Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Li Xiting Orang Terkaya Singapura, Raup Rp 294 Triliun di Tengah Pandemi
28 Maret 2022 18:33 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Di tengah tekanan ekonomi akibat pandemi Covid-19, segelintir pengusaha kerap alami penyusutan pendapatan, namun berbanding terbalik dengan Li Xiting yang justru berhasil raup kekayaan Rp 294 triliun di tengah pandemi.
ADVERTISEMENT
Melansir laman Forbes, kekayaan Li mencapai USD 20,5 miliar atau setara Rp 294 triliun. Kekayaan ini ia dapatkan, karena lonjakan saham Mindray.
Mindray merupakan perusahaan perangkat medis berteknologi tinggi yang didirikan Li bersama dua rekannya, yakni Xu Hang dan Cheng Minghe.
Tingginya permintaan ventilator yang diproduksi Mindray turut mendongkrak kenaikan saham perusahaan tersebut. Hal inilah kian menghasilkan keuntungan Li tyang terus bertambah sebesar USD 1 miliar setiap bulannya selama pandemi Covid-19. Kekayaannya bahkan sempat menyentuh 22 miliar USD pada April 2021.
Bagaimana Li Xiting Menjadi Orang Terkaya Karena Pandemi Covid-19?
Awalnya Li mendirikan Shenzhen Mindray Bio-Medical Electronics pada tahun 1991, bersama dengan Xu Hang rekannya yang juga seorang miliarder dan Cheng Minghe.
ADVERTISEMENT
Perusahaan yang bermarkas di Shenzhen itu membuat sistem pemantauan kesehatan, ventilator, mesin anestesi dan sistem infus, dan menjadi perusahaan peralatan medis China pertama yang terdaftar di Bursa Efek New York.
Sejak awal wabah Covid-19, Li Xiting melihat banyaknya pasien yang membanjiri rumah sakit di seluruh dunia yang kerap alami kesulitan bernapas hingga menyebabkan kekurangan ventilator secara global.
Diketahui ventilator merupakan perangkat medis yang membantu pasien bernapas sehingga alat ini menjadi sangat penting untuk merawat pasien COVID-19 yang paru-parunya mengidap penyakit pernapasan.
Tidak seperti sifat produksi masker yang sangat kompetitif, produksi ventilator adalah pasar kecil karena pembuatannya bersifat teknis dan sangat khusus.
Hal ini mendorong perusahaan tersebut untuk meningkatkan kapasitas produksi, memasok peralatan medis yang sangat dibutuhkan ke daerah-daerah yang paling parah terkena dampak seperti di China atau di negeri lainnya.
ADVERTISEMENT
Menjadi Orang Terkaya Nomor Satu di Singapura
Mindray memberikan penawaran secara global, melalui situs webnya menyebutkan bahwa ia memiliki 39 anak perusahaan, dan melayani lebih dari 190 negara dan wilayah di seluruh dunia.
Saat ini perusahaan tersebut mempekerjakan lebih dari 10.000 karyawan dari 30 negara, dan seperempat dari mereka adalah ahli R&D yang mengeksplorasi teknologi medis paling canggih. Bahkan, lembaga medis tingkat atas mengakui kinerja mereka di luar China, termasuk Eropa dan AS.
Pada 2020 lalu, pria berusia 70 tahun itu masuk ke dalam jajaran orang terkaya kedua di negeri jiran, hingga 2021 ia melompat ke urutan pertama orang terkaya Singapura mengungguli Eduardo Saverin, Goh Cheng Liang, dan Zhang Yong & Shu Ping.
ADVERTISEMENT
Bahkan, Li Xiting menjadi orang terkaya ke-82 di dunia dan menjadi terkaya ke-19 di tanah kelahirannya, China.