Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Patrick Grove, Pengusaha Kawakan yang Bawa Perusahaan ASEAN Mendunia
18 November 2022 12:30 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Patrick Grove, seorang pengusaha terkemuka di Asia Pasifik berkat keberhasilannya membawa seluruh perusahaannya sukses selama 14 tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
Grove lahir di Singapura, 30 April 1975 dan memiliki keturunan Melayu Cina-Australia. Besar di lingkungan Asia Tenggara membuatnya tumbuh dan besar di lingkungan ASEAN, Singapura dan Indonesia.
Grove sempat bersekolah di Tanglin Trust School, United World College of South East Asia dan Jakarta International School. Ia kemudian pindah ke Sydney pada 1993 untuk menyelesaikan jenjang SMA serta berkuliah di The University of Sydney dengan jurusan Keuangan dan Akuntansi.
Awal kesuksesannya dimulai saat ia mencoba peruntungan di kala fenomena dot-com datang. Ia memulai perusahaan dot-com Catcha.com pada Juni 1999.
Saat itu, laman Catcha.com menjadi sangat terkenal di Asia dan berhasil mengumpulkan dana hingga lebih dari USD 12 juta dari beberapa investor, pemodal ventura hingga perusahaan publik. Namun saat fenomena bubble dot-com pecah, perusahaan Grove pun turut kena dampaknya. Beruntung, Grove mampu membalikkan keadaan bisnisnya pada 2004-2005.
ADVERTISEMENT
Di tahun 2006, Grove kembali mendirikan perusahaan online, iProperty Group yang kemudian menjadi jaringan portal properti online terbesar di Asia. Perusahaan ini berhasil IPO di Bursa Efek Australia pada 2007 dan kemudian diakuisisi oleh REA Group senilai AUD751 juta, menjadikannya salah satu akuisisi terbesar perusahaan internet di ASEAN.
Di tahun 2009, Grove melalui Catcha meluncurkan Catcha Digital yang bermitra dengan Microsoft yang kemudian melantai di Bursa Efek Malaysia pada 2011. Di tahun yang sama, ia juga meluncurkan e-commerce Dealmates, yang berbasis di Malaysia bersama pendiri Mindvalley, Vishen Lakhiani.
Tidak berhenti di situ saja, Grove kembali mencatatkan perusahaan ketiga yang ia dirikan di Bursa Efek Australia bernama iCar. iCar sendiri merupakan situs otomotif online terbesar di ASEAN meliputi Malaysia, Indonesia dan Thailand.
ADVERTISEMENT
Hingga pada Juli 2021, iCar dan Carsome bergabung untuk membentuk Carsome Group dan menjadi perusahaan unicorn pertama di Malaysia.
Grove terus berinovasi dan mendirikan perusahaan investasi digital, Frontier Digital Ventures yang berfokus pada bisnis iklan baris online di pasar negara berkembang. Melantainya perusahaan ini di Bursa Efek Australia pada 2016 menandakan bahwa sudah kelima kalinya Grove mengadakan IPO.
Masih berkutat pada sektor digital, Grove mendirikan iflix pada 2015 yang merupakan sebuah layanan video-on-demand yang populer di Asia Tenggara. Iflix kemudian dijual ke Tencent pada 2020 silam.
Grove masih terus berinovasi dan mendirikan banyak perusahaan seperti Wild Digital pada 2015 serta Instahome pada 2020.
Karena kesuksesannya membawa banyak perusahaan digital sukses hingga ke kancah internasional, Patrick Grove diakui sebagai Global Leader of Tomorrow dan New Asian Leader dari World Economic Forum. Ia juga dinobatkan sebagai Pengusaha Muda Terbaik Asia oleh Bloomberg Business. Dilansir Forbes, kekayaan bersihnya kini mencapai USD400 juta dan masuk dalam jajaran 50 Orang Terkaya di Malaysia versi Forbes 2022.
ADVERTISEMENT