaan yang kuat dan juga inovatif, ia dianugerahi penghargaan sebagai Indonesia Best CEO Oleh SWA Network pada Februari 2021 lalu.