Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Numpang Jahit Dirumah Nenek, Kevin Plank Berhasil Bangun Brand Olahraga Mendunia
30 September 2021 10:56 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tak ada yang menyangka, pendidi merek pakaian olahraga ternama Under Armour , Kevin Plank, ternyata mengawali karirnya di ruang bawah tanah dalam rumah sang nenek. Under Armour berdiri pada tahun 1996 di Washington DC dengan penghasilan awal USD 17.000 atau senilai Rp 244 juta.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari CNBC, Kini ia tercatat di Forbes sebagai salah satu orang terkaya di Amerika Serikat dengan kekayaan USD 1,9 miliar yang setara dengan Rp 27 triliun. Tentunya, pencapaian ini tak ia rasakan secara instan, perlu beberapa tahun hingga akhirnya Under Armour jadi andalan di kancah olahraga internasional.
Namun, di awal tahun 2020 lalu secara mengejutkan Kevin Plank mengundurkan diri sebagai CEO Under Armour, yang akhirnya digantikan oleh COO Patrick Frisk. Namun, ia tak melepas merek buatannya ini secara keseluruhan, ia kini menjadi eksekutif dan bekerja sama dengan Frisk untuk meneruskan merek tersebut.
Kevin Plank memulai dengan ide sederhana terinspirasi dari rasa frustasi saat bermain bola dengan pakaian berbahan katun. Ia membutuhkan pakaian olahraga dengan berbahan lycra yang menurutnya jauh lebih baik. Darisana, ia mulai merancang bahan anti keringat dengan lapisan dasar sintesis.
ADVERTISEMENT
Produk pertamanya berupa baju lengan panjang, perlengkapan cuaca dingin, sampai sepatu bola dan sepatu lari. Kantor kerjanya selama dua tahun berlangsung di ruang bawah tanah rumah nenek, hingga di tahun 1998 kantornya berpindah ke Baltimore.
Sama seperti pebisnis lain, banyak rintangan yang ia terjang saat mengawali bahkan saat dalam proses pengembangan produk. Kevin Plank berusaha bertahan untuk bersaing dengan merek lain seperti Nike atau Adidas. Namun, berkat kegigihannya saat ini bisnis tersebut tumbuh pesat dan mampu bersaing dengan dua merek papan atas tersebut.
Di tahun 1999, Under Armour berhasil tampil dalam film bertajuk "Any Given Sunday" karya Oliver Stone yang pemainnya adalah Al Pacino dan Jamie Foxx. Darisana, Under Armour semakin dikenal luas. Bahkan tahun 2001, Under Armour jadi pemasok resmi untuk National Hockey League, selain itu merek ini berhasil ditawari lisensi dengan Major League Baseball dan USA Baseball.
ADVERTISEMENT
Sejak saat itu, nilai bisnis tersebut semakin meningkat drastis. Kevin Plank membeberkan penghasilan yang dikumpulkan Under Armour pada tahun 2005 senilai USD 157 juta atau Rp 2 triliun. Sementara di tahun 2010 melonjak naik di angka USD 5,2 miliar.
Walaupun kerap kali terjadi penurunan secara signifikan karena terjadi masalah internal, Under Armour terus bertahan hingga hari ini.
Bahkan, beberapa waktu lalu, Kevin Plank bersama Richard Branson membuat pakaian antariksa baru yang dirancang Under Armour untuk Virgin Galactic. Busana ini untuk dikenakan oleh wisatawan luar angkasa pertama.
Dalam sebuah wawancara dengan CNBC, Kevin Plank mengatakan ia ingin Under Armour terus memberikan inovasi terbaik dan berkualitas.