Menolak Kaya, Punya Harta Rp 29 T, Sulaiman Al Rajhi Lebih Pilih Hidup Miskin

Konten dari Pengguna
16 November 2021 13:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sheikh Sulaiman bin Abdulaziz Al Rajhi (Foto: kfip.org)
zoom-in-whitePerbesar
Sheikh Sulaiman bin Abdulaziz Al Rajhi (Foto: kfip.org)
ADVERTISEMENT
Kisah sukses tentang miliarder yang berhasil memupuk kesuksesan dari nol seringkali terselip motivasi untuk diterapkan dalam kehidupan kita. Salah satunya yaitu perjalanan karir dan kehidupan Sulaiman Al Rajhi, pengusaha tajir di Arab Saudi.
ADVERTISEMENT
Sheikh Sulaiman bin Abdul Aziz Al Rajhi meniti karirnya dengan kerja keras, ketekunan hingga kini berbuah hasil kesuksesan. Di masa awal membangun bisnis, pengusaha ini tak yakin bisa mencapai keadaan sejahtera dan kemudahan seperti saat ini.
Namun, meski kini sukses sebagai pendiri Al Rajhi Bank, dulu dirinya yang masih muda tak pernah menyangka bisa melakukannya. Sulaiman Al Rajhi mulai bekerja ketika dia berusia sembilan tahun sebagai porter, membawa barang belanjaan untuk pembeli di Riyadh; Pasar Al Khadra.
Pada usia 12, dia mulai mengumpulkan kurma untuk pekerjaan yang pembayarannya tidak lebih dari enam Riyal Saudi per bulan. Dia biasa tidur di atas kerikil di tempat kerja yang sama dengan mengenakan pakaian yang sama dengan yang dia pakai selama bekerja keras.
ADVERTISEMENT
Pada satu titik dalam hidupnya, dia bekerja sebagai juru masak di salah satu hotel di Riyadh. Di antara berbagai pekerjaan yang dia lakukan saat remaja, dia bekerja sebagai penjual grosir minyak tanah impor.
Dia bekerja sebagai pelayan di salah satu perusahaan kontraktor Saudi hanya dengan 60 Riyal Saudi per bulan, sebelum memulai toko kelontongnya sendiri.
Dia kemudian bekerja untuk saudaranya, Saleh Al Rajhi, di perusahaan pertukaran mata uang yang terakhir, sebelum pasangan itu mendirikan cabang kedua untuk perusahaan yang sama pada tahun 1956.
Terobosan nyatanya datang pada tahun 1970, ketika dia memisahkan bisnisnya dari saudaranya dan membuka perusahaan pertukaran mata uangnya sendiri, yang kemudian dia kembangkan dengan lebih dari 30 cabang di seluruh Arab Saudi.
ADVERTISEMENT
Dia membawa bisnisnya ke sejumlah negara di dunia Arab, termasuk Mesir dan Lebanon, di mana dia mendapatkan keuntungan besar dengan memperluas pekerjaannya. Selangkah demi selangkah bisnis tersebut berubah menjadi bank ternama.
Di tahun 2011, Al Rajhi tumbuh menjadi salah satu orang terkaya di dunia senilai USD 7 miliar atau setara dengan Rp 99 triliun menurut Forbes. Namun, kekayaan tersebut ia gunakan untuk disumbangkan sebagian besarnya untuk kegiatan amal.
Tak tanggung-tanggung, ia memberikan seluruh saham Bank, peternakan unggas, dan aset lainnya untuk amal yang mengatasnamakan dirinya untuk mengatasi masalah kelaparan dan pendidikan di Kerajaan Arab Saudi.
Tidak seperti miliarder lainnya, yang menghabiskan kekayaan mereka dan menjalani gaya hidup mewah, Al Rajhi dikenal dengan keputusannya memilih hidup miskin. Harta yang ia sisakan hanya pakaian sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Hal ini ia lakukan karena pernah merasakan hidup susah tanpa uang sedikitpun. Ia paham betul seperti apa rasanya berada di kondisi tersebut. Akhirnya ia memutuskan untuk menyumbangkan kepada mereka yang membutuhkan.
Kemiskinan yang ia terapkan kali ini jelas berbeda dengan kemiskinannya dulu. Kini alih-alih melarat atau sengsara, ia lebih merasa bahagia, tenang, dan damai. Sulaiman Al Rajhi meyakini seluruh kekayaan di bumi hanya milik Allah SWT dan manusia hanya perlu menjaga bukan memilikinya.