Konten dari Pengguna

Perjalanan Arli Kurnia Jadi Miliarder, Sempat Terlilit Utang Ratusan Juta

18 Februari 2021 13:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Arli Kurnia dan sang istri. Foto; Instagram/arlikurnia
zoom-in-whitePerbesar
Arli Kurnia dan sang istri. Foto; Instagram/arlikurnia
ADVERTISEMENT
Beberapa dari kamu mungkin mengenal sosok Arlianto Kurniawan, atau lebih dikenal dengan nama Arli Kurnia. Pria kelahiran Jakarta, 2 Juni 1981 ini adalah seorang pengusaha sukses dengan segudang pengalaman.
ADVERTISEMENT
Selain berprofesi sebagai pengusaha sukses, Arli juga terkenal sebagai motivator bisnis di kanal YouTubenya. Jargon 'Membebaskan diri dari utang' sangat identik dengan dirinya, begitu juga kiat' Membeli rumah tanpa KPR'.
Arli Kurnia merupakan Direktur Utama PT Sukses Niaga Solusindo, perusahaan yang terkenal dengan produk penghemat BBM bermerek Cleanoz.
Usaha 'Cairan Ajaib' ini ia rintis sejak tahun 2012, dan berhasil mencetak omzet hingga miliaran rupiah.
Namun, kesuksesan yang ia raih tidaklah datang dengan instan. Arli Kurnia mengalami jatuh bangun dalam meniti karier. Titik terendah dalam hidupnya ialah ketika ia terlilit utang dalam jumlah yang banyak.

Terlilit Utang karena Gaya Hidup

Arlianto Kurniawan mengawali kesuksesannya dengan bekerja di dunia Multi Level Marketing (MLM), hingga akhirnya ia mendirikan bisnis MLM bersama beberapa rekannya.
ADVERTISEMENT
Hal itu membuat dirinya menjadi gengsi dan mendorongnya untuk memiliki kehidupan yang terlihat kaya dan sukses dengan mempunyai banyak mobil. Mobil-mobil mewah tersebut didapatkan dengan kredit, dan banyak barang-barang lain dibelinya dengan sistem kredit juga.
Hal tersebutlah yang membuat utang Arli semakin menggunung hingga mencapai Rp 400 juta. Bahkan dalam satu bulan, setidaknya ada 6 angsuran yang harus ia bayarkan untuk mencicil utang-utangnya.
Titik balik yang menyadarkan dirinya ketika suatu malam sang anak menangis dan perlu dibelikan susu formula. Saat itu, sang istri meminta Arli untuk membelikan anaknya susu formula.
Arli pun bergegas ke minimarket untuk membelikan sang anak susu formula, namun sebelumnya ia ke mesin ATM untuk membayarkan cicilan utang bulanannya.
ADVERTISEMENT
Setelah membayar tagihan utang bulanan tersebut, Arli bermaksud mengambil uang sebesar Rp 100 ribu untuk dibelikan susu formula. Namun ternyata mesin ATM tidak mengeluarkan uang yang ia minta.
Kemudian, Arli mencoba untuk kedua kalinya namun dengan nominal yang lebih kecil yaitu sebesar Rp 50.000, tetap saja mesin ATM tidak mengeluarkan uang selembar pun.
Karena penasaran dengan hal itu, Arli kemudian mengecek saldo dari akun bank-nya tersebut, dan ternyata saldo di dalam rekeningnya hanya tersisa Rp 23.000, sedangkan uang yang dibutuhkan untuk membeli susu formula sebesar Rp 36.000
Sontak hal itu membuat Arli kecewa dan keluar dari minimarket sambil menendang ban mobil miliknya yang saat itu masih dalam status kredit alias nyicil.
ADVERTISEMENT
Dengan raut kecewa dan agak malu, ia memberitahu sang istri bahwa saldo di rekeningnya tidak mencukupi untuk membeli susu formula sehingga sang anak diberikan teh manis ganti susu formula.
Momen terendah itulah yang membuat Arli Kurnia memiliki pemikiran yang semakin terbuka dan mengevaluasi diri.
Akhirnya dalam jangka waktu sebulan, Arli mampu membayar hutangnya sekitar 90% dari utang yang dimilikinya. Ia menjual seluruh aset yang membuatnya berhutang dan memilih untuk hidup sederhana.

Bangkit Kembali

Seluruh aset yang ia miliki habis. Kini hidupnya berubah 180 derajat. Arli Kurnia dan sang istri memutuskan untuk tinggal dalam rumah kontarakan kecil dan hanya memiliki sebuah motor sebagai pendukung mobilitas kehidupannya.
Arli mulai bangkit dari keterpurukan. Ia mencoba berbisnis kembali dengan menjual kartu perdana dan juga penguat sinyal kepada teman Facebooknya. Keuntungan yang ia dapatkan saat itu memang tak seberapa, namun ia tetap bersyukur.
ADVERTISEMENT
Bisnis jual beli penguat sinyal ternyata sempat mandek alias berhenti karena barang impor sudah out of stock.
Tak pantang menyerah, Arli kembali mencari produk yang cocok dijual di pasaran, dan ia menemukan sebuah barang penghemat Bahan Bakar Minyak (BBM).
Dengan modal sekitar Rp 900.000, Arli Kurnia bertekad untuk membuat bisnisnya sendiri dengan bahan penghemat BBM ini.
Arli Kurnia mengaku bahwa ia sendiri tidak dapat membuatnya. Ia meminta bantuan orang lain untuk membuatnya dan ternyata berhasil.
Pada awalnya, banyak yang tidak percaya akan produk yang ia hasilkan tersebut. Namun suatu ketika, salah seorang temannya yang mencoba produknya memberikan testimoni yang mengesankan mengenai produk buatan Arli Kurnia.
Dalam waktu 1,5 tahun, bisnis Arli Kurnia yang kini ia namai Cleonoz ini mampu meraup omzet hingga Rp 4,5 miliar.
ADVERTISEMENT
Kehidupan perekonomian Arli Kurnia semakin membaik. Ia sukses membangun bisnis beromzet besar tanpa utang.
Arli Kurnia kerap membagikan pengalaman hidupnya ini melalui seminar bisnis yang ia adakan. Selain melalui seminar, Arli Kurnia juga mengeluarkan E-Book, guna menambah pengetahuan dan memberikan pencerahan akan pentingnya mengatur keuangan dan keluar dari jerat utang.
Arli Kurnia adalah satu dari segelintir orang yang berhasil keluar dari jeratan utang dan menjadi profil orang sukses Indonesia yang menginspirasi banyak orang melalui pengalaman bisnisnya.
(AAG)