Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Dian Siswarini, Bos XL Axiata yang Dulu Pernah Panjat Tower
2 September 2020 11:41 WIB
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Menjadi perempuan bukanlah halangan untuk menjadi orang sukses yang punya jabatan tinggi. Meski jarang, namun hal itu masih bisa diraih. Salah satunya oleh Dian Siswarini, Bos XL Axiata.
ADVERTISEMENT
Dian yang didapuk sebagai perempuan pertama yang menjabat posisi tertinggi perusahaan telekomunikasi itu melalui perjuangan panjang selama karirnya. Ia merupakan lulusan Teknik Elektro ITB tahun 1991. Setelah lulus, Dian bertekad berkecimpung di dunia telekomunikasi.
Ia kemudian mengawali karirnya dengan menjadi supervisor bidang engineering di PT. Citra San Makmur. Tetapi, tahun 1993 ia memutuskan berhenti karena dipinang oleh manajernya.
Dian yang visioner itu tidak berhenti begitu saja. Ia melihat perkembangan telekomunikasi yang menghasilkan peluang. Sekitar tahun 1994, GSM masuk ke Indonesia yang dimulai dari Satelindo, atau yang saat ini dikenal sebagai Indosat. Dian lalu mendaftar dan bekerja di Satelindo selama dua tahun sebagai radio network design engineer.
Singkat cerita, Dian pindah kantor dan bekerja di XL dengan posisi yang sama saat di Satelindo. Menurut keterangan Dian, tugas dari pekerjaan ini cukup menantang. Pasalnya, ia harus menentukan jumlah dan posisi tower untuk mencakup luas jaringan daerah tertentu. Pekerjaan ini mengharuskan Dian untuk memanjat tower yang tingginya mencapai 50 meter.
ADVERTISEMENT
Atas kerja keras itu, kendati industri itu didominasi oleh laki-laki, ia selalu mendapatkan promosi. Mulai dari menjadi manajer engineering, sampai jadi salah satu direktur layangan jaringan. Tetapi, Dian yang haus pengalaman ditambah dengan motivasi dari atasannya, ia terus mengembangkan diri untuk mencoba hal baru. Dia lalu diminta untuk memegang bagian layanan digital.
Melihat kinerja Dian yang cemerlang, bos Dian lalu menyuruhnya untuk bekerja di kantor pusat negara lain. Akhirnya, tahun 2014 dia dipindahkan ke Axiata Group di Malaysia. Ia bertugas untuk memastikan pekerjaan di kantor-kantor cabang yang berada di Sri Lanka, Malaysia, Singapura, Bangladesh, dan India berjalan lancar.
Tugas itu terbilang seru dan memberikan Dian pengalaman sangat berharga. Karenanya, ia percaya bahwa bidang telekomunikasi itu sangat dinamis. Pemikiran ini ia dapatkan setelah melihat perkembangan teknologi yang ada di berbagai negara itu ternyata polanya sama, hanya waktunya saja yang berbeda. Atas dedikasinya itu, ia kemudian ditunjuk menjadi Direktur Utama XL Axiata pada tahun 2015, menggantikan Hasnul Suhaimi.
ADVERTISEMENT
Pencapaian itu membuatnya mendapatkan penghargaan Golden Globe Tigers Award for Women Leadership. Ia juga masuk dalam daftar Forbes Asia's Power Businesswomen. Daftar tersebut merupakan penghargaan atas pencapaian dan rekam jejak kesuksesannya sebagai pemimpin perempuan yang berperan sebagai representasi keberagaman bisnis di Asia.
Hingga saat ini, Dian berhasil mengantarkan XL Axiata sebagai salah satu provider yang memiliki layanan terbaik di tanah air. Pada 2019, XL berhasil menjangkau 440 kota/kabupaten di berbagai wilayah Indonesia. Di bawah kepemimpinan Dian, XL Axiata mampu meraup laba bersih senilai 23 triliun rupiah pada 2018.