Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Mengenang Didi Kempot, dari Pengamen Jalanan hingga Pujaan Berjuta Sobat Ambyar
5 Mei 2020 11:09 WIB
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kabar duka mewarnai industri hiburan Tanah Air. Penyanyi ternama Didi Kempot mengembuskan napas terakhirnya di usia 53 tahun. Pria berambut gondrong dan nyentrik ini kerap dijuluki Godfather of Broken Heart alias Bapak Loro Ati Nasional karena karya-karyanya yang bertema patah hati.
ADVERTISEMENT
Tutup usianya Didi Kempot meninggalkan duka mendalam bagi seluruh kalangan, apalagi baru-baru ini Didi tengah mempersiapkan konser 30 tahun berkarier di industri musik yang seharusnya digelar pada 10 Juli mendatang di stadion GBK, Jakarta Pusat.
Sebelumnya pada bulan April lalu penyanyi campur sari ini menggelar "Konser Amal dari Rumah" untuk mengumpulkan dana guna membantu masyarakat yang terkena dampak pandemi COVID-19.
Antusias pun begitu besar dari masyarakat. Tak main-main donasi yang terkumpul mencapai Rp 5,3 miliar yang didapat dari 30.230 donatur. Konser Amal dari Rumah Didi Kempot sendiri dimulai pada pukul 19.00 WIB dan berlangsung selama tiga jam pada hari Sabtu, (11/4/2020).
Dalam dua jam pertama tercatat konser sudah mampu menggalang donasi sebesar Rp 4 miliar lebih. Adapun rincian total donasi, yakni sebesar Rp 1,7 miliar dari 4. 171 donatur yang disalurkan melalui situs urunan daring, Kitabisa.com. Selebihnya sebesar Rp 3,6 miliar, dari 26.059 donatur yang didapat dari rekening Kompas TV.
ADVERTISEMENT
Pernah Jadi Pengamen hingga Tak Lulus SMA
Adik dari pelawak Mamiek Prakoso ini sejatinya bukanlah seorang yang langsung kaya mendadak. Dia memulai karier dari nol hingga akhirnya sukses sebagai penyanyi bergenre campursari.
Berawal dari lagu Stasiun Balapan, pria bernama asli Didi Prasetyo ini langsung naik daun.
Di balik kesuksesannya, siapa sangka Didi Kempot dulunya adalah seorang pengamen. Pria asal Surakarta ini mengamen dari trotoar ke trotoar layaknya pengamen jalanan pada umumnya.
Nama grupnya pada saat itu adalah Kelompok Pengamen Trotoar yang kalau disingkat jadi Kempot. Nah nama itulah yang akhirnya melekat di nama panggung Didi saat ini.
Bahkan, kabarnya Didi Kempot tidak lulus SMA karena mendengar perkataan sang ayah yang menyebut menjadi seniman tidak harus mempunyai sekolah yang tinggi. Namun tentu saja pendidikan itu penting. Sekolah seni pun ada, karena seni termasuk ilmu yang juga harus dipelajari secara mendalam.
ADVERTISEMENT
Kepiawaiannya bermusik membuat Musica Studio’s meliriknya. Saat berada di bawah label besar itulah, Didi merilis single “Cidro”. Lagu Cidro yang terinspirasi dari jalinan asmaranya yang gagal ini menyentuh begitu banyak orang.
Perjalanan karier Didi terus menanjak pada era 90-an. Ia mulai bisa tampil di luar negeri. Suriname hingga benua Eropa pun dia jelajahi. Pada 1996, dia bahkan rekaman di Rotterdam, Belanda.
Di negara itulah, ia melahirkan lagu Layang Kangen. Pada 1998, Didi pulang ke Indonesia. Setahun kemudian, ia menggebrak blantika musik dengan merilis lagu Stasiun Balapan.
Nama Didi di genre musik campursari pun kian berkibar di era 2000-an. Setiap lagu yang ia tulis dan rilis selalu mendapatkan sambutan luar biasa bagi para penikmat musik genre ini.
ADVERTISEMENT
Tiap kali tampil di panggung-panggung musik di daerah, penontonnya selalu menyemut. Mereka pun turut bernyanyi dan merasakan derita luar biasa dengan lagu-lagu patah hati yang menjadi ciri khas Didi.
Jadi Duta Perusahaan BUMN
Kesuksesannya di dunia hiburan membuat Didi akhirnya didaulat menjadi Duta Kereta Api oleh PT KAI pada 2017 lalu. Hal itu disebabkan karena penyanyi ini memang sangat dekat dengan nilai budaya lokal.
Dengan menunjuk Didi menjadi Dutanya, KAI diharap bisa semakin mudah dalam mensosialisasikan program-programnya dengan masyarakat.
Usai ditunjuk jadi Duta, Didi langsung melaksanakan tugas perdananya di Stasiun Gambir mendendangkan lagu-lagu nostalgia bersama grup musik Starplus.
Di era 2020, nama Didi Kempot kian meroket Karya-karyanya bukan hanya dinikmati mereka penyuka musik campursari dengan lagu yang berlirik bahasa Jawa. Generasi milenial masa kini pun mulai menyukai lagu-lagu Didi.
ADVERTISEMENT
Dulu tiket konsernya tergolong murah meriah, kini tiketnya sudah mencapa jutaan rupiah. Hal ini tidak terlepas dari sosok Didi yang sederhana dan unik dalam penyampaian makna di setiap lagu yang ia bawakan.
Selamat jalan Didi Kempot. Karyamu akan selalu dikenang.