Perjalanan Martha Stewart, Miliarder yang Dulunya Sempat Jadi Babysitter

Martha Stewart (Instagram/@marthastewart)

Martha Stewart dikenal sebagai pengusaha sukses sekaligus tokoh media. Ia menjadi miliarder melalui perusahaannya Martha Stewart Living Omnimedia yang melakukan IPO pada 1999.

Menurut laporan Celebrity Networth, wanita berusia 80 tahun itu pada 2020 memiliki harta kurang lebih USD 400 juta atau bila dirupiahkan setara Rp 5,7 triliun.

Ternyata, Martha Stewart sudah semangat menghasilkan pundi-pundi sejak kecil. Bahkan dikatakan, ia sudah bekerja sejak usia 10 tahun.

Gigih Bekerja Sejak Kecil

Mengutip informasi dari Investopedia, Kamis (24/02), Martha Stewart adalah perempuan kelahiran 03 Agustus 1941 di Jersey City, New Jersey. Ketika masih kecil, ia sering menjadi pengasuh anak untuk menambah uang jajannya.

Ia masih menerima layanan babysitter hingga duduk di bangku SMA. Menariknya, ia menjadi pengasuh untuk anak para pemain bisbol ternama kala itu, seperti Mickey Mantle dan Yogi Berra. Kebetulan Martha Stewart memang penggemar berat tim bisbol Yankees, dan banyak pemain dari tim tersebut yang tinggal di daerahnya.

Disamping itu, pada usia 15 tahun, ia mencoba mencari uang dengan bekerja sebagai model iklan televisi. Ternyata bakat Martha Stewart di bidang modeling dilirik oleh banyak pihak, bahkan hingga perusahaan besar seperti Unilever dan Channel.

Kariernya di dunia modeling berjalan baik. Dikabarkan ia menjadi model dengan bayaran tertinggi pada masanya. Disamping itu, ia juga sukses sebagai stockbolder di New York dan menghasilkan banyak uang.

Walau demikian, Martha Stewart sempat dikurung dalam penjara selama kurang lebih lima bulan karena kasus penjualan saham. Namun peristiwa tersebut tidak mematahkan semangatnya untuk terus berkarya.

Langkah Awal Martha Stewart Berbisnis

Sebenarnya Martha Stewart memulai langkah di dunia bisnis dengan sederhana. Setelah lulus dari Barnard College dan menikah, ia membangun bisnis katering rumahan bersama seorang mitra.

Bisnis ini berjalan sukses. Ada kalanya katering tersebut melayani 1.500 orang dalam satu waktu. Tak mudah berpuas, melalui bisnis ini Martha terinspirasi menciptakan karya lain yaitu buku tentang memasak.

Martha Stewart (Instagram/@marthastewart)

Pada 1977, Martha bertemu dengan Alan Mirken, kepala dari Crown Publishing Group, anak perusahaan dari Random House. Keduanya kemudian berdiskusi untuk menerbitkan buku masak berdasarkan resep katering Martha.

Akhirnya buku pertama Martha berjudul “Entertaining” terbit pada 1982 dan terjual hingga 625.000 eksemplar. Tahun-tahun berikutnya, Martha kembali menerbitkan puluhan buku masak lain.

Melalui karyanya ia juga jadi sering diundang sebagai bintang tamu di berbagai program televisi ternama, seperti Larry King Tonight dan The Oprah Winfrey Show.

Membangun Media Sendiri

Dari pengalaman-pengalaman tersebut, Martha mencoba untuk naik ke level lebih tinggi. Ia pun membangun medianya sendiri yang ia namakan “Martha Stewart Living Omnimedia”.

Martha membangun media tersebut dari titik nol. Awalnya, ia mengajak Time Inc untuk bekerja sama dalam meluncurkan majalah. Majalah tersebut awalnya diterbitkan setiap tiga bulan sekali. Namun karena minat pembaca yang tinggi, akhirnya majalah itu terbit setiap bulan.

Selain resep memasak, ia juga menulis artikel tentang ide dekorasi, kerajinan, dan lain-lain. Seiring berjalannya waktu, media tersebut berkembang hingga menciptakan buku dan acara televisi sendiri.

Pada 1997, Martha Stewart memutuskan untuk membeli hak atas seluruh mereknya. Dua tahun setelah itu, Martha mendaftarkan Martha Stewart Living Omnimedia pada Bursa Efek New York.

Di masa lansianya, Martha Stewart tak berhenti untuk terus berkarya. Ia bahkan masih menjadi pembawa acara televisi bersama sahabatnya, Snoop Dog untuk acara Animal Planet’s Puppy Bowl pada Februari 2021 lalu.