Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Perjalanan Karir Iko Uwais: dari Sopir Perusahaan hingga Jadi Aktor Laga
15 Juni 2020 12:14 WIB
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bukanlah sebuah hal yang mudah bagi seorang sopir menjadi aktor laga internasional. Pemilik nama asli Uwais Qorny ini berhasil meraih kesuksesannya dengan kerja keras, kerja cerdas, dan tak pantang menyerah. Beragam rintangan dalam rangkaian perjalanan hidup harus ia lewati dengan tak mengeluh.
Iko Uwais telah mendalami seni bela diri sejak kecil. Sejak usia 10 tahun ia berguru dari pamannya yang memiliki perguruan bela diri Tiga Berantai. Besar di lingkungan betawi menjadikan aliran silat Iko adalah aliran Silat Betawi. Berkat usahanya mendalami pencak silat betawi, Iko pun sering mendapatkan juara dalam perlombaan bela diri. Seperti turnamen pencak silat DKI Jakarta tahun 2003 dengan posisi ketiga dan Kejuaraan Silat Nasional kategori demonstrasi 2005 dengan menjadi juara terbaik.
ADVERTISEMENT
Selain pencak silat, pria kelahiran Jakarta 12 Februari 1983 itu ternyata juga pernah ingin menjadi pemain sepak bola. Ketika sedang tidak berlatih pencak silat Iko akan menekuni olahraga yang satu ini. Ia juga pernah tergabung menjadi pemain di Liga-B klub sepakbola Indonesia dan menempati posisi gelandang. Tetapi karena klubnya mengalami kebangkrutan, Iko kemudian memilih untuk fokus dengan ilmu bela dirinya. Pencak silat yang dilakoni ternyata mampu membawanya keliling dunia. Dirinya telah mengikuti peragaan pencak silat di Inggris, Prancis, Rusia, Laos, dan Kamboja.
Di tahun 2008, Iko pernah bekerja sebagai sopir. Kala itu dirinya harus menyambung hidup sehingga ia memutuskan untuk mengurus SIMA. Pekerjaan sopirnya Iko lakoni selama dua tahun di perusahaan telekomunikasi.
ADVERTISEMENT
Karier aktor nya mulai setelah ditemukan oleh Gareth Evans di tahun 2008. Gareth Evans adalah sutradara film yang aktif di perfilman Indonesia. Sutradara asal inggris itu sedang melakukan riset tentang silat di Jakarta untuk film dokumenternya. Dari situlah karier Iko sebagai aktor laga perlahan-lahan dimulai. Film pertamanya adalah Merantau (2009) yang juga merupakan karya Gareth Evans. Iko kemudian mengundurkan diri dari pekerjaan sopirnya dan memilih bekerja bersama Gareth Evans. Nama Iko Uwais sendiri melambung setelah memainkan The Raid (20120 dan The Raid 2 : Berandal (2014). Sedangkan karier internasionalnya meledak setelah bermain di Star Wars : The Force Awakens (2015) sebagai Razoo Qin Fee.
Perannya di Star Wars membawa keberuntungan bagi Iko. Pasalnya, beragam tawaran untuk memainkan peran datang. Tawaran perannya tidak lagi di skala nasional, melainkan skala internasional. Keterampilan Iko Uwais menarik perhatian Hollywood. Ia pun sudah pernah beradu akting dengan aktor-aktor terkenal seperti Keanu Reeves, Mark Whalberg dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Beragam film Hollywood yang pernah diperankan oleh Iko Uwais adalah Man of Tai Chi (2013), Star Wars Episode VII: The Force Awakens (2015), Beyond Skyline (2017), Mile 22 (2018), Triple Threat (2019), Stuber (2019), Chinatown Express (2019), dan Snake Eyes (2020).