Konten dari Pengguna

Perjalanan Stan Kroenke, Tukang Sapu yang Jadi Konglomerat Pemilik Arsenal

29 April 2021 12:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sosok Stan Kroenke, miliarder AS pemilik Arsenal. (Foto: Pinterest).
zoom-in-whitePerbesar
Sosok Stan Kroenke, miliarder AS pemilik Arsenal. (Foto: Pinterest).
ADVERTISEMENT
Bagi penikmat Liga Premier Inggris di kancah sepak bola Eropa, tak mungkin tidak mengetahui Arsenal. Klub berjuluk Meriam London tersebut merupakan salah satu klub tersukses di Britania Raya layaknya Manchester United atau Liverpool.
ADVERTISEMENT
Kini, pemilik klub pemilik 13 gelar juara Liga Inggris tersebut adalah perusahaan olahraga dan hiburan dari Amerika Serikat, Kroenke Sports & Entertainment milik taipan asal negeri Paman Sam, Stan Kroenke.
Pria bernama lengkap Enos Stanley Kroenke tersebut merupakan seorang miliarder yang memiliki hak milik atas sejumlah klub olahraga di dunia melalui prusahaannya. Selain itu, ia juga memiliki sejumlah bisnis lain di berbagai bidang dan sukses besar.
Namun sebelum menjadi konglomerat, Stan merintis kariernya dari bawah. Pria kelahiran Missouri, 29 Juli 1947 ini merupakan putra dari seorang pengusaha kayu di kota kecil bernama Mora. Perusahaan kayu tersebut cukup sukses meski berada di daerah terisolasi.
Meski keluarganya berkecukupan, tak berarti Kroenke hidup seperti raja sejak kecil. Justru sebaliknya, Kroenke dididik ayahnya untuk menjadi pribadi yang prihatin. Alih-alih bersantai di rumah, ia justru diperintahkan untuk lebih sering berada di pabrik sejak kecil.
ADVERTISEMENT
Kroenke kecil sudah belajar prinsip bekerja keras untuk memperoleh sesuatu, meski ia tahu sebenarnya ayahnya cukup mampu menyediakan apa yang ia butuhkan. Pekerjaan pertama yang dijalani Kroenke adalah menjadi seorang tukang sapu di pabrik kayu ayahnya tersebut.
Saat memasuki usia 10 tahun, pekerjaannya bahkan semakin menumpuk dengan melakukan pmebukuan perusahaan. Saat di pabrik, ia juga banyak belajar mengenai bisnis. Perihal ketertatikannya pada bisnis sejak ia kecil pun diakui oleh David Glass, eks CEO Walmart yang juga teman Kroenke.
Belum lagi, ia juga sibuk bersekolah. Di SMA nya, ia aktif mengikuti berbagai kegiatan, salah satu yang paling diminatinya adalah olahraga. Ia turut berpartisipasi dalam kelompok olahraga di beberapa bidang olahraga seperti bisbol, basket, hingga lari. Ia bahkan menjadi andalan di tim basket sekolahnya dengan mencetak rekor 33 poin sebagai penyerang tim.
ADVERTISEMENT
Selepas SMA, ia melanjutkan kuliah di University of Missouri dan memperoleh gelar Sarjana di bidang Kesenian, bidang Sains, dan juga gelar Master di bidang Administrasi Bisnis. Ia juga sempat menjalani pendidikan di bidang Hukum. Selepas kuliah, tepatnya pada 1974, ia menikah dengan Ann Walton, putri dari salah satu penemu Walmart Bud Walton.
Saat itulah, melalui kerja kerasnya beserta dukungan dari istrinya, Kroenke mulai merintis bisnis pertamanya, yakni di bidang real estate. Ia pun mendirikan Kroenke Group pada 1983. Bisnisnya tersebut cukup sukses dan ia mulai menjelma menjadi seseorang yang cukup mapan.
Barulah saat finansialnya sudah cukup mendukung, ia mulai melebarkan sayap bisnisnya ke ranah olahraga, berbekal dari hobinya di masa muda. Akhirnya pada 1995, ia memulainya dengan memiliki saham di klub American Football (NFL) bernama St. Louis Rams.
ADVERTISEMENT
Guna mendukung pergerakannya di bidang ini, Kroenke akhirnya mendirikan Kroenke Sports & Entertainment yang berpusat di Denver, Colorado pada 1999. Perusahaan inilah yang kelak menaungi banyak sekali klub olahraga, mulai dari klub pertamanya St. Louis Rams di NFL, Denver Nuggets di Basket (NBA), hingga di sepak bola dengan Colorado Rapids (MLS) dan tentunya Arsenal (EPL).
Uniknya, saat pertama kali berniat mengakuisisi saham Arsenal pada dekade 2000-an, Kroenke sempat ditolak keras oleh CEO Arsenal saat itu, Peter Hill-Wood. Meski begitu, ia tetap berusaha menguasai Arsenal secara perlahan. Hingga pada 2011, ia sudah menjadi pemegang saham mayoritas Arsenal hingga kini. Sejak 2018 lalu, lebih dari 90 persen saham Arsenal berada di tangan Kroenke.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pria 73 tahun tersebut juga memiliki sejumlah bisnis lain, seperti di bidang pusat perbelanjaan, peternakan, kilang anggur, multimedia, dan lain-lain. Dari seluruh usahanya tersebut, Kroenke kini mampu meraup kekayaan mencapai USD 8,2 miliar atau setara Rp 118,6 triliun (kurs Rp 14.000) menurut Forbes.