Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Liana Gonta Widjaja, Pendiri Greenly yang Masuk Jajaran Forbes Under 30
16 Mei 2021 13:45 WIB
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kebutuhan makanan sehat memang menjadi sebuah prioritas utama untuk kita. Banyak orang yang selalu menerapkan pola hidup sehat dengan memperhatikan berbagai makanan yang ia konsumsi maka dari itu beberapa di antaranya memilih untuk membeli berbagai jajanan dan makanan sehat.
ADVERTISEMENT
Tapi sayangnya, banyak orang yang menganggap makanan sehat dengan kaya nutrisi terkadang sangat susah didapatkan di lingkungan sekitar. Bahkan jika ada makanan tersebut memiliki harga yang cukup mahal dan rasa yang kurang memuaskan.
Maka dari itu, Liana Gonta Widjaja memiliki ide yang berlatar belakang masalah serupa. Ia mendirikan startup greenly yaitu jaringan ritel F&B yang menyajikan aneka makanan dan minuman sehat yang terbuat dari bahan segar dan alami.
Berawal dari Liana yang kesulitan menjalani pola makan sehat di Surabaya dan makanan minuman sehat cepat saji di Surabaya sulit didapat. Maka dari itu Liana memiliki ide untuk mengembangkan bisnis makanan dan minuman sehat ini.
Liana sendiri juga menjalani karir sebagai ahli nutrisi kesehatan di salah satu rumah sakit di Surabaya. Ia merupakan lulusan University of California dalam bidang nutritional science, dietetics. Berlatar belakang memiliki pendidikan dalam bidang nutrisi kesehatan tentu saja membuat Liana lebih maksimal dalam mengembangkan Greenly.
ADVERTISEMENT
Greenly sendiri mengusung konsep new retail dengan pendekatan online to offline (O2O). Greenly menyediakan berbagai macam menu sehat yang telah diracik sendiri oleh Liana. Seperti berbagai macam makanan salad, grain bowl, minumam cold-pressed juice, smoothie, nut milk, dan bergaam produk sehat lainnya.
Dalam strategi bisnis, Greenly mengadopsi pola penjualan multi-kanal dalam mendistribusikan produk. Dalam hal ini, Greenly tak hanya memiliki toko fisik di pusat perbelanjaan layaknya ritel tradisional tapi juga mengoperasikan cloud kitchen dan penjualan via platform online.
Dalam membangun usahanya ini, Liana juga melalukan riset mengenai konsumsi makanan sehat di Indonesia. Berbasis data FAO, rata-rata penduduk Indonesia mengonsumsi 122gram sayur dan 92gram buah setiap hari.
Konsumsi tersebut lebih rendah dari tingkat asupan harian yang direkomendasikan yaitu 300-400gram sayur dan 100-150gram buah. Berbasis data tersebutlah yang menjadi Lianan membangun Greenly.
ADVERTISEMENT
Startup makanan sehat asal Surabaya ini mulai mendirikan outlet pertamanya pada tahun 2019 di salah satu pusat perbelanjaan di Surabaya. Liana juga menerapkan sistem cloud kitchen yang mana khusus melayani pesan antar makanan.
Selama kurang lebih satu tahun berjalan. Greenly telah mengalami pertumbuhan hingga lima kali lipat dengan ratusan pesanan setiap hari. Dalam perkembangannya, memasuki tahun kedua, Greenly berhasil mendapatkan pendanaan tahap awal yang dipimpin oleh East Ventures.
Dana yang didapatkan tersebut rencananya akan digunakan perusahaan untuk inovasi produk, pengembangan teknologi, dan mempeluas jaringan di Surabaya serta berekspansi di kota-kota Indonesia lainnya.
Greenly mengembangkan sistem dengan sejumlah fitur yang dibutuhkan agar bisa lebih efektif, berkembang, dan dicintai pelanggan. Greenly memanfaatkan integrasi teknologi dan efisiensi supply chain membuat dapat memangkas biaya operasional ke level minimum sehingga dapat menawarkan harga terjangkau untuk menu-menu greenly.
ADVERTISEMENT
Saat ini outlet Greenly telah berkembang sebanyak 5 outlet di Surabaya dan beberapa di kota besar lain seperti Malang dan Bali. Liana berharap, bersama Greenly ia dapat menyediakan berbagai makanan sehat dan bergizi dengan mudah dan terjangkau untuk berbagai kalangan.
Live Update