Mengenal Haji Syamsalis, Pengusaha yang Bangun Sabana Fried Chicken dari Nol

Konten dari Pengguna
27 Desember 2022 10:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Makan Ayam Goreng Foto: Shutterstock/54613
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Makan Ayam Goreng Foto: Shutterstock/54613
ADVERTISEMENT
Fenomena usaha fried chicken kini semakin menjamur, baik yang secara outlet maupun gerobakan. Berbagai produk ayam goreng crispy ditawarkan untuk memenuhi permintaan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Namun, dari banyaknya usaha ayam goreng tersebut, seringkali proses pengolahan dan kualitas dari ayam yang dijual tidak diperhatikan dengan baik. Hal itu yang kemudian mendorong Haji Syamsalis untuk membuka Sabana Fried Chicken sebagai salah satu usaha yang mengedepankan kualitas.
Haji Syamsalis adalah seorang pengusaha yang dirikan Sabana Fried Chicken. Pria kelahiran Sumatera Barat tahun 1968 tersebut memulai usahanya dari nol.
Haji Syamsalis merupakan lulusan Teknik Elektro IKIP Rawamangun (sekarang Universitas Negeri Jakarta). Pada awalnya ia memulai kariernya sebagai karyawan biasa.
Besar di tanah Minang dengan nilai-nilai agama, Syamsalis merasa prihatin dengan proses pengolahan ayam yang tidak sesuai dengan syariat. Haji Syamsalis merasa bahwa proses penyembelihan harus sesuai dengan syariat agar terjamin kehalalannya dan bukan ayam sakit.
ADVERTISEMENT
Terdorong dengan rasa keprihatinannya, Syamsalis kemudian mendirikan bisnis ayam goreng, Sabana Fried Chicken pada 2006. Mengedepankan nilai-nilai syariat yang dianutnya, ternyata mendatangkan respons positif dari masyarakat akan kehadiran Sabana Fried Chicken.
Selain itu, Haji Syamsalis juga acapkali berkonsultasi dengan pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk menghadirkan standar produk halal. Sabana Fried Chicken sendiri sudah memperoleh sertifikat halalnya.
Sabana memiliki modal bisnis yang minim karena berada pada level booth saja. Hal tersebut yang kemudian memudahkan penyebaran dari Sabana ke seluruh daerah di Indonesia.
Namun, pendirian cabang waralaba dijaga ketat dengan regulasi tertentu oleh Haji Syamsalis, karena untuk menghindari adanya persaingan tidak sehat dari setiap mitra Sabana Fried Chicken. Dan model bisnis booth sendiri digunakan dengan tujuan untuk mengoptimalkan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
ADVERTISEMENT
Dengan merogoh kocek sebesar Rp 16,75 juta, maka seseorang sudah dapat mendirikan cabang Sabana di daerah Jabodetabek. Dan ada sedikit tambahan ongkos kirim untuk mitra di luar Jabodetabek.
Berkat kesuksesan dari Haji Syamsalis memberdayakan Sabana Fried Chicken, merek tersebut dianugerahi penghargaan, salah satunya adalah Digital Popular Brand.