Konten dari Pengguna

Kisah Zhong Shanshan, Orang Terkaya di China yang Berhasil Kalahkan Jack Ma

1 Januari 2021 13:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Zhong Shanshan. Foto: China Daily
zoom-in-whitePerbesar
Zhong Shanshan. Foto: China Daily
ADVERTISEMENT
Pandemi COVID-19 merupakan mimpi buruk bagi semua orang di berbagai aspek kehidupan, salah satunya di bidang ekonomi. Banyak orang yang mengalami pemotongan gaji atau bahkan pemutusan hubungan kerja (PHK), yang berakibat pada kurangnya pendapatan.
ADVERTISEMENT
Namun, bagi sebagian kecil yang lain, hal itu tak berlaku. Di tengah pandemi, kekayaan orang-orang di bawah ini tetap melimpah ruah. Salah satunya Zhong Shanshan.
Zhong Shanshan seorang pengusaha asal Tiongkok, yang mendirikan dan memimpin Nongfu Spring, perusahaan minuman terbesar di Tiongkok. Ia juga pemilik raksasa farmasi China "Wantai".
Berdasarkan data Forbes, kekayaan yang dimiliki Zhong mencapai USD 75,1 miliar atau setara dengan Rp 1.059 triliun (kurs Rp 14.200).Banyaknya pundi-pundi uang yang telah dikumpulkan Zhong, membuatnya berhasil menduduki posisi orang terkaya di China.
Pria berusia 66 tahun ini memiliki lebih dari 84 persen saham Nongfu Spring. Kepemilikan saham ini membuat Zhong berhasil melampaui miliarder lain seperti Tencent's Pony Ma dan pendiri Alibaba Jack Ma, untuk menjadi orang terkaya di China dalam beberapa bulan terakhir.
ADVERTISEMENT
Namun siapa yang menyangka, jika Zhong terlahir dari keluarga yang sederhana bahkan bisa dikatakan kurang mampu. Zhong lahir pada 1954 di Kota Tenggara Hangzhou. Terlahir dari keluarga yang sederhana, tak membuat Zhong berhenti untuk bermimpi. Semangat dan tekad yang kuat selalu terpatri dalam diri lelaki satu ini.
Perjalanan hidupnya tak semulus yang orang bayangkan. Ketika berusia 12 tahun, Zhong terpaksa berhenti sekolah dikarenakan Revolusi Kebudayaan negara yang terjadi di China dari 1966 sampai 1976. Bahkan kedua orang tuanya dan sejumlah penduduk lain juga menjadi korban revolusi tersebut.
Tak pantang menyerah, Zhong memutuskan untuk bekerja. Zhong bekerja di bidang konstruksi selama beberapa tahun. Hingga di tahun 1977, Zhong berhasil masuk salah satu perguruan tinggi di China, Universitas Radio & TV Zhejiang.
ADVERTISEMENT
Usai menyelesaikan pendidikannya di perguruan tinggi, Zhong berhasil mendapatkan pekerjaan sebagai jurnalis yang bekerja untuk suratkabar harian Zhejiang Daily. Tahun 1988, Zhong memutuskan untuk berhenti dari profesinya sebagai jurnalis untuk terjun ke dunia bisnis.
Perjalanan bisnis Zhong dimulai ketika ia menjadi distributor makanan dan minuman ringan di Hainan. Pada tahun 1993, Zhong memutuskan untuk mendirikan Yangshengtang, sebuah brand produk kesehatan. Kemudian, pada September tahun 1996, pria berusia 65 tahun ini mendirikan Nongfu Spring, yang kini menjadi perusahaan minuman terbesar di Tiongkok.
Zhong, yang dijuluki 'serigala tunggal', karena telah mengepakkan sayapnya dengan merambah bisnis media, pertanian jamur, dan layanan kesehatan. Pada April lalu, dia melaksanakan penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) saham perusahaan pembuat vaksin Beijing Wantai Biological di Bursa Saham China.
ADVERTISEMENT
Tiga bulan kemudian, dia melakukan hal serupa pada perusahaan air kemasan Nongfu Spring di bursa saham Hong Kong. Sejak penawaran umum perdana, saham Nongfu Spring melejit di lantai bursa Hong Kong hingga 155%. Sedangkan saham Beijing Wantai Biological melonjak 2.000% dan perusahaan itu adalah salah satu yang mengembangkan vaksin COVID-19.
(AAG)