Konten dari Pengguna

Perjalanan Mike Tyson, dari Korban Bully hingga Jadi Legenda Tinju Dunia

2 Desember 2020 12:14 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mike Tyson. Foto: Instagram/@miketyson
zoom-in-whitePerbesar
Mike Tyson. Foto: Instagram/@miketyson
ADVERTISEMENT
Mike Tyson merupakan mantan petinju profesional yang memiliki julukan “Si Leher Beton”. Dalam perjalanan kariernya, ia telah mencatat kemenangan 50 kali, 44 di antaranya menang KO, dan 6 kali kalah. Pada 2005, ia resmi pensiun dari dunia tinju setelah kalah dari Kevin McBride.
ADVERTISEMENT
Pemilik nama lengkap Michael Gerard Tyson ini sudah banyak menelan pil pahit kehidupan. Mulai dari masa kecil yang kelam hingga saat berkarier menjadi atlet tinju pun ia juga kena masalah.
Pria asal Brooklyn, New York ini adalah anak dari Jimmy Kirkpatrick dan Lorna Tyson. Di usia 2 tahun, Mike ditinggal oleh ayahnya, Jimmy. Sang ibu, Lorna, harus merawat Mike dan dua anaknya, Rodney dan Denise, hanya seorang diri.
Karena keterbatasan finansial, keluarga Mike harus pindah ke kawasan Brownsville, lingkungan ini dikenal dengan tingkat kriminalitasnya yang tinggi. Mike kecil menjadi sasaran bully di lingkungan rumahnya karena ia pemalu dan berbadan kurus. Agar ia terbebas dari sasaran bully, ia mulai berlatih berkelahi seperti preman jalanan yang akhirnya membawa dirinya masuk ke sebuah geng jalanan bernama “Jolly Stompers”. Di usianya yang baru menginjak 11 tahun, ia sudah ikut melakukan perampokan di sebuah minimarket bersama geng tersebut.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, pria kelahiran 30 Juni 1966 sering mendapat masalah dengan polisi karena tindakan kriminalnya. Pada usianya baru 13 tahun ia sudah ditangkap lebih dari 30 kali. Masalah yang ia hadapi ini membawa Mike masuk ke Sekolah Tryon, sekolah khusus untuk anak laki-laki. Di sekolahnya, ia memiliki guru konseling bernama Bob Stewart, yang pernah menjadi juara tinju amatir. Mike memaksa Stewart untuk mengajarinya bertinju. Tekad Mike begitu besar untuk mempelajari olahraga ini, ia sering berlatih di malam hari ketika orang-orang terlelap.
Pada 1989, Stewart melihat perkembangan Mike yang signifikan. Stewart akhirnya memperkenalkan Mike kepada manajer tinju legendaris bernama Cus D’Amato. Mike dibimbing menjadi petinju profesional. Mike diambil alih oleh D’Amato dan masuk ke asrama miliknya bernama Catskill High School. Mike berlatih tinju siang dan malam.
ADVERTISEMENT
Kehidupan Mike tampaknya semakin membaik. Namun, pada 1982, ia harus kehilangan ibunya karena penyakit kanker. Hal ini membuat mental Mike menjadi kacau dan kelakuannya menjadi brutal. Tak lama setelah itu ia resmi dikeluarkan dari Catskill High School karena perilaku buruknya.
Selepas dari Catskill High School, ia mengikuti Uji Coba Olimpiade Tinju pada 1988. Namun, dalam uji coba itu ia kalah dari Tillman, sang peraih medali emas. D’Amato selaku pelatih Mike mengatakan bahwa sudah saatnya ia mengikuti kejuaraan sesungguhnya.
Akhirnya, pada 6 Maret 1985, Mike mendapatkan debut profesionalnya di Albany, New York. Ia memenangkan pertandingan atas lawannya bernama Hector Mercedes. Di tahun yang sama juga, ia harus kehilangan pelatihnya, D’Amor, karena mengidap pneumonia. Namun, hal ini tidak menyurutkan semangatnya untuk berkarier sebagai petinju. Justru, Mike terus mencatat kemenangan atas berbagai pertandingan yang ia ikuti.
ADVERTISEMENT
Dalam perjalanan kariernya, Mike sempat terlibat kasus. Pada 1991, ia masuk penjara karena tunduhan pemerkosaan. Setelah tiga tahun dipenjara, Mike dibebaskan. Ia memulai lagi kariernya dan mengikuti berbagai pertandingan.
Forbes mencatat kekayaan yang dihasilkan oleh Mike Tyson selama berkarier menjadi atlet tinju mencapai USD685 juta atau sekitar Rp9 triliun. Namun, pada 2003, Mike melaporkan bahwa dirinya mengalami kebangkrutan.
Kebangkrutan yang ia alami ini karena ia terlilit utang sebesar Rp339 miliar. Selain itu, ia kerap berfoya-foya menghabiskan uangnya untuk membeli barang-barang mewah, seperti rumah dan juga mobil.
Ketika ia pensiun pada 2005, Mike mulai menjajali pekerjaan baru untuk mendapatkan uang, seperti menjadi pemain film dan merintis bisnisnya sendiri. Ia membuka ladang ganja bernama Tyson Ranch, ia menjual produk kesehatan berbahan ganja. Dari bisnisnya tersebut, Mike mendapat keuntungan sebesar USD500 ribu atau setara Rp7 miliar per bulan.
ADVERTISEMENT
Setelah 15 tahun pensiun dari dunia tinju, Mike yang kini berusia 54 tahun akhirnya kembali ke atas ring untuk mengikuti pertandingan eksibisi di California pada 28 November 2020. Dalam pertandingan tersebut ia melawan Roy Jones Jr yang juga dikenal sebagai legenda tinju. Mike mendapat bayaran USD10 juta atau sekitar Rp141 miliar dari pertandingan ini.