Konten dari Pengguna

Nekat Resign Saat Pandemi, Anna Magalona Dirikan Kedai Kopi Kini Punya 15 Cabang

9 Januari 2022 13:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Anna Magalona (25) bangun kedai "But First, Coffe" (Foto: Instagram @annamagalona)
zoom-in-whitePerbesar
Anna Magalona (25) bangun kedai "But First, Coffe" (Foto: Instagram @annamagalona)
ADVERTISEMENT
Anna Magalona awalnya hanya pegawai kantoran biasa. Munculnya pandemi, membuat Anna cemas akan pekerjaannya yang sewaktu-waktu bisa diberhentikan. Ia memutuskan untuk mengembangkan bisnis sendiri untuk menghilangkan kecemasannya.
ADVERTISEMENT
Di usia 25 tahun ia membuktikan bahwa bisnis pun dapat berkembang sukses di masa sulit saat pandemi jika memiliki strategi yang tepat. Meski awalnya sudah menjadi karyawan tetap, Anna kini bangga menjadi pemilik bisnis kedai kopi dengan 15 cabang di Filipina.
Seperti karyawan lainnya, Anna mendapati dirinya sudah merenungkan efek pandemi. Dari kecemasan tersebut, ia mulai membuka kedai kopi sebagai pekerjaan sampingan. Anna membuka “But First, Coffee” pada Agustus 2020.
Cabang pertamanya berada di apartemen sewaannya. Bisnisnya sukses dan berkembang pesat. Di cabang keempatnya, Anna memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya untuk fokus pada bisnisnya yang sedang berkembang.
Dengan tekad dan strategi pemasaran yang baik, “But First, Coffee” semakin banyak diminati di mana-mana. Kini, Anna memiliki 15 cabang di seluruh Filipina. Bahkan lebih mengesankan, dia mencapai semua ini hanya dalam setahun.
ADVERTISEMENT
Memulai Bisnis di Tengah Pandemi
Kedai kopi Filipina (Foto: Instagram @annamagalona)
Seperti pengusaha sederhana lainnya, Anna mengaku meski berharap sukses, dia tidak menyangka akan secepat itu. Awalnya ia hanya menganggapnya sebagai penghasilan sampingan saja.
Anna memulai dengan modal 6.000 peso atau setara Rp 1,6 juta untuk mencoba dan menguji resepnya sendiri. Sebagai pecinta kopi, dia senang membuat campurannya sendiri dan bertekad untuk berhasil.
“Semuanya sangat tidak pasti pada masa itu. Saya pribadi merasakan ketidakpastian itu. Jadi, saya menggunakan ketidakpastian itu sebagai motivasi untuk sesuatu atau membuat sesuatu yang akan menangkap saya jika sesuatu terjadi pada karir saya, ”kenangnya, dikutip dari Business News, Minggu (9/1).
Pemilik kedai kopi itu mengaku awalnya sulit mendapatkan pelanggan. Itu adalah perjuangan karena pelanggan pertamanya hanyalah teman dan keluarga saja. Bahkan ia sempat terpaksa berhenti ketika positif COVID-19.
ADVERTISEMENT
Namun terlepas dari itu semua, Anna tidak menyerah. Setelah sebulan memulihkan diri, dia menyewa tempat baru di dekat apartemennya untuk membuka toko pertama. Anna membuat pemasaran kreatif ditambah promo menarik.
Ketika bisnisnya sudah mendapatkan perhatian, banyak yang mulai meminta kemitraan. Teman-temannya datang untuk menjadi salah satu pemilik cabang. Tak menunggu lama, Anna segera memulai waralaba bisnis kopinya.
Anna membantu membuka cabang ke-15 “But First, Coffee” di Desember 2021 lalu. Dari 15 cabang tersebut, 3 di antaranya dimiliki oleh Anna sedangkan sisanya adalah franchisee.