news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mengenal HM Fitno, Mantan Pedagang Pasar yang Jadi Crazy Rich karena Sedekah

Konten dari Pengguna
27 April 2020 13:49 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
HM Fitno sebelah kiri dengan kakek penjual tisu. Foto: Instagram @fitno_fabulous
zoom-in-whitePerbesar
HM Fitno sebelah kiri dengan kakek penjual tisu. Foto: Instagram @fitno_fabulous
ADVERTISEMENT
Haji Muhammad Fitno atau HM Fitno mungkin namanya masih asing di telinga kita, namun siapa sangka ia merupakan salah satu konglomerat tanah air yang mengawali bisnis dari nol. Kisah hidupnya yang unik dan menginspirasi patut untuk disimak sebagai bahan pembelajaraan.
ADVERTISEMENT
HM Fitno merupakan pengusaha asal Pangkal Pinang, Bangka Belitung yang sukses mengadu nasib di ibu kota. Namanya baru-baru ini santer terdengar ketika menjadi narasumber di berbagai kesempatan dan mengungkapkan betapa ajaibnya sedekah dalam kariernya hingga menjadi pengusaha sukses.
Terbukti beberapa bisnisnya seperti e-commerce PT Ebaba Muslim Indonesia, F Hotel Jakarta, Bang Martabak, Restoran Kampoeng Bangka, Villa Padi di Jakarta dan sederet usaha yang lain lahir dari tangan dingin pengusaha ini.
Namun semua itu tidak didapat dengan cara yang instan, nyatanya HM Fitno bukan terlahir dari keluarga yang kaya raya, ia adalah anak bungsu dari 11 bersaudara di mana orang tuanya saat itu memiliki jarak usia yang sangat jauh dengan Fitno. Mau tidak mau ia harus berdiri di kakinya sendiri untuk bisa membanggakan orang tua.
ADVERTISEMENT
Bahkan saat SMA ia sudah berjualan bumbu di pasar untuk menambah uang jajan, lantas apakah Fitno merasa gengsi? Jawabannya tentu tidak, menurutnya perasaan gengsi harus dibuang jauh-jauh karena orang lain belum tentu bisa membantu saat mengalami kesusahan, yang tahu keadaan adalah diri sendiri dan yang memutuskan juga kita sendiri.
Setelah lulus, pada 1995 ia memilih untuk merantau ke Jakarta dengan modal Rp 50 ribu. Uang tersebut ia gunakan untuk mencari pekerjaan, di mindsetnya kala itu hanya “Pokoknya besok harus kerja.”
Dia pun memutuskan menghadiri ajang walking interview dan dari sanalah pekerjaan pertamanya didapatkan sebagai telemarketing. Namun jangan salah, gaji awal yang dia terima saat itu Rp 600.000 lho. Selanjutnya ia mencoba peruntungan lain dengan bekerja di salah satu perusahaan penyedia telekomunikasi terbesar di Turki, yakni Turkcell selama 2 tahun. Setelah ilmu yang ia dapat dirasa cukup, Fitno memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan membangun kerajaan bisnis sendiri.
ADVERTISEMENT

Gemar Bersedekah karena Ibunda

F Hotel Kebayoran. Foto: misteraladin
Setelah kembali ke Indonesia, ia langsung menggunakan uang yang telah ditabung selama bekerja untuk membangun usaha sendiri. Berkat kecerdasannya itu, terbukti ia bisa membangun PT Mac Sarana Djaya sebagai perusahaan penyedia hosting netral terbesar di Indonesia. Pencapaiannya tidak sampai di sana, ia mulai berekspansi ke bisnis properti seperti F Hotel yang biasa ditemui di Blok M, Bali, Lombok, hingga Dago Pakar, Bandung.
Dalam wawancara bersama akun Youtube milik Raffi Ahmad, Fitno bercerita jika kesuksesan yang ia dapat salah satunya berkat keajaiban sedekah. Pasalnya sang ibu sewaktu di Pangkal Pinang selalu mengajarkan untuk menyisakan uang kepada yang membutuhkan walau saat itu ia sendiri mempunyai pendapatan yang pas-pasan.
ADVERTISEMENT
Bahkan Fitno kecil selalu dititipkan uang untuk diberikan kepada anak yatim atau tuna netra di jalanan. Dari sana ia mulai berpikir jika sekecil apapun rezeki yang didapat ada bagian hak milik orang lain, ia hanya sebagai perantara.
Diketahui HM Fitno sering berbagi materi, contohnya saat korban banjir di Bangka beberapa waktu silam, ia memberikan bantuan uang tunai sebesar Rp 1 juta kepada 350 kepala keluarga. Selain itu, pada bulan Ramadhan, HM Fitno juga pernah membagi-bagikan 1.000 paket sembako kepada kaum dhuafa di Pangkalpinang dan 700 paket di Jakarta. Ia juga dikenal royal kepada para bawahan dengan memberi uang minimal Rp 100.000 kepada OB setiap kali bertemu di pagi hari.
ADVERTISEMENT
“Prinsip sedekah itu adalah tanda syukur kita kepada Tuhan yang telah begitu banyak memberikan nikmat, nikmat hidup kita, kita diberi nikmat sehat, nikmat kemudahan, jadi yang pasti apapun yang Tuhan berikan harus kita syukuri," tuturnya seperti dikutip dari kanal Youtube Rico Huang.