Mengenal Edward Tirtanata, Bos Kopi Kenangan yang Digaji Rp 1 hingga Corona Usai

Konten dari Pengguna
8 April 2020 14:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
 CEO dan Co Founder dari Kopi Kenangan, Edward Tirtanata. Foto: Fanny Kusumawardhani dan Rangga Sanjaya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
CEO dan Co Founder dari Kopi Kenangan, Edward Tirtanata. Foto: Fanny Kusumawardhani dan Rangga Sanjaya/kumparan
ADVERTISEMENT
Pandemi virus corona mempengaruhi berbagai macam sendi kehidupan, termasuk ekonomi. Perekonomian yang babak belur ini berujung Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Berdasarkan data dari Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Provinsi DKI Jakarta yang dirilis pada 5 April 2020, sebanyak 30.137 pekerja dari 3.348 perusahaan dihantam gelombang di PHK, hal serupa juga terjadi di beberapa perusahaan yang berada di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Bali.
ADVERTISEMENT
Dalam menghindari gelombang PHK dan meringankan beban perusahaan, CEO dan Co Founder dari Kopi Kenangan, Edward Tirtanata berinisiatif untuk mengambil gaji hanya sebesar Rp 1 dari omset start up nya hingga pandemi ini selesai yang dimulai pada bulan Maret. Edward menerapkan “One Cup, One Costumer, One Rupiah” yang memastikan start up ini tidak akan melakukan PHK kepada barista dan karyawan tetapnya.
Adapun Kopi Kenangan mengalokasikan Rp 15 miliar untuk mendukung tenaga medis, barista, karyawan, dan konsumen. Sepanjang tahun 2020, Kopi Kenangan mengalokasikan 15 miliar untuk menunjang kesehatan dan keselamatan pelanggan karyawan, barista, dan produk Kopi Kenangan sendiri. Selain itu, dan tersebut juga disalurkan kepada beberapa partner yang bekerjasama dengan kopi kenangan.
ADVERTISEMENT
Tidak sampai di situ saja, Kopi Kenangan juga memberikan donasi berupa 50.000 cangkir kopi. Kopi tersebut diberikan kepada tenaga-tenaga medis yang berjuang di garis depan.
Upaya-upaya yang dilakukan Kopi Kenangan dalam menghadapi pandemi virus corona merupakan bagian dari prinsip yang ia pegang dalam menjalankan bisnis. Menurut Edward, terdapat 3 pihak yang diprioritaskan dalam bisnis ini, dan urutan 2 pertama adalah pelanggan dan karyawan. Berdasarkan pengalamannya, Kopi Kenangan bisa berkembang pesat karena mengutamakan pelanggan dan karyawan, sebelum investor.
Bermodal keberanian
Edward Titanata. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan.
Perjalanan Edward sebagai pengusaha memang sudah dilakukan sebelum ia merintis kopi kenangan. Edward sudah menekuni bisnis Food and beverage (F&B) lewat usaha the artisan bernama Lewis & Carrol.
Idenya untuk membangun bisnis kopi berakar dari pengalamannya sebagai peminum kopi. Ia merasa tidak menemukan gerai kopi yang menyediakan kopi berkualitas dengan harga namun terjangkau dari segi harga. Bagi Edward, yang terpenting dari minuman kopi adalah kualitas minuman kopi itu sendiri, bukan fasilitas.
ADVERTISEMENT
Bermodalkan Rp 150 juta hasil patungan, pria kelahiran Bandung Tahun 1988 ini bersama seorang rekannya, James Pranoto membuka gerai pertama Kopi Kenangan di Menara Standard Charted, Kuningan, Jakarta Selatan. di Gedung itu, Kopi Kenangan harus bertemu dengan 3 gerai kopi lain yang sudah menjadi pemain lama di industri kopi.
Keberanian adalah apa yang dipegang oleh Edward. Resep andalannya yaitu Kopi Kenangan Mantan saja baru ditemukan semalam sebelum pembukaan perdana gerai.Selain kopi kenangan mantan, terdapat beberapa minuman lain seperti olahan the. Semua dijual dengan harga kisaran Rp 18 ribu hingga Rp 42 ribu.
Ternyata keberanian Edward membuahkan hasil. Di hari itu, Kopi Kenangan mampu menjual 700 gelas. Berkat aplikasi ojek online juga kopi grab and go ini mulai dikenal oleh orang-orang di luar Menara Standard Charted. 60-70 persen penjualan Kopi Kenangan saat itu berasal dari aplikasi ojek online.
ADVERTISEMENT
Dalam waktu 3 bulan saja, Edward sudah bisa balik modal dari gerai pertama Kopi kenangan. Ia kemudian membuka 2 gerai yang pendapatannya dana menutupi modal dalam waktu 4 bulan saja.
Berkat keberanian dan kepercayaan dirinya, Kopi Kenangan mendapatkan suntikan dana sebesar Rp 112 miliar dari Alpha JWC Ventures pada Tahun 2018. Satu tahun kemudian, aliran dana sebesar 288 miliar diberikan oleh Sequoia India untuk menunjang gerai kopi ini. Bukan hanya itu saja, di tahun yang sama Kopi Kenangan mendapatkan dana sebesar Rp 280 miliar dari perusahaan bernama Arrive milik rapper kemamaan Jay Z, dan Serena Ventures milik petenis kelas dunia Serena Williams.
Bisnis Edward berkembang pesat. Pada akhir 2019 Ritel kopi ini sudah memiliki 200 gerai dan 1.800 karyawan. Target Edward selanjutnya adalah ingin melebarkan sayap bisnisnya ke luar negeri.
ADVERTISEMENT
Nama Kopi Kenangan
Gerai Kopi Kenangan. Foto: dok. Nurvita Indarini/ kumparan.
Tokoh-tokoh di dalam profil orang sukses memiliki cerita masing-masing dalam membangun bisnis. Edward pun memiliki cerita sendiri dalam memberikan nama ritel kopinya.
Nama “Kopi Kenangan” dipilih karena Edward terinspirasi dari sebuah produk yang ia temukan, dan produk itu memiliki kata “kenangan” dalam namanya. Selain bertujuan untuk membuat pembeli merasa relavan dengan pengalaman mereka, nama kopi Kenangan dipilih karena bagi Edward kata “kenangan” memiliki arti yang mendalam.