Konten dari Pengguna

Kisah Tamatan SMP Beli 11 Properti di Usia 25 Tahun, Kini Jadi Juragan Kos-kosan

23 Februari 2021 12:46 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Anthony Sudarsono. Foto: Instagram/anthonysudarsono
zoom-in-whitePerbesar
Anthony Sudarsono. Foto: Instagram/anthonysudarsono
ADVERTISEMENT
Kesempatan ada banyak bentuknya, dari yang jelas di depan mata hingga yang tak tahu kapan datangnya. Salah satu profil orang sukses ini berhasil menggunakan kesempatan menuju gerbang kesuksesan di usia muda.
ADVERTISEMENT
Anthony Sudarsono, investor properti sekaligus CEO dan Founder dari Sumo Squid. Di usianya yang baru 25 tahun, dia sudah memiliki 11 kos-kosan dan pendapatan pasif hingga ratusan juta rupiah.
Penasaran dengan kisah sukses Anthony? Berikut kumparan rangkum lika-liku perjalanan Anthony dalam menapaki tangga kesuksesan.

Tidak Lulus SMA, Drop Out dari 4 Kampus

Rupanya jiwa bisnis sudah melekat dalam diri Anthony sejak ia muda. Ketika duduk di bangku SMA, Anthony sudah mulai berbisnis makanan yaitu berjualan nasi kucing.
Nasi kucing tersebut ia beli di malam hari dan dijual keesokan harinya di sekolah. Keuntungannya cukup besar bagi anak SMA saat itu. Dalam sehari dia bisa mendapat keuntungan hingga Rp 50 ribu.
Saat duduk di kelas 2 SMA, Anthony memutuskan untuk keluar dan melanjutkan pendidikan di sebuah foundation studies Malaysia.
ADVERTISEMENT
Foundation studies merupakan program dari universitas yang ditujukan untuk mempersiapkan mahasiswa menuju perkuliahan sarjana. Program ini ditujukan bagi mereka yang belum memenuhi persyaratan masuk universitas. Misalnya, nilai akhir yang belum memenuhi nilai minimal yang diminta universitas, ataupun belum lulus dari SMA.
Dalam program tersebut, Anthony mengambil jurusan arsitek sesuai dengan keinginan orang tuanya. Namun, hal ini tidak berlangsung lama, Anthony memutuskan untuk keluar lantaran tidak sesuai dengan passion yang ia miliki.
Usai keluar, Anthony memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya Yogyakarta untuk memulai bisnisnya kembali. Kali ini, Anthony memilih untuk membuka bisnis coffee shop.
Bisnisnya ini hanya bertahan seumur jagung. Orang tua Anthony menganggap bisnis yang dilakukan anaknya ini kampungan dan tidak akan bisa memperoleh keuntungan yang besar.
ADVERTISEMENT
Orang tua Anthony kembali menyuruh anaknya untuk melanjutkan pendidikan di China. Selama di China, Anthony sudah dua kali pindah kampus.
Kampus pertamanya di China ialah Peking University. Anthony hanya bertahan 6 bulan di Peking University, ia di drop out lantaran dirinya nakal.
Kampus keduanya di China ialah Beijing Language and Culture University. Ketika berkuliah di kampus keduanya ini, ia bertemu dengan orang-orang Indonesia yang memiliki umur jauh di atasnya.
Di sana, Anthony melihat ada peluang bisnis yang menarik yaitu giant crispy squid. Dia pun lalu melamar kerja di sana tanpa digaji dan waktu itu Anthony bilang kalau dia ingin latihan bahasa Mandarin. Selama tiga bulan, dia mendapat ilmu cara memasaknya, manajemen stoknya, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Kemudian di tahun 2014, Anthony memutuskan untuk keluar dari BLC Univerity, lalu membuka Sumo Squid ketika usianya baru 19 tahun.
Orang tua Anthony masih menginginkan sang Anak menjadi sarjana. Karena tak ingin mengecewakan hati orang tuanya lagi, Anthony memutuskan untuk berkuliah di Universitas Pelita Harapan.
Sama seperti nasib perkuliahan sebelumnya, ia memutuskan untuk hengkang dari kampus, lantaran sistem perkuliahan yang padat dan sulit.

Bisnis Properti

Singkat cerita, Anthony memutuskan untuk masuk ke dalam dunia bisnis properti. Modalnya berasal dari bisnis makanan yang ia rintis sebelumnya.
Anthony pertama kali masuk ke bisnis properti sejak tahun 2018. Properti pertama yang dibeli adalah rumah seharga Rp 850 juta, yang kemudian disulap menjadi bisnis kos-kosan.
ADVERTISEMENT
Sementara modal yang ia miliki senilai Rp 500 juta, ia gunakan untuk renovasi, membayar pajak, notaris, dan biaya lain.
Setelah kos-kosan tersebut rampung direnovasi, Anthony memutuskan untuk menyewakan kamar kostnya seharga Rp 1,8 juta per bulan.
Dari bisnisnya ini, dia mendapatkan keuntungan bersih senilai Rp 14 juta. Uang ini ia gunakan untuk membayar cicilan KPR senilai Rp 7 juta per bulan.
Kos-kosan milik Anthony ini memiliki fasilitas yang cukup mewah dan lengkap. Mulai dari wifi gratis, laundry, printing, co-working space, hingga fasilitas penunjang lainnya. Inilah daya tarik dari bisnis Anthony.
Saat ini, Anthony memiliki 11 properti yang semuanya dibuat kos-kosan dan total kamarnya mencapai ratusan. Bukan hanya kos-kosan, sekarang Anthony mulai menjadi pengembang perumahan.
ADVERTISEMENT
Buat kamu yang ingin berbisnis properti, Anthony membagikan tiga tips sukses bisnis properti.
Lokasi properti yang ingin diinvestasikan harus sesuai dengan peruntukannya. Contohnya seperti ini, Anthony membuka kos-kosan di tempat yang sudah ada tempat kos yang ramai di wilayah tersebut. Ini akan mengurangi resiko kamu dalam berinvestasi properti, karena wilayah tersebut sudah terbukti banyak peminatnya.
Karena fokus utamanya di investasi, maka harga pembelian properti di awal sangatlah penting. Jika kita tidak bisa mendapatkan harga terbaik, nantinya kita akan kesulitan saat menjual properti tersebut. Anthony juga memberikan saran, lebih baik berinvestasi di properti yang terjangkau kisaran 1 hingga 4 miliar. Hal ini disebabkan akan lebih sulit untuk mendapatkan capital gain dari properti yang harganya diatas itu.
ADVERTISEMENT
Ini yang harus dipahami sebelum berinvestasi apapun, termasuk investasi properti. Kita harus paham dulu bagaimana bisnisnya bekerja dan sadar kalau tidak ada investasi apapun yang bisa membuat kita kaya mendadak, karena semua itu butuh proses dan pembelajaran.
(AAG)