Perjalanan Pria Tak Lulus SD Dirikan Sharp, Berawal Jualan Ikat Pinggang

Konten dari Pengguna
25 April 2021 14:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sosok Tokuji Hayakawa, pendiri Sharp. (Foto: global.sharp).
zoom-in-whitePerbesar
Sosok Tokuji Hayakawa, pendiri Sharp. (Foto: global.sharp).
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Salah satu nama popular di kancah elektronik adalah Sharp. Perusahaan yang berpusat di Jepang ini merupakan perusahaan elektronik yang memproduksi AC, televisi, serta kebutuhan-kebutuhan elektronik lainnya yang mana pasarnya sudah mencapai global.
ADVERTISEMENT
Namun sebelum menjadi salah satu produsen elektronik kelas dunia, Sharp awalnya hanyalah perusahaan gesper yang didirikan oleh Tokuji Hayakawa. Perusahaannya inipun sempat mengalami naik turun semisal hancur terkena efek gempa besar Kanto sebelum berubah menjadi perusahaan elektronik.
Sepak terjang Tokuji dalam membesarkan perusahaan ini juga penuh lika liku. Lahir pada 3 November 1893 dari keluarga miskin, Tokuji kecil hidup dengan diadopsi oleh keluarga Sato di Jepang. Pendiri Sharp Corporation itu bahkan tidak lulus SD.
Lantaran kekurangan biaya dan tidak menyelesaikan SD-nya, Tokuji memilih menyambung karier hidupnya dengan bekerja sekaligus menjadi murid pada seorang pengrajin ornamen logam. Di sana, ia belajar bermacam hal mulai dari logam itu sendiri, hingga perihal bisnis.
ADVERTISEMENT
Setelah cukup lama berguru, akhirnya Tokuji dapat merintis usahanya sendiri. Berawal dengan peluncuran gesper ciptaannya yang pertama pada 1912. Perusahaannya ini cukup sukses sehingga 3 tahun kemudian, ia membuka usaha lainnya, yakni usaha pensi mekanik.
Sayang, gempa besar Kanto pada 1923 sempat menghancurkan usahanya. Tak menyerah, Tokuji membangun kembali puing-puing usahanya tersebut dari awal setahun kemudian dengan bergerak di bidang logam. Hingga 1942, barulah usahanya tersebut berubah fokus ke bidang elektronik yang kelak dikenal seperti saat ini.
Pada masa awal perusahaan, yakni dekade 1950-an, Sharp berfokus dalam memproduksi televisi sebagai produk unggulan. Saat memasuki dekade 1960-an hingga 1970-an, Sharp sudah memproduksi banyak jenis alat elektronik yang sudah terjual ke seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Pada dekade itu, Tokuji mengembangkan sayap Sharp ke kancah internasional dengan membuka cabang di luar Jepang untuk pertama kalinya, tepatnya di Amerika Serikat. Sejak saat itulah cabangnya terus merambah ke berbagai negara.
Tokuji pun sukses dan berhasil menjadi pemain besar di kancah bisnis elektronik dunia. Produk-produk Sharp yang dianggap inovatif pada masa itu sangat diminati oleh masyarakat. Hingga memasuki masa senjanya pada akhir dekade 1970-an, Tokuji sudah berhasil menjadi meraup penghasilan yang besar.
Tokuji yang saat itu sudah sukses tidak lupa akan masa kecilnya yang penuh kesulitan. Ia rutin melakukan kegiatan sosial guna membantu masyarakat yang kesulitan. Ia berhasil meraih banyak penghargaan berkat sepak terjangnya sepanjang kariernya.
Sejumlah penghargaan tersebut antara lain adalah Medal of Honor with Blue Ribbon (1960), Order of the Sacred Treasuer (1976), Penghargaan dari kota Osaka (1968), Okochi Production Award (1971), Osaka Cultural Award (1971), dan NHK Broadcasting Culture Award (1978).
ADVERTISEMENT
Tokuji menutup mata untuk selamanya pada 24 Juni 1980 di usia 86 tahun. Ia meninggalkan Sharp yang kini sudah memiliki 52 ribu lebih karyawan dan aset senilai 1,83 triliun yen atau setara Rp 245 triliun. Sharp yang sudah berumur 108 tahun inipun hingga kini masih aktif menjadi salah satu produsen besar di bidang barang elektronik.