Konten dari Pengguna

Mengenal Robert Kuok, Orang Terkaya di Malaysia yang Sempat Jadi OB

28 September 2021 14:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi uang ringgit Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi uang ringgit Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Banyak orang berpendapat, pengalaman adalah guru yang baik. Hal tersebut dibuktikan oleh kisah hidup pria asal Malaysia ini. Pengalaman bekerjanya di banyak bidang mengantarkan dirinya menjadi miliarder nomor satu di negara Jiran.
ADVERTISEMENT
Dia adalah Robert Kuok, pemilik hotel mewah Shangri La. Data Forbes menyatakan pria berusia 97 tahun ini menjadi orang terkaya di Malaysia dengan kekayaan USD 11,1 miliar atau setara dengan Rp 157,6 triliun.
Bukan perjalanan yang mudah untuk Robert Kuok mencapai kesuksesannya. Dalam perjalanan kariernya, ia gigih mencoba berbagai bisnis hingga akhirnya berhasil.
Pria keturunan Tionghoa ini lahir di Johor Baru pada 6 Oktober 1923. Ia merupakan putra dari seorang pedagang komoditas yang migrasi ke Malaysia di awal abad ke-20.
Kuok menempuh pendidikannya di Raffles Institution di Singapura. Setelah lulus, ia mulai terjun ke berbagai pekerjaan.
Kuok mengakui, bahwa pekerjaan pertamanya adalah sebagai office boy (OB). Selain itu, Kuok juga sudah mulai bisnis kecil-kecilan seperti berdagang gula, tepung, beras yang dibantu oleh kerabat terdekatnya.
ADVERTISEMENT
Pada 1942-1945, Kuok sempat bekerja di bisnis beras milik Jepang, Mitsubishi Shoji Kaisha sebagai Kepala Departemen Perdaganan Beras. Setelah itu, ia kembali ke Johor membawa ilmu bisnis yang ia peroleh.
Kuok pun mendirikan Kuok Brothers Sdn Bhd pada 1949 bersama kakak dan sepupunya yang bergerak di bidang petanian. Tak cukup puas, selang enam tahun, Kuok mendirikan perusahaan gula yaitu Malayan Sugar Manufacturing.
Bisnis gula tersebut mengalami penjualan yang baik. Gula milik Kuok sempat menguasai 80 persen pasar gula di Malaysia.
Angka produksi gulanya mencapai 1,5 juta ton atau setara dengan 10 persen total produksi gula dunia. Hal ini membuat Kuok dijuluki sebagai “Raja Gula Asia”.
Ingin menambah pengalaman, Kuok mulai melebarkan bisnisnya ke bidang perhotelan. Pada 1971, Kuok mendirikan hotel Shangri-La pertama di Singapura. Hingga 2017, Shangri-La tercatat sudah ada 100 hotel di berbagai negara, termasuk di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pada 2007, Kuok juga bergabung dalam bisnis yang didirikan oleh keponakannya. Bisnis tersebut adalah Wilmar International yang bergerak di bidang perkebunan, minyak nabati dan biji-bijan ini menjadi pengolah minyak sawit terbesar di dunia.
Kini Kuok sudah mengembangkan banyak anak usaha atau lini bisnis, di berbagai bidang mulai dari properti, agribisnis, properti dan lain-lain. Melihat kegigihan Kuok dalam berbisnis, tak heran bila dirinya sekarang menjadi milarder Malaysia.