Mengenal Forrest Li, Pendiri Shopee dan Konglomerat Singapura

Forrest Li Xiadong. Foto: Shangri-la

Nama Forrest Li tidak asing di dunia bisnis digital. Masuk dalam jajaran orang terkaya Singapura, Forrest Li merupakan pengusaha yang mendirikan dan menjalankan perusahaan game online dan perusahaan e-commerce Sea Group.

Didukung oleh Tencent yang kini memiliki 20 persen saham, investor Sea lainnya termasuk perusahaan ekuitas swasta General Atlantic dan putra Robert Kuok, Kuok Khoon Hua.

Forrest Xiaodong Li lahir di Tianjin di Cina dan kemudian pindah ke Singapura. Li adalah alumni dari dari Shanghai Jiaotong University dengan gelar teknik dan MBA dari Stanford Graduate School of Business di Amerika Serikat.

Setelah lulus dari Shanghai Jiaotong University, Forrrest Li sempat bekerja sebagai perekrut SDM di perusahaan seperti Motorola di Shanghai. Dia menghabiskan sebagian besar malamnya di kafe-kafe internet bermain game yang kemudian menjadi titik awal kesuksesannya sebagai konglomerat.

Akhirnya ia memulai usahanya dengan mendirikan perusahaan game Garena di awal usia 30-an di Singapura dan dengan cepat menjadi pemain yang besar di industri game.

Saat ini, Garena merupakan perusahaan pengembang game yang menaungi banyak game populer seperti Garena Free Fire yang dirilis pada tahun 2017, dan Call of Duty Mobile yang pertama kali dirilis pada tahun 2019.

Garena Free Fire adalah game mobile battle royale yang mirip dengan PUBG dan Fortnite dan memiliki lebih dari 80 juta pengguna aktif harian dan puncak lebih dari 100 juta pengguna harian pada kuartal 2 tahun 2020.

Game itu bahkan, telah diunduh lebih dari 500 juta kali menjadikannya game ketiga yang paling banyak diunduh sepanjang masa di game.

Perusahaan game-nya itu membuat Li masuk dalam jajaran orang terkaya Singapura, setelah mencatatkan Sea di Bursa Efek New York pada Oktober 2017.

Keberhasilan itu, dikombinasikan dengan kemunculan Shopee sebagai situs belanja online teratas di Asia Tenggara. Perusahaan ini bahkan telah meningkatkan optimisme investor bahwa perusahaan yang tidak menguntungkan suatu hari nanti dapat menjadi gabungan raksasa game.

Suasana kantor Shopee Singapura. Foto: Shopee

Shopee pertama kali diluncurkan di Singapura pada tahun 2015 sebagai social-first dan mobile-centric marketplace di mana pengguna dapat menelusuri, berbelanja, dan menjual.

E-commerce ini melayani pengguna di Asia Tenggara dan Timur serta di Amerika Selatan di negara-negara seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Taiwan, Indonesia, Vietnam, Filipina, dan Brasil. Shopee telah menggandakan pendapatannya dari tahun ke tahun.

Hal menarik lainnya adalah dia merupakan penggemar berat sepak bola dan mengagumi Cristiano Ronaldo. Maka dari itu, ia mempekerjakan Cristiano Ronaldo untuk menjadi brand ambassador Shopee dalam mempromosikan Shopee di seluruh Asia Tenggara.