Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Nurcholis Agi, Lulusan SMA yang Raup Miliaran dari Rongsokan
8 Juli 2020 13:55 WIB
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bagaimana Anda biasa memperlakukan barang-barang bekas atau rongsokan? Kalau Anda menganggap barang-barang itu tak berguna, mungkin kisah hidup lelaki ini bisa jadi pelajaran berharga: ialah Nurcholis Agi, pemilik toko barang bekas bernama ‘Mal Rongsok’ yang pusatnya berada di kawasan Beji, Depok, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Delapan tahun menggeluti bisnis tersebut, kini Agi mempunyai empat cabang ‘Mal Rongsok’ yang tersebar di Cinere, Bogor, Solo, dan Tegal. Bisnisnya moncer dan ia sukses dengan cara tak biasa: berjualan rongsokan. Sementara di balik semua itu, ada banyak kisah yang bisa dijadikan pelajaran bagi mereka yang hendak menggeluti dunia bisnis.
Sebelum mendirikan ‘Mal Rongsok’ seperti sekarang, Agi telah melakoni berbagai jenis usaha. Dalam sebuah wawancara dengan kompas.com, lelaki asal Banyuwangi itu berkata bahwa tak kurang dari 28 jenis usaha pernah ia jajal selama ini, mulai dari bengkel motor dan mobil, servis handphone, studio musik, warung nasi, salon, dan masih banyak lagi. Banyaknya percobaan semacam itu menjadi biasa bagi Agi mengingat ia yang hanya punya bekal ijazah SMA untuk mencari pekerjaan.
ADVERTISEMENT
“Semuanya gue jalani,” kata Agi di tokonya, Selasa (22/5/2018).
Pernah melakoni banyak jenis usaha, insting Agi sebagai pebisnis kian terasah dari waktu ke waktu. Di tahun 1998, ketika bengkel motornya cukup ramai sehingga memberi Agi modal usaha, ia punya ide untuk membuka toko barang bekas berkonsep mirip dengan pusat perbelanjaan modern.
Adapun gairah itu muncul ketika di masa lalu, Agi mendapati dirinya keranjingan menghabiskan waktu di banyak tempat jual-beli barang-barang bekas di Jakarta. Dilatarbelakangi ide itu, berbekal semangat juga keahliannya memperbaiki barang-barang bekas, Agi melahirkan ‘Mal Rongsok’ pada awal 2000-an. Saat itu, tokonya ia beri nama ‘Adi Electronic’ lantaran hanya fokus menjual barang-barang elektronik bekas.
Namun, seiring berjalannya waktu, toko miliknya kian membesar. Di sana, barang-barang bekas yang dijual menjadi berkali-kali lipat jumlahnya. Hal itu pun terjadi begitu saja mengingat ketika memulai bisnis tersebut, Agi hanya membawa bekal modal Rp 100.000. ‘Mal Rongsok’ itu meraksasa sedemikian rupa tanpa membuat Agi perlu menggelontorkan banyak uang.
Pada akhirnya, Agi pun menuai kerja kerasnya. Meskipun tak bersedia menyebutkan jumlah keuntungan yang ia dapat dari bisnis nya setiap bulan, Agi menyatakan bahwa penghasilannya dari berjualan barang rongsok itu amat cukup menghidupi dirinya dan keluarga.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Agi punya tak kurang dari 20 karyawan, dengan empat cabang ‘Mal Rongsok’ miliknya telah tersebar di berbagai kota. Kini, omzet yang jumlahnya tak kurang dari Rp 1,5 miliar dengan 30 ribu item dagangan dihasilkan ‘Mal Rongsok’ miliknya yang ada di Beji, Depok, Jawa Barat itu.
Live Update