Kisah Sukses Steve Hightower, Bos Minyak yang Dulunya Petugas Kebersihan

Konten dari Pengguna
7 Oktober 2021 11:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kilang minyak Foto: Reuters/Todd Korol
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kilang minyak Foto: Reuters/Todd Korol
ADVERTISEMENT
Steve Hightower memulai karirnya sebagai petugas kebersihan bersama kedua orangtuanya. Ia bertugas untuk membersihkan lantai, toilet, dan ia banyak mengerjakan hal lain yang tak pernah orang lain impikan. Tapi, ia memiliki tekad kuat yang menggerakan dirinya untuk berbuat lebih banyak.
ADVERTISEMENT
Hingga akhirnya di tahun 1978 Steve berhasil lulus dari Wright State University di Dayton, Ohio. Setelah kelulusannya, ia membuat perusahaan konstruksi kecil sambil berjuang mendapatkan akses kredit untuk pengembangan bisnisnya.
Di waktu yang sama, ia juga belajar banyak hal tentang penjualan gas di Ohio yang akhirnya menghasilkan mimpi cemerlang. Steve selalu percaya dengan kemampuannya ini ia bisa mendapatkan mimpi sebesar apapun.
“Karena jika Anda tidak berpikir bahwa Anda bisa menjadi hebat, Anda tidak akan pernah menjadi hebat. Dan saya tahu bahwa saya akan menjadi hebat sejak lama,” ujarnya dilansir dari CNBC.
Namun, perusahaan konstruksi tersebut menemukan banyak hambatan yang sempat membuatnya frustasi. Di tahun 1981 ia memutuskan untuk beralih ke bisnis minyak dan transportasi. Awalnya, bisnis tersebut tidak memberikan hasil yang besar dan cenderung lambat berkembang.
ADVERTISEMENT
Bahkan di tahun 1984, ia hanya memiliki satu karyawan yang merupakan akuntan dan menghasilkan USD 100 atau Rp 100 ribu (kurs dolar tahun 1984). Kegembiraan akan pemasukan pertamanya membuat Steve semakin bersemangat dan terus melanjutkan bisnis ini.
Saat ini, perusahaan diesel dan bensin miliknya, Hightowers Petroleum, memiliki 85 karyawan dan menjual 140 juta tangki minyak per tahun. Ia membeli produk minyak dari penyulingan dan mengirimkannya ke pelanggan korporat seperti FedEx dan GM di seluruh negeri. Itu menghasilkan USD 350 juta atau Rp 4 triliun pada tahun 2015.
Steve yang merupakan mantan petugas kebersihan sekarang dengan bangga mengendarai Jaguar dan tinggal di rumah seluas 11.000 kaki persegi yang didekorasi dengan seni modern.
ADVERTISEMENT
Dia juga memiliki saham di FC Cincinnati, sebuah klub sepak bola profesional. Meski dia tidak menonton sepak bola, tetapi dia melihat potensi untuk menghasilkan uang dengan menjadi investor.
Terlepas dari kesuksesannya, Hightower mengatakan dia masih memiliki tujuan pertumbuhan yang agresif. Ia masih merasa belum cukup berhasil karena Steve masih ingin melakukan yang terbaik dan banyak hal lain.
Steve tahu cara memainkan atau memutar uang dan ia akan terus berusaha untuk mendapatkan keberhasilan yang lebih dari hari ini.
Kesuksesannya hari ini, tak terlepas dari nasihat sang Ayah yang berkata,
‘Selama kamu jujur, selama kamu tidak mencoba untuk mengalahkan siapapun, dan kamu melakukan hal yang benar, maka kamu dapat memiliki kemampuan untuk sukses.’ Bagi Steve, itu adalah nasihat terbaik yang pernah ia dapatkan dan selalu ia berikan kepada orang lain.
ADVERTISEMENT