Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Perjalanan Anak Panti Asuhan yang Kini Punya Bisnis Teh di Penjuru RI
27 Juni 2021 11:52 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Setiap orang tentu ingin menjadi seseorang yang sukses. Dalam mencapai kesuksesan tentulah bukan jalan yang mudah untuk ditempuh, terlebih ketika seseorang itu bukan terlahir dari keluarga yang berkecukupan melainkan terlahir dari keluarga yang serba kekurangan.
ADVERTISEMENT
Namun, untuk menjadi pengusaha sukses ternyata tidak harus memiliki skill dan modal yang terlalu banyak. Bahkan dari kondisi miskin pun bisa menjadi pengusaha sukses, sebagaimana yang dialami oleh Putra Wilda seorang pengusaha sukses yang yang tadinya merupakan anak panti asuhan.
Putra Wilda adalah nama dari pengusaha sukses yang kisahnya menginspirasi. Pria kelahiran Jakarta 10 September 1977 ini, sejak kecil sudah terbiasa hidup susah. Apalagi setelah sang ayah meninggal dunia pada tahun 1988.
Ia cukup lama menghabiskan waktu di panti asuhan. Ia juga tak ketinggalan turut membantu ibunya bekerja untuk mencari nafkah.
Selain membantu ibunya untuk mencari nafkah, ia juga membantu mencari uang sendiri untuk membiayai sekolahnya dengan mengamen dan menjadi sopir angkot. Hal itu ia lakukan karena ia bertekad tidak ingin terus berada di kondisi seperti ini, ia ingin membawa perubahan pada hidupnya.
ADVERTISEMENT
Saat itu ia tak pernah berhenti berpikir tentang bagaimana caranya ia dapat mengubah kondisi hidupnya, meski ia terlahir dari keluarga yang miskin ataupun tak mampu.
Untuk mewujudkan mimpinya itu, jalan yang ditempuh Putra adalah dengan terus giat belajar setiap hari, baik lewat buku, menyimak pembicaraan dan pengalaman orang lain, bahkan dari hal-hal kecil sekalipun.
Hal kecil yang dimaksud disini adalah misalnya ia berpikir tentang bagaimana orang lain bisa memiliki mobil angkot, sedangkan saat itu ia hanya bisa menjadi sopir angkot.
Dunia bisnis mulai dikenal oleh Putra sejak ia duduk di bangku SMU, saat itu ia memiliki usaha salon mobil keliling. Ia juga sempat membuat tabloid gratis bersama rekannya untuk komunitas di kawasan Cinere yang terbilang sukses.
ADVERTISEMENT
Saat ia membuat tabloid gratis bersama rekannya, seringkali ia diminta orang lain untuk membuat konsep usaha. Rata-rata orang tersebut bisa dikatakan sukses setelah mengikuti konsep usaha yang diberikan Putra. Disinilah Putra terpacu untuk membuka usaha sendiri.
Ia berpikir bahwa ia saja bisa mengkonsep usaha orang lain sampai usahanya jadi besar dan sukses, lalu mengapa dirinya tidak punya usaha sendiri.
Dengan modal yang ia pinjam dari tabungan istrinya, setelah ia melakukan riset 1 tahun, ia terinspirasi membuka usaha kemitraan minuman teh siap saji bernama Goodtea di Januari 2009.
Ia mengawali usahanya ini dengan modal Rp 2 juta yang dipinjam dari tabungan istrinya. Banyak rintangan dan hambatan yang ia hadapi selama membangun usahanya ini. Namun, ia pantang menyerah dan optimis membuktikan bahwa usaha ini menjanjikan dan bisa dinikmati oleh banyak kalangan.
ADVERTISEMENT
Usahanya berkembang pesat sejak tahun 2009, yang awalnya orang hanya beli 1 booth lalu meningkat menjadi 5 bahkan 10 booth. Hingga akhirnya banyak orang dari luar jawa seperti Kalimantan dan Papua yang menghubunginya untuk menjadi mitra. Kurang dari 1 tahun, mitra Goodtea sudah tersebar di seluruh Indonesia.