Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Pendiri Produk BonCabe Dirikan Bisnisnya dari Sebuah Garasi
2 Mei 2021 12:20 WIB
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagian besar masyarakat Indonesia tentu setidaknya pernah menyicipi sensasi cita rasa pedas dari sambal tabur kemasan BonCabe. BonCabe sendiri merupakan salah satu produk andalan dari salah satu perusahaan pencipta tepung bumbu paling terkenal di Tanah Air, Kobe.
ADVERTISEMENT
Sejak dulu, produk bumbu dapur Kobe memang sudah sering menjadi pilihan bagi para ibu rumah tangga di dapur. Rasanya dinilai unik dan cocok di lidah masyarakat. Banyak yang mengira bahwa Kobe merupakan brand asal Jepang. Faktanya, brand ini dari Indonesia yang mana didirikan oleh mendiang Hestia Utomo.
Melalui perjuangan Hestia bersama suaminya, Kobe yang saat ini diteruskan oleh anak-anaknya tersebut sudah menjadi salah satu yang terdepan di Indonesia dalam bisnis di bidang produksi bumbu dapur. Sebelum sebesar saat ini, Hestia merintis perusahaan dengan nama resmi PT Kobe Boga Utama tersebut dari nol.
Awalnya, Hestia bersama suaminya, Sarwo Utomo merupakan seorang karyawan di PT Unilever Indonesia. Di tengah kesibukkan mereka tersebut, mereka kerap meluangkan waktu untuk mengolah resep sebuah tepung bumbu instan, dengan harapan dapat menciptakan sebuah produk bumbu dapur layak jual.
ADVERTISEMENT
Ide ini berawal dari visi Hestia yang ingin membuat proses memasak hidangan berbahan dasar tepung terigu menjadi lebih praktis. Karena sebelumnya, orang perlu meracik tepung bumbu sendiri dan cukup merepotkan. Akhirnya, ditemukanlah resep tepung bumbu yang kelak jadi tepung bumbu pertama dan paling terkenal di Indonesia itu.
Segera, mereka akhirnya mulai mendirikan bisnis tepung bumbu miliknya tersebut pada 1979 dan mulai produksi. Pada tahun tersebut pula, anak pertama mereka, Desideria Utomo yang kelak jadi Direktur Kobe saat ini, baru saja lahir. Hestia menjalankan bisnisnya dengan merangkap sebagai karyawan sekaligus ibu rumah tangga, meski setahun kemudian ia akhirnya keluar dari Unilever.
Pada masa-masa awal tersebut, Hestia hanya menggunakan garasi rumahnya sebagai tempat produksi. Proses produksinya pun masih berjalan secara sangat sederhana. Kegiatan racik meracik masih dilakukan secara manual menggunakan tangan dan sendok. Saat itu, mereka terus mencoba menemukan resep tepung bumbu terbaik.
ADVERTISEMENT
Beruntung, tak butuh waktu lama untuk tepung bumbu racikan Hestia disukai oleh pasar. Akhirnya, Hestia mulai mendistribusikan produknya secara lebih masif dengan memakai nama merek Kobe yang merupakan singkatan dari "Kata Orang Banyak Enak." Hebatnya, tepung bumbu Kobe jadi pilihan masyarakat Indonesia setelah sebelumnya, tepung bumbu lebih banyak menggunakan produk Jepang.
Setelah berjalan lima tahun dan berbuah hasil yang signifikan, akhirnya Hestia dan suami mampu membeli tanah seluas 3 ribu m2 di Pondok Labu, Jakarta. Tanah tersebut diproyeksikan sebagai tempat produksi, mengingat produksi saat itu lebih masif karena sudah memiliki pasar yang cukup besar.
Barulah hingga 1995, permintaan pasar yang semakin besar akhirnya menuntut mereka untuk kembali membangun pabrik yang lebih besar dengan peralatan yang lebih canggih. Akhirnya mereka memilih Kawasan Industri Manis, Tangerang sebagai lokasi.
ADVERTISEMENT
Saat itulah, Kobe sudah cukup besar dengan membawahi ratusan karyawan dan sudah memiliki berbagai macam produk. Hal ini terus berjalan hingga pada 2001, di mana Hestia dan suaminya mendadak sakit secara bersamaan hingga meninggal dunia. Hal ini merupakan pukulan telak bagi keluarga besar Kobe.
Beruntung, anak-anak mereka, Desi dan Dipa yang saat itu masih sangat muda, 19 dan 17 tahun, mampu meneruskan usaha mereka. Selain itu, karyawan mereka yang loyal terhadap Kobe pun turut berperan. Hal ini tak terlepas dari cara Hestia menjalin hubungan dekat dengan anak-anak dan para karyawannya.
Di tangan Desi dan Dipa, Kobe jauh semakin lebih maju berkat inovasi-inovasi mereka, seperti melahirkan 4 sektor bisnis yaitu Bali Kitchen, jasa food service, ritel serta yang saat ini sangat terkenal, BonCabe. Kebanyakan produk-produk tersebut bahkan menjadi pionir di bidangnya masing-masing.
ADVERTISEMENT
Kini, Kobe bahkan sudah mengekspor produknya ke banyak negara di Asia-Pasifik, Eropa, hingga Amerika. Selain itu, target pasarnya pun mencakup pemain multinasional di industri makanan dan ritel.