Kisah Sukses Sukamdani Sahid, Anak Tukang Jahit yang Jadi Juragan Hotel

Konten dari Pengguna
29 April 2021 12:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sukamdani Sahid/Instagram/@idx_channel
zoom-in-whitePerbesar
Sukamdani Sahid/Instagram/@idx_channel
ADVERTISEMENT
Bagi sebagian masyarakat Indonesia sudah pasti tak asing lagi dengan Hotel Sahid yang tersebar di berbagai kota. Hotel bintang 5 ini menjadi salah satu banyak favorit berbagai kalangan untuk kebutuhan menginap.
ADVERTISEMENT
Dibalik kemegahan dan tersebar di banyak wilayah, Hotel Sahid didirikan oleh seorang yang dulunya hidup sangat sederhana dan memulai bisnis dari usaha percetakan. Ia adalah Sukamdani Sahid Gitosardjono.
Sukamdani Sahid lahir di Solo, 14 Maret 1928. Ia menghabiskan masa kecilnya di kota Solo. Sukamdani lahir dari keluarga sangat sederhana. Bapaknya merupakan seorang yang membuka usaha jahitan dan ibunya pemilik toko kelontong.
Di usianya 8 tahun, ia selalu membantu kedua orang tuanya dalam segi ekonomi. Pada tahun 1945 ia bekerja sebagai pamong praja di Kecamatan Grogol, Sukoharjo. Di sela-selanya bekerja di sana, ia juga bersamaan menjual berbagai kebutuhan makanan untuk tentara.
Setelah perang usai, ia bekerja sebagai pegawai negeri sipil ia bekerja di NV Harapan Masa milik Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Di sanalah ia mulai belajar tentang bisnis percetakan. Setelah menikah pada tahu 1953, Sukamdani pun menyewa sebuah tempat untuk usaha kecil-kecilaan percetakannya.
ADVERTISEMENT
Bermodalkan dua mesin percetakannya, ia berhasil mengembangkan usahanya. Dalam merintis usaha tersebut, Sukamdani bekerja keras dan menanganinya segalanya sendiri mulai dari membeli kertas, mengantar jemput pesanan, hingga menagih biaya cetak.
Usaha percetakannya dinamai dengan CV Masyarakat Baru dan mulai mendapatkan berbagai orderan partai besar dari Departemen Dalam Negeri, Departemen Keuangan. Bisnis percetakannya terus mengalami perkembangan yang maju.
Hingga ia pun mendirikan tiga perusahaan percetakan di Jakarta dan Solo. Hingga terus mencetak keuntungan yang tinggi. Bisnis hotel pun ia rambah ketika tak sengaja ia terdampar di Medan karena menunggu penerbangan yang selalu penuh sehingga ia cukup lama harus tinggal di hotel.
Hotel Sahid/Instagram/sahidsurabaya
Ia berpikir, bisnis hotel pasti dibutuhkan oleh negara yang baru saja merdeka. Dengan keuntungan dari bisnis percetakannya, ia pun berinvestasi untuk membeli tanah di jalan Sudirman, Jakarta yang bakal ia bangun hotel Sahid.
ADVERTISEMENT
Bisnis hotelnya ternyata membuahkan hasil, ia pun semakin mengembangkan bisnis perhotelannya. Beberapa hotel akhirnya mulai merambah didirikan di berbagai kota. Hingga akhirnya ia mendirikan Sahid Group sebuah perusahaan konglomerasi yang bergerak di bidang perhotelan Indonesia.
Sahid Group kini mengelola 20 hotel di seluruh Indonesia. Tak hanya dalam bidang perhotelan Sukamdani mulai berkespansi ke berbagai sektor bisnis lain seperti tekstil, properti, media, dan pendidikan.
Salah satunya dalam pendidikan, ia mendirikan Universitas Sahid di Surakarta, Jawa Tengah. Sukamdani juga dikenal sangat senang berorganisasi. Ia juga mengurus pesantren di Bogor. Sukamdani selalu menerapkan kunci suksesnya adalah jujur, bekerja keras, dan selalu berdo’a pada Allah SWT. Bahkan di pesantren ia selalu menerapkan dan memotivasi para santri agar menjadi seorang pengusaha dan memiliki etor kerja keras dan keilmuan.
ADVERTISEMENT