Konten dari Pengguna

Perjalanan Nyoman Sumerta Besarkan Bisnis Kuliner Bebek Tepi Sawah

23 Januari 2023 9:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Restoran Bebek Tepi Sawah Foto: @bebektepisawahjkt
zoom-in-whitePerbesar
Restoran Bebek Tepi Sawah Foto: @bebektepisawahjkt
ADVERTISEMENT
Bebek Tepi Sawah adalah salah satu restoran lokal asal Bali yang didirikan oleh Nyoman Sumerta. Melihat fenomena bisnis kuliner mancanegara yang kian menjamur di Bali, Nyoman Sumerta merasa masyarakat juga harus mengenalkan ciri khas kuliner Pulau Dewata yang sekaligus melestarikan tradisi, alam, dan budaya Bali lewat bisnis kuliner.
ADVERTISEMENT
Sebelum mendirikan Bebek Tepi Sawah, Nyoman Sumerta mendirikan usaha berupa Galeri Seni Rupa Nyoman Sumerta pada 1981. Galeri tersebut digunakan untuk menyimpan ribuan koleksi seni lukisan, serta ukiran kayu dari seniman terkenal di Ubud.
Pada 1999, Nyoman Sumerta mulai mengembangkan bisnisnya di bidang kuliner dengan membuka restoran Bebek Tepi Sawah pertamanya. Bisnis tersebut diawali dari aktivitas sampingan Nyoman saat pergi ke luar bali untuk mengadakan pameran, ia juga sering mengeksplorasi kuliner-kuliner yang khas dari berbagai daerah.
Melihat adanya pasar kuliner dengan bahan dasar bebek, Nyoman memutuskan untuk melakukan observasi dengan sang istri untuk mencari olahan masakan bebek yang enak. Ia juga menggunakan bumbu-bumbu khas Bali untuk mengolah menu masakan bebek tersebut.
ADVERTISEMENT
Bebek Tepi Sawah didirikan pada 12 Agustus 1999 di Ubud, Bali. Menu andalan restoran ini adalah bebek goreng crispy dengan sajian tiga sambal pilihan, yakni sambal bawang, sambal tomat dan sambal matah.
Pada awal perintisannya, Bebek Tepi Sawah hanya memiliki 50 seats sebelum akhirnya berkembang pesat seperti sekarang. Setelahberhasil mendirikan bisnis di Ubud, Nyoman didukung oleh teman-temannya dari Jakarta, sehingga banyak pejabat yang mendatangi restoran tersebut dan mempromosikan restorannya secara tidak langsung.
Keunikan dari menu bebek ala Nyoman adalah dagingnya yang empuk dan bumbunya yang khas. Tak ayal jika banyak pejabat yang menyambangi restorannya untuk makan siang bersama.
Nyoman perlu bahan baku dengan rata-rata 250-500 ekor bebek per hari. Namun, ia tidak membuat peternakan sendiri, melainkan membelinya dari peternak yang ada di Bali agar roda ekonomi di sekitar Bali dapat tergerak melalui bisnisnya.
ADVERTISEMENT
Pada 2006, Bebek Tepi Sawah mulai berekspansi ke berbagai sektor untuk mendukung suasana makan yang menyenangkan, salah satunya adalah menyediakan layanan akomodasi dengan 25 unit akomodasi bernuansa Bali yang luas menghadap ke sawah hijau.
Pada 2017, Bebek Tepi Sawah juga mengembangkan konsep pasar seni dengan nama Pasar Oleh-Oleh Bali dan Arcade untuk menyediakan berbagai macam oleh-oleh yang dapat dibawa pulang oleh para tamu setelah liburan di Bali.
Kini Bebek Tepi Sawah tidak hanya berfokus pada bisnis restoran, beberapa sektor penunjang lainnya adalah vila, spa, hingga galeri seni dan pasar seni. Hingga saat ini, total cabang yang sudah berdiri di Indonesia mencapai lebih dari 20 cabang, bahkan ada juga cabang yang berdiri di luar negeri, Singapura.
ADVERTISEMENT